70 masalah. Sebab, faktanya ada ribuan sekolah yang justru mau menerapkan
kurikulum baru secara mandiri. Lebih lanjut, menurut Mendikbud, ada tiga kategori kesiapan penerapan
kurikulum baru tersebut. Pertama, sekolahnya siap, gurunya siap, dan buku-buku pelajaran tersedia. Ketiga unsur tersebut, sudah terpenuhi, karena para guru
sudah siap, dengan buku edisi cetakan pertama sudah selesai telah terdistribusi sampai ke sekolah-sekolah. Hingga Minggu 14 Juli 2013 dilaporkan 80 persen
buku-buku sudah sampai ke sekolah sasaran. Apalagi buku pelajaran tersebut, baru akan dipakai dua atau tiga hari setelah masuk sekolah , sehingga masih ada
waktu guru untuk mempersiapkannya. Sebab, bahan pelajaran itu juga bukan hal baru bagi guru yang selama ini sudah mengajar, apalagi mereka yang sudah ikut
pelatihan Suara Pembaruan, 15 Juli 2013.
E. Kerangka Berpikir
Kurikulum di pendidikan formal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan. Silang pendapat di setiap perubahan kurikulum pasti terjadi. Tetapi seharusnya bukan penolakan terhadap
perubahan, melainkan pada substansi kurikulum apakah sudah dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai zamannya. Tujuan merupakan komponen yang
paling utama karena akan menentukan komponen lainnya yaitu isi, bahan ajar dan cara penyajian. Dari rumusan tujuan dapat diketahui bahwa peserta didik
akan dibawa kemana. Untuk bisa merumuskan dengan benar diperlukan pola pikir yang selaras dengan ruh kurikulum. Persoalannya adalah: Sudahkah para
71 pendidik merumuskan tujuan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang
digunakan? Berbagai perubahan tujuan dalam Kurikulum 2013 yang berwujud pada
perubahan Standar Kelulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan struktur kurikulum itu sendiri cukup banyak. Sehingga guru perlu diberi
pemahaman agar mampu merumuskan berbagai komponen kurikulum tersebut ke dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013.
Pemerintah memang telah melaksanakan berbagai pelatihan untuk guru, namun dari berbagai pemberitaan media, pelaksanaan pelatihan tersebut masih banyak
kekurangannya, diantaranya adalah waktu pelatihan yang sangat singkat. Kurangnya pemahaman guru tentang konsep Kurikulum 2013 tersebut tentunya
akan berakibat pada ketidaksiapan guru untuk mengimplementasikannya, yang berujung pada gagalnya implementasi Kurikulum 2013.
F. Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi pertanyaan peneliti adalah: 1. Bagaimana proses perencanaan pembelajaran dalam pelaksanaan uji coba
implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri Bantul Timur? 2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dalam pelaksanaan uji coba
implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri Bantul Timur? 3. Bagaimana proses penilaian hasil pembelajaran dalam pelaksanaan uji coba
implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri Bantul Timur?
72 4. Bagaimana proses pengawasan pembelajaran dalam pelaksanaan uji coba
implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri Bantul Timur? 5. Hambatan apa saja yang dialami guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan
uji coba implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri Bantul Timur?
73
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang disajikan berupa kata-kata. Seperti yang disebutkan oleh Lexy J. Moleong 2007:
6 tentang pengertian penelitian kualitatif yaitu, “Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah”.
B. Jenis Penelitian
Bogdan dan Biklen sebagaimana dikutip dari Lexy J. Moleong 2007: 3 mengemukakan bahwa ada beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian
kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, the Chicago
School, fenomenologis, studi kasus, interpretative, ekologis, dan deskriptif. Apabila dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sifat-sifat
atau karakteristik suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan penyebaran dan kaitan antara gejala yang satu dengan gejala yang