arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas operasi memiliki
pengaruh yang paling signifikan. Penelitian lainnya oleh Ninna Danniati dan Suhairi 2006 menganalisis
pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap expected return saham. penelitian ini menggunakan variabel
independen berupa arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan,laba kotor, dan size perusahaan. Variabel
dependen berupa expected return. Hasil penelitian diperoleh bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap expected return saham, arus kas dari aktivitas
investasi berpengaruh negatif terhadap expected return saham, laba kotor berpengaruh positif terhadap expected return saham dan size perusahaan
berpengaruh negatif terhadap expected return saham. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti
terdahulu menunjukkan inkonsistensi, sehingga mendorong penulis untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul: “Pengaruh Komponen Laporan Laba Rugi dan Komponen Arus Kas terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktus Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Apakah komponen laba rugi Laba Kotor per saham dan Laba Bersih per
saham secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham?
2. Apakah komponen arus kas Operasi per saham dan Investasi per saham
secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham? 3.
Apakah secara serempak komponen laporan laba rugi Laba Kotor per saham dan Laba Bersih per saham dan komponen arus kas Operas per saham dan
Investasi per saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham?
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui secara parsial pengaruh pengaruh positif dan signifikan komponen laba rugi Laba Kotor Per saham
dan Laba Bersih per saham terhadap return saham. 2.
Untuk mengetahui secara parsial pengaruh positif dan signifikan komponen arus kas Operasi per Saham dan
Investasi per Saham terhadap return saham. 3.
Untuk mengetahui secara serempak pengaruh positif dan signifikan komponen laba rugi Laba Kotor Per saham dan
Laba Bersih per saham dan komponen arus kas Operasi per Saham dan Investasi per Saham terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Peneliti Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan penulis tentang pasar modal dan yang berkaitan dengan pengaruh komponen laporan laba rugi dan
komponen arus kas terhadap return saham. 2.
Investor Penelitian ini diharapkan membantu investor untuk
mengetahui kondisi kinerja perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Dan membantu investor dalam
pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham yang kemudian diharapkan memperoleh pendapatan
return. 3.
Perusahaan Diharapkan menjadi alat bantu untuk menilai apakah
penerbitan laporan keuangan memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan.
4. Peneliti Lain
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Teori Sinyal Signaling Theory
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau
gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun dimasa akan datang. Informasi yang akurat, tepat waktu, dan lengkap sangat dibutuhkan
investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham
pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu
menginterprestasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik good news atau sinyal buruk bad news.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal.
Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan
mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar investor, kreditor.
Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak yang berkepentingan lainnya contoh:
investor. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa
perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna
bagi investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan digunakan
untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari
laporan keuangan sehingga laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya analisis terhadap
laporan arus kas, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi
tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
2.1.2 Teori Asimetri Informasi Assymetric Information Theory
Menurut Husnan 2003 : 325 dalam Martha Anna Siagian 2011, mengatakan Assymmetric Information atau ketidaksamaan informasi
adalah situasi di mana manajer memiliki yang berbeda yang lebih baik mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki
Universitas Sumatera Utara
investor. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga
yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang dapat dipercaya yang akan mengurangi ketidapastian
mengenai prospek perusahaan yang akan datang, dengan demikian penerbitan laporan arus kas dan laporan laba rugi sebagai salah satu bagian
dari laporan keuangan akan menyebabkan investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengurangi informasi asimetris.
2.1.3 Laporan Laba Rugi
Menurut Warren Reeve Fess 2006 : 25 “Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu
berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan matching concept”.
Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-
beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih net income atau net profit. Jika beban melebihi pendapatan, maka
disebut rugi bersih net loss.
Beberapa tujuan khusus yang lebih rinci dari laporan laba rugi antara lain Faisal Abdullah: 2004 dalam Wenny Wijayanti: 2012 :
1. Untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba.
2. Penggunaan angka laba historis untuk membantu meramalkan
keadaan usaha dan distribusi dividen dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
3. Penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta
pedoman pengambilan keputusan manajerial dimasa yang akan datang.
4. Penggunaan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen.
5. Penggunaan laba sebagai dasar pengenaan pajak, sebagai alat
pengawasan perusahaan yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penggunaan laba sebagai sarana bagi para ekonom
untuk mengevaluasi sumber daya.
2.1.3.1 Laba Kotor
Yang dimaksud dengan laba kotor adalah selisih antara hasil penjualan dan harga pokok penjualan. Meskipun untuk
menghitung laba dari operasi, laba kotor tersebut masih harus dikurangi dengan biaya-biaya operasi biaya penjualan, biaya
administrasi, dan biaya umum, namun laba kotor perlu mendapat perhatian yang cukup. Dalam perusahaan yang sudah berjalan
lancar biasanya terdapat hubungan yang stabil antara laba kotor dan hasil penjualan bersih D.Hartanto : 1981.
Analisis laba kotor merupakan proses analisa yang berkelanjutan dan harus dilaksanakan dengan efektif. Analisa laba
kotor ini dapat dilakukan seperti melakukan analisis biaya standar dimana setiap perbedaan akan segera diketahui. Laba kotor sering
juga disebut dengan Gross Margin yang merupakan kelebihan penjualan atas harga pokok penjualan Kusnadi,dkk: 2001: 189.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.2 Laba Bersih
Menurut Sofyan Syafri Harahap 2002 : 67 “laba bersih mencerminkan semua pos laba dan rugi selama satu periode,
kecuali koreksi masa lalu”. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba yang ditahan.
Berdasarkan PSAK No.25 paragraf 08 2007 menyatakan: “Biasanya semua unsur pendapatan dan beban yang
diakui dalam suatu periode tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut, termasuk juga pos luar biasa dan
dampak perubahan estimasi akuntansi. Tetapi dalam keadaan tertentu mungkin diperlukan untuk mengeluarkan unsur-unsur
tertentu dari laba atau rugi bersih untuk periode berjalan. Pernyataan ini menyangkut dua kondisi tertentu: koreksi atas
kesalahan yang mendasar dan dampak perubahan kebijakan akuntansi .
2.1.4 Laporan Arus Kas
Menurut PSAK No.2 IAI 2009 “laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi perubahan dalam asset bersih entitas, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah”.
Menurut Sofyan Syafri Harahap 1999 : 217 “tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu investor, kreditor dan pemakai
lainnya untuk: 1.
Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa yang akan datang.
2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
membayar dividen, dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern. 3.
Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
Universitas Sumatera Utara
4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
2.1.4.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Arus
kas umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas operasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia IAI, Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.2 paragraf 14, 2009 antara lain:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
2. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan
pendapatan lain-lain; 3.
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 4.
Pembayaran kas kepada karyawan; 5.
Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi;
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak
penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus;
7. Penerimaan atau pembayaran kas dari kontrak yang
diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdaganganl
2.1.4.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Menurut Warren Reeve Fess 2006 : 28 “Arus kas dari aktivitas investasi melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau
penjualan aktiva tetap atau permanen”. Aktivitas investasi juga
Universitas Sumatera Utara
termasuk pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan, seperti halnya memberi dan
menagih pinjaman. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan arus kas dari
aktivitas investasi menurut menurut Ikatan Akuntansi Indonesia IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.2
paragraf 16, 2009 antara lain: 1.
Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak berwujud, dan asset jangka panjang lain,
termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang dibangun sendiri;
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan
peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset jangka panjang lain;
3. Pembayaran kas untuk membeli instrument utang atau
instrument ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama selain pembayaran kas untuk
instrument yang dianggap setara kas atau instrument yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjanjikan;
4. Kas yang diterima dari penjualan instrument utang
dan instrument ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama selain penerimaan kas dari
instrument yang dianggap setara kas atau instrument yang dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjanjikan;
5. Uang muka atau pinjaman yang diberikan kepada
pihak lainselain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan;
6. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan
pinjaman yang diberikan kepada pihak lain selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga
keuangan;
7. Pembayaran kas sehubungan dengan futures
contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut
dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan; dan
Universitas Sumatera Utara
8. Pembayaran kas dari futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan atau diperjanjikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan;
2.1.5 Return Saham
Menurut Jogiyanto 2000 dalam Wenny Wijayanti 2012” return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai
hasil investasinya”. Faktor yang mempengaruhi return suatu investasi pada suatu perusahaan meliputi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan
tersebut. Menurut Abdul Halim 2005 dalam Wenny Wijayanti 2012 ,
komponen pengembalian return meliput i: 1.
Untung atau rugi modal capital gainloss merupakan keuntungan kerugian bagi investasi yang diperoleh dari
kelebihan harga jual harga beli di atas harga beli harga jual yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
2. Imbal hasil yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang
diterima investor secara periodik. Misalnya berupa dividen atau bunga yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang
ditanamkan.
Menurut Jogiyanto 2003 : 109, return dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Return Realisasi
Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis.
Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga
berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi expected return dari risiko dimasai datang.
2. Return Exspektasi
Universitas Sumatera Utara
Return exspektasi expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.
Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return exspektasi sifatnya belum terjadi.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh komponen laporan laba rugi dan komponen arus kas terhadap return saham antara lain:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Hasil Penelitian
Mohsen Destgir,
Hossein S. Sajadi, Omid
M.Akhgar 2010
Pengaruh Komponen Laporan
laporan laba rugi dan komponen
laporan arus kas terhadap return
saham Variabel independen:
Laba Kotor, Laba Operasi, Laba sebelum
Pajak, Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Arus kas
Pengembalian Investasi dan Penerimaan Hutang,
Arus Kas Penerimaan Pajak dan Arus kas
Pendanaan.
Variabel Dependen: Return Saham
menunjukkan bahwa antara komponen
laporan laba rugi, laba bersih dan diantara
komponen laporan arus kas, arus kas dari
kegiatan investasi memiliki hubungan
yang kuat dengan return saham. namun,
hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan
kuat antara return saham dan komponen
laporan laba rugi yang cukup signifikan
terhadap arus kas.
Hardian Hariono
Sinaga 2010 Analisis pengaruh
total arus kas, komponen arus
kas, laba akuntansi terhadap return
saham Variabel independen:
Total Arus kas, Arus kas dari aktivitas operasi,
Arus kas dari aktivitas investasi, Arus kas dari
aktivitas pendanaan, dan Laba Akuntansi
Menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan dan negatif antara arus kas
operasional terhadap expected return saham
secara parsial; tidak
Universitas Sumatera Utara
Variabel Dependen: Return Saham
ada pengaruh yang signifikan antara arus
kas investasi terhadap expected return saham
secara parsial; tidak ada pengaruh yang
signifikan antara arus kas pendanaan
terhadap
expected return saham secara
parsial; ada pengaruh yang signifikan dan
positif antara laba kotor terhadap
expected return saham secara parsial; dan ada
pengaruh yang signifikan dan positif
antara ukuran perusahaan
size terhadap
expected return saham secara
parsial. Sidik
Cahyasucin 2008
Pengaruh hubungan
informasi laba, komponen arus
kas, dan ukuran perusahaan
terhadap cummulative
abnormal return pada perusahaan
Food and Bevareges, Apparel
and Other Textile Products, dan
Automotive and Allied Products
yang terdaftar di BEI tahun 2004-
2005 Variabel Independen:
Laba akuntansi, Arus kas dari aktivitas Operasi,
Arus kas dari aktivitas Investasi, Arus kas dari
aktivitas pendanaan dan Ukuran perusahaan.
Variabel Dependen: cummulative Abnormal
Return CAR. menunjukkan bahwa
peningkatan laba dan arus kas investasi
berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan cummulative
abnormal return. Penelitian ini gagal
menjelaskan pengaruh arus kas operasi, arus
kas pendanaan dan ukuran perusahaan
terhadap cummulative abnormal return. Hal
ini mengindikasikan bahwa investor lebih
memilih informasi yang terkandung
dalam laba dan arus kas investasi dalam
mengambil keputusan
Universitas Sumatera Utara
daripada informasi yang terkandung
dalam arus kas operasi, arus kas
pendanaan, dan ukuran perusahaan.
Martha Anna Siagian 2011
Analisis pengaruh laba akuntansi dan
komponen arus kas terhadap harga
saham pada perusahaan
industry dasar dan kimia yang
terdaftar di BEI tahun 2007-2009
Variabel Independen: laba akuntansi, arus kas
dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas
investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan.
Variabel Dependen: Harga Saham.
menunjukkan bahwa keempat variabel
independen berpengrauh
signifikan positif terhadap harga saham
secara bersama-sama, tetapi secara parsial
laba akuntansi, arus kas dari aktivitas
operasi, dan arus kas dari aktivitas
pendanaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham,
sedangkan arus kas dari aktivitas investasi
tidak berpengaruh terhadap harga saham.
laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas
operasi memiliki pengaruh yang paling
signifikan.
Ninna Daniati dan Suhairi
2006 Pengaruh
kandungan informasi
komponen laporan arus kas, laba
kotor, dan size perusahaan
terhadap expected return saham pada
perusahaan industry textile Mill
Products, Apparel and Other Textile
Variabel Independen: Arus kas dari aktivitas
Operas, Arus kas dari aktivitas Pendanaan,
Arus kas dari aktivitas Investasi, Laba Kotor,
dan size perusahaan.
Variabel Dependen: Expected Return Saham
menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
signifikan antara arus kas dari aktivitas
investasi
terhadap expected return
saham. laba kotor memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap
expected return
saham. size
perusahaan mempunyai pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Products, dan
Automotive and Allied Products
yang terdaftar di BEJ tahun 1998-
2004 yang signifikan
terhadap expected
return saham.
sedangkan arus kas dari aktivitas operasi
tidak menunjukkan pengaruh yang
signifikan terhadap expected return
saham.
2.3 Kerangka Konseptual