2.3 Jenis Perilaku
Menurut Notoatmodjo 2003, perilaku dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Perilaku Tertutup cover behavior
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup cover. Respon atau reaksi stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku Terbuka overt behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau
terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik pratice, yang dengan mudah dapat diamatai atau dilihat orang lain.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang menurut Sunaryo 2004, faktor tersebut terdiri dari:
2.4.1 Faktor Genetik atau Endogen Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal
untuk kelanjutan perkembangan perilaku makluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam individu endogen, antara lain:
a. Jenis ras. Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan yang lainnya.
b. Jenis kelamin. Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Sifat kepribadian. Salah satu pengertian kepribadian yang ditentukan oleh Marami 1995 : “ Keseluruhan pola, pikiran, perasaan, dan
perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha dan adaptasi yang terus-menerus dalam hidupnya”.
d. Bakat pembawa. Bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenai hal
tersebut. e. Inteligensi, adalah kemampuan untuk berpikir abstrak. Menurut
Notoatmodjo 1997, inteligensi adalah kemampuan untuk membuat kombinasi.
f. Usia. Menurut Hurlock 1996, usia dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan dikenal
dengan masa kreatif dimana individu memiliki kemampuan mental untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti
mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogis, berpikir kreatif serta belum terjadi penurunan daya ingat.
2.4.2 Faktor dari Luar Individu atau Eksogen a. Faktor Lingkungan. Lingkungan menyangkut segala sesuatu yang ada
disekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial. b. Pendidikan. Pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan
individu. Proses kegiatan–kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Agama. Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan.
d. Sosial Ekonomi. Telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah
lingkungan sosial. e. Kebudayaan. Kebudayaan merupakan ekspresi jiwa yang terwujud
dalam cara-cara hidupdan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.
3. Komunikasi Terapeutik