Tabel 4.10
Nilai return saham yang diprediksi Y’ dapat dilihat pada tabel Casewise Diagnostics kolom Predicted Value. Sedangkan
Residual unstandardized residual adalah selisih antara return saham dengan Predicted Value, dan Std. Residual standardized
residual adalah nilai residual yang telah terstandarisasi nilai semakin mendekati 0 maka model regresi semakin baik dalam
melakukan prediksi, sebaliknya semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan
prediksi.
4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R
Square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan dependennya. Nilai R Square adalah 0 sampai dengan
Casewise Diagnostics
a
Case Numb
er Std. Residual Return Saham
Predicted Value
Residual 14
2.140 1.20
.3106 .88939
24 2.120
1.19 .3098
.88115 a.
Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Penulis, 2013
Universitas Sumatera Utara
1, apabila nilai R Square semakin mendekati 1, maka varuabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R Square, maka kemampuan variable-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R Square memiliki kelemahan yaitu nilai R Square
akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11 Hasil analisis Koefisien Determinasi
Sumber: Penulis, 2013
Pada model summary, nilai koefisien R sebesar 0,431 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara antara return
saham dengan variabel independennya laba bersih per saham, laba kotor per saham, arus kas dari aktivitas operasi per saham, dan arus
kas dari aktivitas investasi per saham semakin terbatas karena berada di bawah 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien
determinasi adalah 0,097. Hal ini berarti 9,7 variasi atau
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics Durbin
- Watso
n R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .431
a
.185 .097
.41561 .185
2.106 4
37 .100 2.036
a. Predictors: Constant, Arus Kas dari Aktivitas Investasi Per Saham, Arus Kas dari Aktivitas Operasi Per Saham, Laba Kotor Per Saham, Laba Bersih Per Saham
b. Dependent Variable: Return Saham
Universitas Sumatera Utara
perubahan dalam return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari laba bersih per saham, laba kotor per saham, arus kas dari aktivitas
operasi per saham dan arus kad dari aktivitas investasi per saham, sedangkan sisanya 90,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Standar Error of Estimate SEE adalah 0,41561, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat
dalam memprediksi variabel dependen.
4.2.3.3 Uji Serempak F-test