keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya contoh:
investor. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna
bagi investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan
untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari
laporan keuangan sehingga laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya analisis terhadap
laporan arus kas, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi
tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
2.1.2 Teori Asimetri Informasi Assymetric Information Theory
Menurut Husnan 2003 : 325 dalam Martha Anna Siagian 2011, mengatakan Assymmetric Information atau ketidaksamaan informasi
adalah situasi di mana manajer memiliki yang berbeda yang lebih baik mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
investor. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga
yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang dapat dipercaya yang akan mengurangi ketidapastian
mengenai prospek perusahaan yang akan datang, dengan demikian penerbitan laporan arus kas dan laporan laba rugi sebagai salah satu bagian
dari laporan keuangan akan menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengurangi informasi asimetris.
2.1.3 Laporan Laba Rugi
Menurut Warren Reeve Fess 2006 : 25 “Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu
berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan matching concept”.
Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-
beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih net income atau net profit. Jika beban melebihi pendapatan, maka
disebut rugi bersih net loss.
Beberapa tujuan khusus yang lebih rinci dari laporan laba rugi antara lain Faisal Abdullah: 2004 dalam Wenny Wijayanti: 2012 :
1. Untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba.
2. Penggunaan angka laba historis untuk membantu meramalkan
keadaan usaha dan distribusi dividen dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
3. Penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta
pedoman pengambilan keputusan manajerial dimasa yang akan datang.
4. Penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen.
5. Penggunaan laba sebagai dasar pengenaan pajak, sebagai alat
pengawasan perusahaan yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penggunaan laba sebagai sarana bagi para ekonom
untuk mengevaluasi sumber daya.
2.1.3.1 Laba Kotor
Yang dimaksud dengan laba kotor adalah selisih antara hasil penjualan dan harga pokok penjualan. Meskipun untuk
menghitung laba dari operasi, laba kotor tersebut masih harus dikurangi dengan biaya-biaya operasi biaya penjualan, biaya
administrasi, dan biaya umum, namun laba kotor perlu mendapat perhatian yang cukup. Dalam perusahaan yang sudah berjalan
lancar biasanya terdapat hubungan yang stabil antara laba kotor dan hasil penjualan bersih D.Hartanto : 1981.
Analisis laba kotor merupakan proses analisa yang berkelanjutan dan harus dilaksanakan dengan efektif. Analisa laba
kotor ini dapat dilakukan seperti melakukan analisis biaya standar dimana setiap perbedaan akan segera diketahui. Laba kotor sering
juga disebut dengan Gross Margin yang merupakan kelebihan penjualan atas harga pokok penjualan Kusnadi,dkk: 2001: 189.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.2 Laba Bersih
Menurut Sofyan Syafri Harahap 2002 : 67 “laba bersih mencerminkan semua pos laba dan rugi selama satu periode,
kecuali koreksi masa lalu”. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba yang ditahan.
Berdasarkan PSAK No.25 paragraf 08 2007 menyatakan: “Biasanya semua unsur pendapatan dan beban yang
diakui dalam suatu periode tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut, termasuk juga pos luar biasa dan
dampak perubahan estimasi akuntansi. Tetapi dalam keadaan tertentu mungkin diperlukan untuk mengeluarkan unsur-unsur
tertentu dari laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Pernyataan ini menyangkut dua kondisi tertentu: koreksi atas
kesalahan yang mendasar dan dampak perubahan kebijakan akuntansi .
2.1.4 Laporan Arus Kas
Menurut PSAK No.2 IAI 2009 “laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi perubahan dalam asset bersih entitas, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah”.
Menurut Sofyan Syafri Harahap 1999 : 217 “tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu investor, kreditor dan pemakai
lainnya untuk: 1.
Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan datang.
2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
membayar dividen, dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern. 3.
Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
Universitas Sumatera Utara
4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
2.1.4.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Arus
kas umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas operasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia IAI, Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.2 paragraf 14, 2009 antara lain:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
2. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan
pendapatan lain-lain; 3.
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 4.
Pembayaran kas kepada karyawan; 5.
Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi;
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak
penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus;
7. Penerimaan atau pembayaran kas dari kontrak yang
diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdaganganl
2.1.4.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Menurut Warren Reeve Fess 2006 : 28 “Arus kas dari aktivitas investasi melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau
penjualan aktiva tetap atau permanen”. Aktivitas investasi juga
Universitas Sumatera Utara
termasuk pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan, seperti halnya memberi dan
menagih pinjaman. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan arus kas dari
aktivitas investasi menurut menurut Ikatan Akuntansi Indonesia IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.2
paragraf 16, 2009 antara lain: 1.
Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang lain,
termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang dibangun sendiri;
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan
peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset jangka panjang lain;
3. Pembayaran kas untuk membeli instrument utang atau
instrument ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama selain pembayaran kas untuk
instrument yang dianggap setara kas atau instrument yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjanjikan;
4. Kas yang diterima dari penjualan instrument utang
dan instrument ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama selain penerimaan kas dari
instrument yang dianggap setara kas atau instrument yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjanjikan;
5. Uang muka atau pinjaman yang diberikan kepada
pihak lainselain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan;
6. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan
pinjaman yang diberikan kepada pihak lain selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga
keuangan;
7. Pembayaran kas sehubungan dengan futures
contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan
Universitas Sumatera Utara
8. Pembayaran kas dari futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan;
2.1.5 Return Saham
Menurut Jogiyanto 2000 dalam Wenny Wijayanti 2012” return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai
hasil investasinya”. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi pada suatu perusahaan meliputi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan
tersebut. Menurut Abdul Halim 2005 dalam Wenny Wijayanti 2012 ,
komponen pengembalian return meliput i: 1.
Untung atau rugi modal capital gainloss merupakan keuntungan kerugian bagi investasi yang diperoleh dari
kelebihan harga jual harga beli di atas harga beli harga jual yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2. Imbal hasil yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang
diterima investor secara periodik. Misalnya berupa dividen atau bunga yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang
ditanamkan.
Menurut Jogiyanto 2003 : 109, return dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Return Realisasi
Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga
berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi expected return dari risiko dimasai datang.
2. Return Exspektasi
Universitas Sumatera Utara
Return exspektasi expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.
Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return exspektasi sifatnya belum terjadi.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh komponen laporan laba rugi dan komponen arus kas terhadap return saham antara lain:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Hasil Penelitian
Mohsen Destgir,
Hossein S. Sajadi, Omid
M.Akhgar 2010
Pengaruh Komponen Laporan
laporan laba rugi dan komponen
laporan arus kas terhadap return
saham Variabel independen:
Laba Kotor, Laba Operasi, Laba sebelum
Pajak, Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Arus kas
Pengembalian Investasi dan Penerimaan Hutang,
Arus Kas Penerimaan Pajak dan Arus kas
Pendanaan.
Variabel Dependen: Return Saham