Setelah semua pertanyaan valid, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Reliabilitas sebuah instrumen adalah suatu kesamaan hasil apabila pengukuran
dilakukan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007. Uji reliabilitas instrumen adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi
dari instrumen dari waktu ke waktu sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan
terhadap 10 orang perawat dan 10 orang pasien yang bukan termasuk dalam sampel di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan dan data tersebut diolah dengan
menggunakan program komputerisasi, yaitu Cronbach Alpha.
Menurut Polit Hungler 1995 suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari
0.70.
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap 10 orang perawat reliabilitas dan kemudian dihitung dengan cronbach alpha, maka diperoleh nilai reliabilitas
instrumen perawat adalah 0,743 dan reliabilitas yang dilakukan terhadap 10 orang pasien diperoleh nilai reliabilitas 0,835 yang artinya kuesiner tersebut reliabel
untuk digunakan.
7. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
Nursalam, 2009. Pengumpulan data dimulai dengan prosedur administrasi dengan meminta surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU untuk
diserahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan. Setelah mendapatkan surat dari badan penelitian dan pengembangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan, surat tersebut diserahkan kepada Bidang Pelayanan Keperawatan untuk mendapatkan izin penelitian dan arahan ke ruang
rawat inap RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan. Surat izin penelitian yang didapatkan diserahkan ke kepala ruangan tempat peneliti akan mengambil data. setelah
peneliti menerima persetujuan pelaksanaan penelitian dari setiap kepala ruangan peneliti mulai mengumpulkan data. Data dikumpulkan dengan menanyakan lebih
dulu kesediaan calon responden untuk menjadi responden penelitian. Peneliti memberikan lembar informed consent untuk dibaca terlebih dahulu dan kemudian
ditandatangani apabila calon responden bersedia menjadi peserta penelitian. Setelah semua kuisioner diisi, kemudian data dikumpulkan untuk diolah.
8. Analisa data
Setelah semua data pada kuisioner terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama editing, yaitu mengecek atu mengoreksi data
yang telah dikumpulkan. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan. Kedua coding, yaitu pemberian kode-
kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Tahap ketiga yaitu processing yaitu memasukkan data dari lembar kuisioner ke dalam program
komputer, dan tahap yang keempat cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahi ada kesalahan atau tidak.
Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 Statistik univariat
Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian Polit
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hungler, 1999. Pada penelitian ini analisa data dilakukan dengan metode statistik univarat yaitu digunakan untuk menganalisa data demografi, variabel independen
pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik dan variabel dependen perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien. Untuk menganalisa data
tersebut digunakan program komputerisasi dan akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi dan persentase.
2 Statistik Bivariat Untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen digunakan uji Spearman Rank yaitu uji yang digunakan mencari hubungan atau menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing
variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Pada penelitian ini, variabel independen tingkat pengetahuan
perawat tentang komunikasi terapeutik menggunakan skala ordinal dan variabel dependen perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien juga
menggunakan skala ordinal. Interpretasi hasil uji korelasi didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi, serta arah korelasinya yang tertera pada table berikut Dahlan,
2008. Tabel 4.1 Panduan interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi,
nilai p, dan arah korelasi NO PARAMETER
NILAI INTERPRETASI
1 Kekuatan korelasi r
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
Sangat lemah Lemah
Sedang Kuat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
0,80 – 1,000 Sangat kuat
2 Nilai p
p 0,05
p 0,05 Terdapat korelasi yang
bermakna antara dua variabel yang diuji.
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel
yang diuji. 3
Arah korelasi + positif
- negatif Searah, semakin besar nilai
satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.
Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel,
semakin kecil nilai variabel lainnya.
Dari hasil uji yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Ho gagal ditolak dimana hipotesa yang menyatakan adanya hubungan pengetahuan perawat tentang
komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien tidak dapat dibuktikan secara signifikan dalam penelitian ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN