Perilaku Perawat saat Berkomunikasi dengan Pasien di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

2.2 Perilaku Perawat saat Berkomunikasi dengan Pasien di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Definisi lain dari perilaku adalah suatu aksi atau reaksi organisme terhadap lingkungannya Sunaryo, 2004. Hasil analisa data menyatakan sebanyak 17 orang 56.7 pasien menilai perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien dalam kategori cukup. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku baik endogen dari dalam individu maupun eksogen dari luar individu. Sifat kepribadian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku yang berasal dari dalam diri individu. Pikiran dan perasaan sering digunakan oleh seseorang dalam usaha dan adaptasi yang terus-menerus dalam hidupnya. Faktor lingkungan adalah faktor dari luar yang mempengaruhi perilaku individu. Lingkungan menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik fisik, biologis, maupun sosial Sunaryo, 2004. Peneliti berasumsi bahwa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien berada dalam kategori cukp dapat dipengaruhi oleh sifat kepribadian dan faktor lingkungan tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi perilaku adalah usia. Menurut Hurlock 1996, usia dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru seperti banyaknya tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh perawat dan jam kerja shift yang berlaku di rumah sakit. Usia dewasa awal dikenal dengan masa kreatif dimana individu memiliki kemampuan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mental untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogis, berpikir kreatif serta belum terjadi penurunan daya ingat Hurlock 1996. Dari data demografi didapat bahwa sebanyak 65 orang 69,9 perawat berada pada rentang usia dewasa awal 20-40 tahun. 2.3 Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Komunikasi Terapeutik terhadap Perilaku Perawat saat Berkomunikasi dengan Pasien di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Hasil penelitian menyatakan koefisien korelasi r antara pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien yaitu 0,164 dengan tingkat signifikan p 0,385 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan hubungan yang ada sangat lemah dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Artinya pernyataan hipotesa adanya hubungan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien tidak dapat diterima. Teori Green dalam Notoatmodjo 2007, menyatakan bahwa pengetahuan individu dapat mempengaruhi perilaku tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini, dimana terdapat 85 orang 91.4 perawat yang memiliki pengetahuan baik tentang komunikasi terapeutik, sementara sebanyak 17 56.7 pasien menilai bahwa perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien adalah dalam kategori cukup. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Notoatmodjo 1997 menyatakan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Apabila suatu tindakan didasari oleh pengetahuan maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng juga tidak sesuai dengan penelitian ini. Hasil ini dapat dijelaskan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Sunaryo 2004, faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang meliputi faktor endogen dari dalam individu itu sendiri yaitu ras, jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian, bakat pembawaan, serta inteligensi dan faktor eksogen dari luar individu diantaranya adalah lingkungan, agama, sosial ekonomi dan kebudayaan. Hasil penelitian Denah 2001 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik dimana p= 0.174. Sesuai dengan studi Manggala 2008 yang menyimpulkan bahwa persepsi perawat dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik ada korelasi yang kuat, namun pengetahuan perawat dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik ada korelasi atau hubungan tetapi nilainya sangat lemah. Hasil nilai antara pengetahuan perawat dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik pada penelitian ini diperoleh nilai p=0,540 dengan nilai r = 0,063 dan arah korelasi negatif. Nilai r=0,063 menunjukan korelasi yang sangat lemah antara pengetahuan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Hasil penelitian lain yaitu Rizkani 2009 menunjukkan bahwa r=0.062 dengan p = 0.305. Ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku asertif perawat dalam membina hubungan interpersonal. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan terdiri dari 6 tingkatan domain kognitif, dimana tingkat ketiga setelah tahu dan paham adalah aplikasi, hal ini berarti seseorang yang tahu dan paham tentang komunikasi terapeutik seharusnya dapat mengaplikasikannya dalam hal ini perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien di rumah sakit. Peneliti berasumsi bahwa sebelum domain pengetahuan dalam diri seseorang sampai pada tingkat aplikasi, domain tahu dan paham sudah harus ada dalam diri seseorang dan proses mengaplikasikan ini mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama. Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa mayoritas lama kerja perawat masih di bawah 11 tahun. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB 6 KESIM PULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Mayoritas pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik berada dalam kategori baik 91,4 . Perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien berada dalam kategori cukup 56,7 . Koefisien korelasi r antara pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien yaitu 0,164 dengan tingkat signifikan p 0,385 0,05. Artinya kekuatan hubungan yang ada sangat lemah atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien, maka Ho gagal ditolak dimana hipotesa yang menyatakan adanya hubungan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat berkomunikasi dengan pasien tidak dapat diterima.

2. Saran

2.1 Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada institusi pendidikan keperawatan, sehingga institusi dapat lebih memberikan pemahaman konsep dan praktik komunikasi terapeutik, khususnya di dalam mata kuliah komunikasi keperawatan, yang berguna sebagai persiapan bagi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Spiritualitas Pada Pasien Stroke Di RSUD DR. Pirngadi Kota medan

25 463 89

Hubungan Faktor-Faktor Kecerdasan Emosi dengan Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar

3 66 139

Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat dan Pasien (Studi Korelasional Peranan Komunikasi Interpersonal (Terapeutik) Perawat Terhadap Penyembuhan Pasien Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan)

2 66 161

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 20

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 4

Hubungan Kompetensi dan Komunikasi Interpersonal dengan Kinerja Perawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 9

B. PENGETAHUAN a. Dasar Komunikasi Terapeutik - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 31

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Pengetahuan 1.1 Pengertian Pengetahuan - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Komunikasi Terapeutik Terhadap Perilaku Perawat Saat Berkomunikasi Dengan Pasien Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 11