Pemanfaatan Multimedia pada Mata Kuliah Interaksi Manusia dan

49 tergabung dalam Projector yang merupakan self-executing konten Flash dengan ekstensi .exe di Windows atau .hqx di Mac. File Flash video mempunyai ekstensi .flv dan digunakan di dalam .swf atau dimainkan sendiri dengan pemutar player yang mendukung format tersebut, seperti VLC, QuickTime, atau Windows Media Player dengan tambahan codec tertentu. Flash video file dengan ekstensi .flv merupakan format container. Artinya file tersebut tidak mempunyai codec sendiri. Video ini pada walnya di codeckan menggunakan H.263. Flash 8 sepertinya dikodekan menggunakan H.263 atau ON2V juga dikenal dengan VP6 yang memberikan efisiensi yang lebih banyak pada sembarang bitrate. Flash 9 diperkenalkan menggunakan H.264 atau ON2V juga dikenal dengan MPEG4 yang menggungguli dan menggantikan H.263 atau ON2V juga dikenal dengan VP6. Kebanyakan Flash audio akan dikodekan dengan MP3 atau AAC yang juga mendukung codec ADPCM, Nellymoser, dan Speex Iwan Binanto, 2010:231-232. MADCOMS 2008:1-2 banyak sekali keunggulan dan kecanggihan flash dalam membuat dan mengolah animasi 2D, seperti : 1. Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek lain. 2. Dapat membuat perubahan transparansi warna dalam movie. 3. Membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain. 4. Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah ditetapkan 50 5. Dapat dikonversi dan dipublikasikan ke dalam beberapa tipe di antaranya adalah : .swf, .html, .gif, .jpg, .png, .exe, .mov. 6. Dapat mengolah dan membuat animasi dari objek bitmap. 7. Flash program animasi berbasis vektor mempunyai fleksibilitas dalam pembuatan objek-objek vektor. 8. Terintegrasi dengan Adobe Photoshop dan Illustrator.

F. Kedudukan Media Pembelajaran dalam Kawasan Teknologi Pendidikan

1. Definisi Teknologi Pendidikan Association of Education Communication Technology AECT,1994 mengemukakan definisi teknologi instruksional sebagai berikut: “instructional technology is the theory and practice of design, development, utilization, management, and evaluation of process and resources for learning Seels dan Richey, 1994: 1”. Berdasarkan definisi di atas Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Selain beberapa definisi di atas, AECT 2008, juga telah mengemukakan definisi Teknologi Pendidikan yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bahwa Teknologi Pendidikan adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi yang sesuai dan sumber daya Januszewski Molenda, 2008. Definisi ini mengandung beberapa kata kunci di antaranya studi, etika praktek, fasilitasi. pembelajaran, peningkatan. penciptaan, pemanfaatan, 51 pengelolaan, teknologi, proses, dan sumber daya. Berikut adalah gambar definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT 2008: Gambar 2. Definisi Teknologi Pendidikan, AECT 2008. 2. Kawasan Teknologi Pendidikan Definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT 2008, mengandung beberapa kata kunci, yaitu: Study studi merupakan pemahaman teoretis yang diperlukan dalam praktek Teknologi Pendidikan untuk konstruksi dan perbaikan pengetahuan melaluui penelitian dan refleksi praktek pembelajaran. Ethical Practice etika praktek mengacu pada standar etika praktis sebagaimana yang didefinisikan oleh Komite Etika AECT tentang apa saja yang harus dilakukan oleh prakisi Teknologi Pendidikan. Facilitating fasilitasi hadir sebagai akibat adanya pergeseran paradigma pembelajaran yang memberikan peran dan tanggung jawab lebih besar kepada peserta didik sehingga peran Teknologi Pendidikan berubah menjadi fasilitator. Learning pembelajaran selain berkenaan dengan ingatan juga berkenaan dengan pemahaman. Tugas pembelajaran dapat dikategorikan berdasarkan pada berbagai taksonomi.