n. Saran Teknik yang bertujuan memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.
Teknik ini tidak tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan Simamora, 2011.
3.5 Penerapan Komunikasi Terapeutik
Wood mengatakan pada umumnya hubungan antar pribadi berkembang melalui tahap-tahap yaitu :
1. Fase orientasi. Pada tahap ini antara petugas dan pasien terjadi kontak dan pada tahap ini penampilan fisik begitu penting karena dimensi fisik paling terbuka
untuk diamati. Kualitas-kualitas lain seperti sifat bersahabat kehangatan, keterbukaan dan dinamisme juga terungkap. Yang dapat dilakukan pada terapi ini
menurut Purwanto 1999 ialah pengenalan, mengidentifikasi masalah dan mengukur tingkat kecemasan diri pasien.
2. Fase kerja adalah tahap pengenalan lebih jauh, menurut Purwanto 1999 dilakukan untuk meningkatkan sikap penerimaan satu sama lain untuk mengatasi
kecemasan, melanjutkan pengkajian dan evaluasi masalah yang ada. Komunikasi pada tahap ini mengikatkan pada diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan
juga mengungkapkan diri kita. Pada tahap ini termasuk pada tahap persahabatan yang menghendaki agar kedua pihak harus merasa mempunyai kedudukan yang
sama, dalam artian ada keseimbangan dan kesejajaran kedudukan. Persahabatan mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Membagi pengalaman agar kedua pihak merasa sama-sama puas dan sukses 2. Menunjukan hubungan emosional
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Membuat pihak lain menjadi senang 4. Membantu sesama kalau dia berhalangan untuk suatu urusan
Purwanto 1999 mengatakan pada tahap komunikasi terapeutik ini harus: a. Melanjutkan pengkajian dan evaluasi masalah yang ada
b. Meningkatkan komunikasi c. Mempertahankan tujuan yang telah disepakati dan mengambil tindakan
berdasarkan masalah yang ada. Secara psikologis komunikasi yang bersifat terapeutik akan membuat
pasien lebih tenang, dan tidak gelisah. 3. Fase terminasi menurut Purwanto 1999 pada tahap ini terjadi pengikatan antar
pribadi yang lebih jauh, merupakan fase persiapan mental untuk membuat perencanaan tentang kesimpulan perawatan yang didapat dan mempertahankan
batas hubungan yang ditentukan, yang diukur antara lain mengantisipasi masalah yang akan timbul karena pada tahap ini merupakan tahap persiapan mental atas
rencana pengobatan, melakukan peningkatan komunikasi untuk mengurangi ketergantungan pasien pada perawat. Terminasi merupakan akhir dari setiap
pertemuan antara petugas dengan pasien.
Menurut Uripni 1993 bahwa tahap terminasi dibagi dua, yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara adalah akhir dari setiap
pertemuan, pada terminasi ini pasien akan bertemu kembali pada waktu yang telah ditentukan, sedangkan terminasi akhir terjadi jika pasien selesai menjalani
pengobatan Purwanto, 1999.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam sumber lain, penerapan komunikasi terapeutik ada empat tahap, dimana pada setiap tahap mempunyai tugas yang harus diselesaikan oleh perawat
Stuart dan Sundeen, 1995 dalam Simamora, 2011. a. Fase Prainteraksi
Prainteraksi dimulai sebelum kontrak pertama dengan pasien. Perawat mengumpulkan data tentang pasien, mengeksplorasi perasaan, fantasi dan
ketakutan diri dan membuat rencana pertemuan dengan pasien. b. Fase Orientasi
Fase ini dimulai ketika perawat berrtemu dengan pasien untuk pertama kalinya. Hal utama yang perlu dikaji adalah alasan pasien minta pertolongan yang
akan memengaruhi terbinanya hubungan perawat dengan pasien. Dalam memulai hubungan tugas pertama adalah membina rasa percaya,
penerimaan dan pengertian komunikasi yang terbuka dan perumusan kontak dengan pasien. Pada tahap ini perawat melakukan kegiatan sebagai berikut:
memberi salam dan senyum pada pasien, melakukan validasi kognitif, psikomotor, afektif, memperkenalkan nama perawat, menanyakan nama
kesukaan pasien, menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan, menjelaskan kerahasiaan. Tujuan
akhir pada fase ini ialah terbina hubungan saling percaya. c. Fase Kerja
Pada tahap kerja dalam komunikasi terapeutik, kegiatan yang dilakukan adalah memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya, menanyakan keluhan
utama, memulai kegiatan dengan cara yang baik, melakukan kegiatan sesuai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rencana. Perawat memenuhi kebutuhan dan mengembangkan pola-pola adaptif pasien. Interaksi yang memuaskan akan menciptakan situasisuasana yang
meningkatkan integritas klien dengan meminimalisasi ketakutan, ketidakpercayaan, kecemasan dan tekanan pada pasien.
d. Fase Terminasi Pada tahap terminasi dalam komunikasi terapeutik kegiatan yang
dilakukan oleh perawat adalah menyimpulkan hasil wawancara, tindak lanjut dengan pasien, melakukan kontrak waktu, tempat dan topik, mengakhiri
wawancara dengan cara yang baik Simamora, 2011.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual Penelitian
Skema 3.1 Kerangka konseptual penelitian hubungan pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik terhadap perilaku perawat saat
berkomunikasi dengan pasien.
Keterangan : : variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti Pengetahuan perawat tentang
komunikasi terapeutik :
• Dasar Komunikasi Terapeutik