Menyusun Matriks Perencanaan Pengolahan Quality Function Deployment QFD Fase II

D ur abi li ty k ayu D im en si r an g k a D im en si s an d ar an Ju mla h p art d iv an K om poe ne n bus a T eba l bus a K ad ar b aj a p er Ju m lah p er D ay a ser ap k ai n D im en si k ai n Jumlah komponen 9 3 3 9 1 9 1 9 3 Waktu perakitan 9 9 9 9 9 9 3 9 3 3 Biaya perakitan 9 9 9 9 9 9 1 9 9 9 Ukuran komponen 9 9 3 3 3 9 Kekuatan bahan 9 9 9 1 9 Efisiensi desain 3 3 3 9 3 1 3 9 9 Elastisitas bahan 3 3 9 Sumber: Hasil pengumpulan data Gambar 5.7. Matriks Antara Karakteristik Teknis Prioritas dengan Part Kritis Produk Spring bed 6 kaki

5.4.5. Menyusun Matriks Perencanaan

Pembuatan house of quality HOQ II diawali dengan menghitung ukuran kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya. a. Penentuan tingkat kesulitan Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan part kritis. Perhitungan dilaksanakan dengan menterjemahkan semua bobot nilai hubungan kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan jumlah bobot tadi. Tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara Besar nilai tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama karakteristik part kritis. Sebagai contoh perhitungan tingkat kesulitan part kritis durability yaitu: Bobot untuk kekuatan kayu = 4+4+4+0+3+3+0+4+0= 22 Tingkat Kesulitan 100 x tikTeknis Karakteris Bobot Total Teknis tik Karakteris Tiap Bobot = Tingkat Kesulitan untuk waktu perakitan= 3 15 100 146 22 ≈ = × b. Penentuan derajat kepentingan Besar nilai derajat kepentingan dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut karakteristik teknis dengan part kritis. Derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik teknis dihitung dengan menggunakan rumus : 100 Re x Teknis tik Karakteris Bobot Total tik Karakteris Bobot x latif n Kepentinga entingan DerajatKep = Derajat Kepentingan durability kayu= 12 100 332 3 9 9 9 9 = × + + + + + + c. Perkiraan biaya Dasar perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan, semakin sulit suatu part kritis dibuat, akan semakin mahal pula alokasi biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan diperngaruhi berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Universitas Sumatera Utara Total bobot tingkat kesulitan dari part kritis produk yaitu, sebagai berikut : = 3+2+2+3+2+2+1+2+3+2 = 22 Sebagai contoh, perkiraan biaya untuk part kritis durability kayu adalah sebagai berikut: = 14 6 , 13 100 22 3 ≈ = × Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya dapat dilihat pada Gambar 5.8. Tingkat kesulitan Derajat kepentingan Perkiraan biaya 3 2 2 3 14 9 9 14 12 10 10 12 2 2 1 2 9 9 5 9 10 10 4 10 3 2 14 9 12 10 Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 5.8. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya Data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya direkapitulasi dengan menggunakan matriks HoQ. QFD Fase 2 produk spring bed 6 kaki dapat dilihat pada Gambar 5.9. Universitas Sumatera Utara Jumlah Komponen Waktu perakitan Biaya perakitan Ukuran komponen Kekuatan bahan Derajat Hubungan : V = Hubungan poitif kuat =4 √ = Hubungan positif sedang =3 x = Hubungan negatif sedang =2 X = Hubungan negatif kuat =1 4 3 3 Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan Perkiraan Biaya 3 2 2 3 12 10 10 12 14 9 9 14 Karakteristik Teknis Customer Importance Part Kritis 3 9 9 5 4 3 9 9 9 9 9 9 9 9 9 3 9 9 V √ - Durability kayu Dimensi rangka divan Dimensi sandaran Jumlah komponen pada divan Komposisi busa Tebal busa V V - V V V v v - - - - v Kadar baja per v - - - - - Jumlah per - V - v - - v v - V - V - - V Daya serap kain - v - - v v - √ - Dimensi kain Efisiensi desain Elastisitas bahan 3 3 3 3 9 3 2 2 1 2 10 10 4 10 9 9 5 9 9 1 9 1 9 9 9 3 9 9 9 1 3 3 9 1 9 1 3 3 3 3 3 2 12 10 14 9 3 3 3 9 9 9 9 9 9 9 Sumber: Pengolahan data Gambar 5.9. QFD Fase II Spring bed 6 kaki Gambar 5.9 menunjukkan atribut yang menjadi input untuk pengolahan dengan metode Value Engineering adalah atribut dengan tingkat kesulitan nilai 3, derajat kepentingan nilai 12 dan perkiraan biaya nilai 12 yang terbesar yaitu durability kayu dan daya serap kain sedangkan jumlah komponen pada divan akan diselesaikan dengan metode DFMA 18 18 Jiang Hua, dkk, “ Methodology and Technology for Design to Cost” Beijing: Tsinghua University, 2001 . Universitas Sumatera Utara

5.4.6. Penentuan Usulan Rancangan Perbaikan Produk Spring bed 6 kaki

Dokumen yang terkait

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

6 67 255

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

11 63 139

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 0 18

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 1 12

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 0 2

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

1 1 22