Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa hanya variabel arus kas dari Aktivitas Investasi Per
saham yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel Laba Bersih Per saham dengan tingkat korelasi -0,833 atau sekitar
83,3. Sedangkan variabel yang masing-masing variabel Arus Kas dari Aktivitas Investasi Per saham mempunyai korelasi dengan
variabel Laba Kotor Per saham dengan tingkat korelasi -0,802 atau sekitar 80,2, variabel Arus Kas Investasi Per saham mempunyai
korelasi dengan variabel Arus Kas Operasi Per saham dengan tingkat korelasi -0,647 atau sekitar 64,7. Oleh karena korelasi ini
masih dibawah 95 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikorelinearitas yang serius.
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat plot grafik yang
dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot
untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3 Scatterplot
Sumber: Penulis, 2013
Universitas Sumatera Utara
Pada grafik tersebut terlihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol
pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Untuk memperkuat grafik
scatterplot maka perlu diuji dengan menggunakan uji gleiser. Pada prinsipnya uji gleiser
dilakukan dengan meregresikan semua variabel independen dari model regresi
dengan nilai mutlak residualnya. Apabila tidak terdapat hasil yang signifikan dari variabel independennya, maka model regresi
tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji gleiser
diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Gleiser Heteroskedastisitas
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1.455 4
.364 2.106
.100
a
Residual 6.391
37 .173
Total 7.846
41 a. Predictors: Constant, Arus Kas dari Aktivitas Investasi Per Saham, Arus Kas
dari Aktivitas Operasi Per Saham, Laba Kotor Per Saham, Laba Bersih Per Saham
b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: penulis, 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel uji Gleiser di atas bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi
variabel dependen nilai absolute residual AbsRes. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5
persen. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi