50 peneliti. Guru dan peneliti harus saling bekerjasama dalam satu tim karena guru
dan tim peneliti saling membutuhkan dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan. Peran guru kelas IV SD N Pucungrejo 2 dalam penelitian ini sebagai
pengajar, sedangkan peran peneliti sebagai perancang dan mendesain kegiatan pembelajaran serta sebagai pengamat jalannya proses pembelajara matematika
khususnya materi pecahan menggunakan pendidikan matematika realistik.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian tindakan kelas ini meliputi tempat penelitian, subjek penelitian, objek penelitian dan waktu penelitian.
1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Pucungrejo 2 tahun ajaran 20132014. 2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pucungrejo 2 dengan jumlah siswa sebanyak 37 orang siswa, yang terdiri dari 19 orang laki-
laki dan 18 orang perempuan. Alasan peneliti memilih siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pucungrejo 2 sebagai subjek penelitian adalah karena masalah
yang diangkat oleh peneliti benar-benar dialami oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pucungrejo 2. Hal tersebut diketahui oleh peneliti dari
pengamatan terhadap hasil pretes. Peneliti bersama guru sepakat untuk mengatasi masalah tersebut.
51 3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah prestasi belajar matematika materi pecahan. 4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan diadakan pada semester I tahun ajaran 20132014 pada bulan Oktober 2013.
C. Desain Penelitian
Menurut Suwarsih Madya 2009: 58, “Penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahap yang lazim dilalui, yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.” Perencanaan meliputi tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau merubah perilaku dan
sikap sebagai solusi. Dalam tahap ini, juga ditetapkan kapan, di mana, oleh siapa tindakan tersebut dilakukan. Pelaksanaan merupakan suatu perlakuan guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pengamatan adalah proses mengamati pelaksanaan tindakan untuk mengetahui
apakah pelaksanaan tindakan itu sudah tepat atau belum. Pada tahap refleksi, peneliti mencari faktor penyebab kekurangan dari penelitian tindakan yang telah
dilakukan, sehingga untuk melakukan tindakan berikutnya menjadi lebih mudah, kemudian peneliti bersama guru melakukan perbaikan terhadap rencana awal.
D. Model Siklus
Menurut Sa’ud Akbar 2010: 28, “Bersiklus artinya berputar. Secara umum, pada siklus penelitian tindakan, setiap kali putaran terdiri atas: planning
perencanaan, acting tindakan, observing pengobservasian, dan reflecting