Deskripsi Hasil Penelitian Pengembangan Produk Akhir Multimedia

116 bahwa kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa bersifat ketrampilan; d Metode yang digunakan dosen dalam pembelajaran yakni ceramah, diskusi dan demonstrasi. Dari 14 pertemuan, 10 diantaranya ceramah dan diskusi, sedangkan 4 pertemuan selanjutnya demonstrasi; e Banyak mahasiswa yang belum paham mengenai materi software antarmuka, khususnya Adobe Flash. Seperti misalnya bagaimana mahasiswa membuat objek animasi; f Menurut mahasiswa, dalam perkuliahan tidak di ajarkan bagaimana menggunakan software antarmuka Flash. Padahal tugas akhir berbasis proyek ditekankan menggunakan software Adobe Flash; g Penggunaan sumber belajar yang bersifat multimedia juga belum diterapkan dosen, padahal sarana laboratorium komputer sudah lengkap. Dosen hanya memanfaatkan web dan presentasi powerpoint dalam perkuliahan. Interaksi Manusia dan Komputer adalah suatu rancangan sistem komputer yang mendukungmembantu manusia. Interaksi Manusia dan Komputer IMK dapat dipahami sebagai rancangan sistem komputer yang mendukung manusia, dimana mereka dapat melibatkan aktivitas yang produktif dan aman. IMK merupakan studi yang mempelajari interaksi antar manusia dan komputer. Menurut Kurikulum Jurusan KTP 2009, tujuan mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer pada dasarnya adalah untuk memudahkan pengguna dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang diperlukan selama pengguna bekerja pada sebuah sistem komputer. Berdasarkan garis besar pokok mata kuliah Interaksi 117 Manusia dan Komputer, dalam penelitian pengembangan ini diambil pokok bahasan tentang materi mengembangkan computer prototyping yang menjadikan mahasiswa harus menguasai suatu software pengembang desain user interface. Multimedia interaktif ini sangat tepat untuk perkuliahan IMK karena multimedia interaktif ini penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk memaksimalkan kontruktivistik peserta didik. Selain itu, pemakaian multimedia interaktif dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Salah satu manfaat dari multimedia interaktif yaitu dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Multimedia interaktif yang peneliti kembangkan mengacu pada teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivistik dan sibernetik. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dalam teori belajar behavioristik penguatan adalah faktor penting dalam belajar. Multimedia interaktif ini menggunakan Mode Tutorial yang berupa video tutorial pembelajaran sebagai penguat. Fitur ini berisi materi yang disajikan secara audio visual dengan tingkatan materi yang bervariasi. 118 Selain itu ada menu Test berisi 10 soal pilihan ganda. Petunjuk yang diterapkan dalam test yaitu, mahasiswa memulai menjawab 10 soal dari 20 soal yang tersedia secara acak. Pada tahap ini, mahasiswa harus bisa memperoleh nilai minimal 80 atau dalam kategori “B”. Dari ketuntasan nilai 80 B, maka mahasiswa diminta mengerjakan proyek berbasis flash. Apabila mahasiswa belum bisa mencapai nilai 80 akan diberikan kesempatan untuk mengulangi kembali. Fitur pada Test ini juga merupakan fitur unggulan dalam multimedia interaktif yang peneliti kembangkan. Pengulangan-pengulangan selalu diberikan guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengingat apa yang telah dikerjakan. Pengulangan-pengulangan tersebut diberikan guna memberikan possitif renforcement bagi mahasiswa. Dalam konteks teori kognitif, bahwa setiap individu dalam berfikir memiliki struktur mental atau kognitif, proses belajar sesuai dengan taraf perkembangan kognitif peserta didik. Proses b elajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang telah dimiliki seseorang. Hal ini selaras dengan pengembangan multimedia interaktif, dimana pengguna multimedia memberikan pelayanan pembelajaran secara individual, sehingga perlu memperhatikan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Kelompok perkembangan peserta didik yang belum mampu belajar mandiri akan sulit untuk menggunakan multimedia interaktif. Berdasarkan pandangan Piaget, multimedia interaktif