Tahap Penentuan Keputusan Meningkatkan Nilai Produk dengan Menggunakan Metode Value

5.5.4. Tahap Penentuan Keputusan

Tahap ini bertujuan memilih alternatif terbaik dari keseluruhan alternatif- alternatif yang dihasilkan pada tahap kreatif. Alternatif-alternatif yang ada dianalisis keuntungan dan kerugiannya berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Analisa kriteria penilaian ini dilaksanakan dengan menggunakan matriks. Matriks terdiri atas 3 simbol: a. X apabila dibandingkan dengan alternatif itu sendiri b. 0 apabila kurang baik dibandingkan dengan alternatif lain c. 1 apabila lebih baik daripada alternatif lain Pemilihan kriteria pada matriks diperoleh melalui studi literatur mengenai faktor yang mempengaruhi pembuatan spring bed dan wawancara dengan pihak perusahaan. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dengan menggunakan matriks adalah sebagai berikut: 1. Biaya 2. Kemudahan mendapatkan bahan 3. Waktu penyelesaian 4. Estetika 5. Kemudahan pelaksanaan Kriteria-kriteria tersebut dilaksanakan pembobotan dan pemberian rangking pada kriteria. Urutan rangking tertinggi adalah biaya dengan nilai 5 dan terendah adalah kemudahan dengan nilai 1. Perhitungan bobot untuk biaya adalah dengan membandingkan nilai biaya yaitu 5 dengan total keseluruhan bobot yaitu 22 sehingga diperoleh hasil 33,3333. Universitas Sumatera Utara Urutan rangking dan pembobotan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Pembobotan Kriteria Alternatif No Kriteria Angka Rangking Bobot Keterangan 1 Biaya 5 33.3333 Prioritas tertinggi 2 Kemudahan mendapatkan bahan 4 26.6667 Prioritas tinggi 3 Waktu penyelesaian 3 20 Prioritas sedang 4 Estetika 2 13.3333 Prioritas rendah 5 Kemudahan pelaksanaan 1 6.6667 Prioritas terendah Jumlah 15 100 Sumber: Pengolahan data Bobot yang telah diketahui akan dilaksanakan penganalisaan untuk semua kriteria dengan dimunculkan prefrensi sebagai acuan penting dan kurang penting masing-masing alternatif dengan memberi angka satu untuk yang alternatif yang lebih baik daripada alternatif lain dan 0 untuk alternatif yang kurang baik daripada alternatif lain. 1. Pemilihan Alternatif untuk jenis material kayu Sebagai contoh, pemilihan alternatif untuk jenis material kayu terdiri dari beberapa kriteria yaitu sebagai berikut: a. Pemilihan alternatif untuk kriteria penghematan biaya Pemilihan alternatif untuk kriteria penghematan biaya untuk kayu dapat dilihat ada Tabel 5.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18.Pemilihan Alternatif untuk Kriteria Penghematan Biaya Alternatif Preferensi Keterangan Kayu Keruing A AB : AC : AD Alt A kurang baik dari Alt B, tetapi lebih baik daripada C dan D Kayu Sungkai B BA : BC : BD Alt B lebih baik dari Alt A, C dan D Kayu Bengkirai C CD Alt C kurang baik daripada Alt D Kayu Kamper D DA : DB : DC Alt D kurang baik daripada Alt A dan B tetapi lebih baik daripada C Sumber: Pengumpulan data Alternatif A kurang baik dibandingkan dengan alternatif B sehingga diberi nilai 0 tetapi lebih baik daripada alternatif B dan C sehingga diberi nilai 1, alternatif B lebih baik dibandingkan dengan alternatif A, C dan D sehingga diberi nilai 1, alternatif C kurang baik daripada alternatif D sehingga diberi nilai 0 dan alternatif D kurang baik daripada alternatif A, dan B sehingga diberi nilai 0 tetapi lebih baik dibandingkan dengan alternatif C sehingga diberi nilai 1. Perbandingan alternatif dengan alternatif itu sendiri diberi tanda X. Penilaian Matriks untuk kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Penilaian matriks untuk Kriteria Penghematan Biaya Alternatif A B C D Jumlah Indeks A X 1 1 2 26 B 1 X 1 1 3 36 C X D 1 X 1 16 Jumlah 6 1 Sumber: Pengolahan data 2. Pemilihan Alternatif untuk jenis material kain Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh, pemilihan alternatif untuk jenis material kain terdiri dari beberapa kriteria yaitu sebagai berikut: a. Pemilihan alternatif untuk kriteria penghematan biaya Pemilihan alternatif untuk kriteria pengehmatan biaya untuk kain dapat dilihat ada Tabel 5.20. Tabel 5.20.Pemilihan alternatif untuk kriteria penghematan biaya Alternatif Preferensi Keterangan Kayu Katun A AB : AC : AD Alt A lebih baik dari Alt B, C dan D Kayu Polyester B BA : BC : BD Alt B kurang baik dari Alt A tetapi lebih baik daripada Alt C dan Alt D Kayu Linen C CA : CB: CD Alt C kurang baik daripada Alt A dan B tetapi lebih baik daripada Alt D Kayu Nylon D DA: DC : DB Alt D kurang baik daripada Alt A, B dan C Sumber: Pengumpulan data Penilaian matriks untuk kriteria penghematan biaya dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Penilaian matriks untuk Kriteria Penghematan Biaya Alternatif A B C D Jumlah Indeks A X 1 1 1 3 36 B X 1 1 2 26 C X 1 1 16 D X Jumlah 6 1 Sumber: Pengolahan data Universitas Sumatera Utara Hasil dari perhitungan bobot kriteria akan direkapitulasi. Sebagai contoh untuk Alternatif A pada kayu memiliki indeks 26, maka bobot adalah 26 dikalikan dengan bobot kriteria yaitu 33,3333 sama dengan 11,1109. Begitu seterusnya sampai kriteria kelima. Penganalisaan matriks dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22. Penganalisaan Matriks No Jenis Material Alternatif Kriteria Total Keterangan I II III IV V Bobot 33.3333 26.6667 20 13.3333 6.6667 1 Kayu Alternatif A 26 16 16 16 Indeks 11,1109 3,3334 2,2223 1,1111 17,7777 Bobot Alternatif B 36 36 36 26 26 Indeks 16,6667 13,3334 10 4,4444 2,2222 46,6667 Bobot Alternatif C 16 Indeks 4,4445 4,4445 Bobot Alternatif D 16 26 26 36 36 Indeks 5,5557 8,8888 6,6666 6,6667 3,3334 31,1112 Bobot 2 Kain Alternatif A 36 36 36 26 36 Indeks 16,6667 13,3334 10 4,4444 3,3334 47,7779 Bobot Alternatif B 26 26 16 Indeks 11,1109 8,8888 1,1111 21,1108 Bobot Alternatif C 16 16 26 36 Indeks 5,5557 4,4445 6,6666 6,6667 23,3335 Bobot Alternatif D 16 16 26 Indeks 3,3334 2,2223 2,2222 7,7779 Bobot Sumber: Pengolahan data Berdasarkan hasil analisa dari matriks maka dapat disimpulkan bahwa alternatif terpilih untuk jenis material kayu adalah alternatif B yaitu kayu Sungkai karena memiliki nilai total bobot terbesar. Sedangkan untuk alternatif jenis material kain alternatif terpilih adalah alternatif A yaitu kain katun karena memiliki total nilai bobot terbesar. Universitas Sumatera Utara

5.5.5. Tahap Pengembangan

Dokumen yang terkait

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

6 67 255

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

11 63 139

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 0 18

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 1 12

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment dan Axiomatic Design

0 0 2

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed Pada PT Ivana Mery Lestari Matras dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment, Value Engineering dan Design For Manufacture And Assembly

1 1 22