perubahan dalam return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari laba bersih per saham, laba kotor per saham, arus kas dari aktivitas
operasi per saham dan arus kad dari aktivitas investasi per saham, sedangkan sisanya 90,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Standar Error of Estimate SEE adalah 0,41561, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat
dalam memprediksi variabel dependen.
4.2.3.3 Uji Serempak F-test
Untuk melihat pengaruh laba bersih per saham, laba kotor per saham, arus kas dari aktivitas operasi per saham dan arus kas
dari aktivitas investasi per saham terhadap return saham secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Dalam
hipotesis disebutkan. H
3
= Komponen Laporan laba rugi laba bersih per saham dan laba kotor per saham dan komponen arus kasarus kas dari
aktivitas operasi per saham dan arus kas dari aktivitas investasi per saham secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS
17, maka diperoleh hasil sebagai berikut,
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 1.455
4 .364
2.106 .100
a
Residual 6.391
37 .173
Total 7.846
41 a. Predictors: Constant, Arus Kas dari Aktivitas Investasi Per Saham, Arus Kas
dari Aktivitas Operasi Per Saham, Laba Kotor Per Saham, Laba Bersih Per Saham
d. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: penulis, 2013
Berdasarkan hasil uji statistic F di atas output regresi menunjukkan nilai signifikansi 0,100 atau di atas tingkat
signifikansi 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perubahan laba bersih per saham, laba kotor per saham, arus kas
dari aktivitas operasi per saham dan arus kas dari aktivitas investasi per saham secara simultan tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 ditolak karena tidak didukung data
da tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian.
4.2.3.4 Uji Parsial T test
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Uji Parsial T test
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen sebagai berikut: H
1
: Secara parsial, adanya pengaruh signifikan dan positif komponen laporan laba rugi laba bersih per saham
dan laba kotor per saham. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t
hitung
untuk variabel laba bersih persaham sebesar -2,040 dengan nilai
Coefficients
a
Model Unstandardize
d Coefficients Standardiz
ed Coefficien
ts
T Sig.
Correlations Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partial Part Toleran
ce VIF
1 Constant
.310 .069
4.469 .000 Laba Bersih
Per Saham -.002 .001
-.746 -2.040 .049
-.231 -.318 -.303 .165
6.07 8
Laba Kotor Per Saham
.000 .000
.726 2.216 .033
-.061 .342
.329 .205
4.86 7
Arus Kas dari Aktivitas
Operasi Per Saham
.000 .000
.195 .939
.354 -.063
.153 .139
.513 1.95
1
Arus Kas dari Aktivitas
Investasi Per Saham
.001 .001
.311 1.101 .278
.224 .178
.163 .276
3.62 3
e. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Peneliti, 2013
Universitas Sumatera Utara
signifikan 0,049, sedangkan t
tabel
adalah 2,00958, sehingga t
hitung
t
tabel
-2,040 2,00958 maka laba bersih persaham secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap return saham. signifikansi
penelitian juga menunjukkan angka 0,05 0,049 0,05, maka H
a
ditolak atau H diterima, artinya laba bersih per saham tidak
berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Sedangkan, T
hitung
untuk variabel laba kotor per saham sebesar 2,216 dengan nilai signifikan 0,033, sedangkan t
tabel
2,00958, sehingga t
hitung
t
tabel
2,216 2,00958, maka laba kotor per saham secara parsial mempengaruhi return saham. signifikansi penelitian juga
menunjukkan angka 0,05 0,033 0,05, maka H ditolak dan H
a
diterima, artinya laba kotor per saham berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komponen laporan laba rugi laba bersih per saham dan laba kotor per saham hanya
laba kotor per saham secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
H
2
: Secara Parsial, adanya pengaruh positif dan signifikan komponen arus kas arus kas dari aktivitas operasi per
saham dan arus kas dari aktivitas investasi per saham terhadap return saham.
T
hitung
untuk variabel arus kas dari aktivitas operasi sebesar 0,939 sedangkan t
tabel
adalah 2,00958, sehinggan t
hitung
t
tabel
0,939
Universitas Sumatera Utara
2,00958, maka arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham secara parsial. Signifikansi sebesar 0,354
menyimpulkan bahwa signifikan penelitian 0,05 0,354 0,05, maka H
a
ditolak H diterima, artinya arus kas dari aktivitas operasi
tidak berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Tabel di atas juga menjelaskan besarnya t
hitung
untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi sebesar 1,101 sedangkan
t
tabel
2,00958, sehingga t
hitung
t
tabel
1,101 2,00958, maka arus kas dari aktivitas investasi secara parsial tidak berpengaruh
terhadap return saham. signifikansinya 0,356 menyimpulkan bahwa signifikan penelitian 0,05 0,278 0,05, maka H
a
ditolak dan H diterima, artinya arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh
signifikan positif terhadap return saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komponen arus kas
arus kas dari aktivitas operasi per saham dan arus kas dari aktivitas investasi per saham secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham, berarti hipotesis 2 ditolak karena tidak didukung data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian.
4.3 Hasil Pembahasan
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pengaruh komponen laporan laba rugi dan komponen arus kas terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Universitas Sumatera Utara