Lokasi dan waktu penelitian Pertimbangan etik Instrumen Penelitian

122 n = 1 + 0,305 122 n = 1,305 n = 93,49 n = 93 orang Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel perawat yang digunakan oleh peneliti adalah 93 orang perawat. 2.2.2 Sampel Pasien Roscoe 1992 dalam Rihandoyo, 2009 menyatakan bahwa pada penelitian kuantitatif jumlah sampel yang layak adalah 30 sampai 500 sampel, dengan jumlah minimal adalah 30 sampel maka jumlah sampel untuk responden pasien dalam penelitian ini adalah 30 orang. Pengambilan jumlah sampel untuk responden pasien dilakukan dengan cara accidental sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan incidental dimana siapa saja pasien yang secara kebetulan sedang dirawat di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan saat peneliti melakukan pengambilan data yang bersedia sebagai sumber data. Kriteria pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah, pasien dewasa yang menjalani rawat inap di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan.

3. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien. Selain itu, pada lokasi ini tersedia sampel yang memadai dan lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juni 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.

4. Pertimbangan etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Fakultas Keperawatan dan dari RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan, kemudian peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian. Responden diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan, kemudian peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden dengan menandatangani lembar persetujuan informed consent. Jika responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak calon responden. Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan anonimity. Penelitian juga harus memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data yang akan dilaporkan pada hasil riset Nursalam, 2009.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA cara mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir Setiadi, 2007. Jenis kuesioner yang digunakan adalah angket langsung, dimana daftar pertanyaan diberikan langsung kepada responden untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui dan amati Arikunto, 2006. Kuesioner yang digunakan terdiri dari, kuisioner untuk perawat: yang pertama bagian A untuk data demografi, yang terdiri dari nama responden, umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja. Yang kedua bagian B untuk variabel pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik yang terdiri dari 16 pernyataan dan bertujuan untuk melihat bagaimana pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik yaitu dasar komunikasi terapeutik yang terdiri dari 4 pernyataan tertutup, tujuan komunikasi terapeutik yang terdiri dari 4 pernyataan tertutup, manfaat komunikasi terapeutik yang terdiri dari 4 pernyataan tertutup, dan proses komunikasi terapeutik yang terdiri dari 4 pernyataan tertutup dengan jenis pernyataan pilihan ganda. Setiap kategori pernyataan dengan jawaban benar diberi skor 2 dan jawaban salah diberi skor 1. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 32 dan nilai terendah 16. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala ordinal. Menurut Sudjana 2005, untuk menghitung jumlah total skor menggunakan rumus statistik p = , dimana p merupakan panjang kelas. Rentang kelas didapat dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sehingga diperoleh rentang adalah 16 dan banyak kelas adalah 3 sehingga didapat panjang kelas adalah 5,3 dengan pembulatan 5. Batasan skor masing-masing kategori adalah sebagai berikut : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kurang : skor 16-20 Cukup : skor 21-25 Baik : skor 26-32 Kuisioner untuk pasien: yang pertama bagian A untuk data demografi, yang terdiri dari nama, umur, dan jenis kelamin. Yang kedua bagian B untuk variabel perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien yang terdiri dari 15 pernyataan dan bertujuan untuk melihat bagaimana perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien yang diukur dari penerapan komunikasi terapeutik perawat yaitu fase orientasi yang terdiri dari 5 pernyataan tertutup, fase kerja yang terdiri dari 5 pernyataan tertutup, dan fase terminasi yang terdiri dari 5 pernyataan tertutup dengan jenis pernyataan sering, kadang-kadang dan tidak. Setiap kategori pernyataan dengan jawaban sering diberi skor 3, jawaban kadang- kadang diberi skor 2 dan jawaban tidak diberi skor 1. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 45 dan nilai terendah 15. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala ordinal. Menurut Sudjana 2005, untuk menghitung jumlah total skor menggunakan rumus statistik p = , dimana p merupakan panjang kelas. Rentang kelas didapat dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah sehingga diperoleh rentang adalah 30 dan banyak kelas adalah 3 sehingga didapat panjang kelas adalah 10. Batasan skor masing-masing kategori adalah sebagai berikut : Kurang : skor 15-24 Cukup : skor 25-34 Baik : skor 35-45 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pada Pasien Stroke Di RSUD DR. Pirngadi Kota medan

25 463 89

Hubungan Faktor-Faktor Kecerdasan Emosi dengan Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

3 66 139

Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat dan Pasien (Studi Korelasional Peranan Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat Terhadap Penyembuhan Pasien Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan)

2 66 161

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 20

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 4

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 9

B. PENGETAHUAN a. Dasar Komunikasi Terapeutik - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 31

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Pengetahuan 1.1 Pengertian Pengetahuan - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 11