Menentukan Pecahan Senilai Pecahan 1. Arti Pecahan

46 pecahan disebut paling sederhana jika pembilang dan penyebut tidak mempunyai faktor persekutuan.” Pecahan paling sederhana dari adalah . Pecahan paling sederhana dari adalah . Untuk mengetahui pecahan yang paling sederhana juga dapat menggunakan FPB dari pembilang dan penyebutnya. Contoh: Tentukan pecahan paling sederhana dari . Jawab: FPB dari 12 dan 16 adalah 4 maka = = Jadi pecahan paling sederhana dari adalah

D. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Evy Yulita Ratnaningsih 2011: 93 yang berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Pecahan dan Urutannya Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri I Sigaluh Banjarnegara menyimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan matematika realistik prestasi belajar matematika materi pecahan dan urutannya siswa kelas IV SD N I Sigaluh Banjarnegara dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dibuktikan dari hasil pretes siswa mendapat 47 nilai rata-rata 58,89 dan yang mencapai KKM 33,33. Setelah tindakan, nilai siswa meningkat, nilai rata-rata siswa menjadi 82,77 dan yang mencapai KKM 100. Efektifitas proses belajar meningkat setelah siswa diajar dengan pembelajaran pendidikan matematika realistik. Penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Evy Yulita Ratnaningsih, karena materi yang dibahas oleh Evy Yulita Ratnaningsih hanya sampai mengurutkan pecahan. Dalam penelitian yang peneliti lakukan materi yang dibahas sampai menyederhanakan pecahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aris Setia Budi 2011: 90 yang berjudul Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Memecahkan Masalah Matematika Yang Melibatkan Uang Melalui Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Di Kelas IV SDN I Selakambang menyimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan matematika realistik prestasi belajar siswa pada materi memecahkan masalah matematika yang melibatkan uang dapat ditingkatkan. Peningkatan tersebut dibuktikan dari hasil pretes siswa mendapat nilai rata-rata 38,11 dan yang mencapai ≥ 60 KKM 2,9. Setelah tindakan, nilai siswa meningkat, nilai rata-rata siswa menjadi 82,02 dan yang mencapai KKM 100.

E. Kerangka Pikir

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, hasil tersebut ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu sekolah, khususnya relasi guru dengan 48 siswalah yang paling mempengaruhi peningkatan prestasi belajar. Bagaimana dan apa pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru kepada siswa sangat mempengaruhi kemajuan keberhasilan pembelajaran dan berdampak pada kemajuan prestasi belajar. Guru harus selektif memilih pendekatan pembelajaran yang digunakan guna meningkatkan prestasi siswa apalagi dalam pembelajaran matematika yang dianggap sulit oleh siswa. Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran matematika adalah pendidikan matematika realistik. Pendidikan matematika realistik merupakan pendekatan yang memandang bahwa siswa tidak hanya sebagai penerima tetapi sebagai pengkonstruk konsep matematika. Pendidikan matematika realistik mencoba mengenalkan konsep dengan cara memberikan pertanyaan yang berupa masalah yang biasa dialami siswa, sehingga siswa dapat membayangkan situasi yang dihadapi. Siswa dituntut untuk memecahkan sendiri masalah yang diberikan dengan kemampuan dan pengalamannya. Siswa mempresentasikan hasil pengerjaannya. Siswa dibimbing oleh guru untuk memformalkan penyelesaian tersebut. Pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan prestasi belajar, karena proses pembelajaran menjadi lebih bermakna sebab siswa memecahkan dan menemukan sendiri pemecahan masalah tersebut.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut; penerapan pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pucungrejo 2.

Dokumen yang terkait

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI CONGKRANG 1 MUNTILAN MAGELANG.

1 11 217

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VI SD N BLIGO 2 KECAMATAN NGLUWAR MAGELANG.

0 14 147

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PECAHAN SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL.

0 4 171

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN SISWA KELAS IV SD 02 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN BERBANTUAN BLOK PECAHAN SISWA KELAS IV SD 2 PIJI

0 0 24

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD 2 JEPANG MEJOBO KUDUS

2 3 21

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SN NEGERI 2 BANTARWUNI

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRUNER DI KELAS IV SD NEGERI 2 LESMANA

0 0 16

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 2 PAGERAJI

0 1 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOG

0 0 14