Definisi Operasional Variabel MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PUCUNGREJO 2 KECAMATAN MUNTILAN, MAGELANG.
14 Usaha meningkatkan prestasi belajar dilakukan oleh guru dalam proses
mengajar di kelas. Usaha meningkatkan prestasi belajar melalui PMR masuk dalam faktor keadaan sekolah. Faktor-faktor keadaan sekolah meliputi :
1 Metode mengajar 2 Kurikulum
3 Relasi guru dan siswa 4 Relasi siswa dengan siswa
5 Disiplin sekolah 6 Alat peraga
7 Waktu sekolah 8 Standar pelajaran di atas ukuran
9 Keadaan sekolah 10 Metode belajar
11 Tugas rumah
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan sekolah, peneliti akan
membahas tentang relasi guru dan siswa, karena usaha meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui PMR dilakukan oleh guru
dalam proses mengajar siswa. Berikut beberapa pandangan ahli tentang relasi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar menggunakan PMR. Menurut
Daitin Tarigan 2006: 5, “Peran guru terutama sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa dalam proses rekonstruksi ide dan konsep matematika.”
Dari pendapat Daitin Tarigan dapat diartikan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran matematika menggunakan PMR yaitu guru menjadi
pembimbing dan fasilitator dalam proses merekonstruksi ide dan konsep matematika, bukan lagi menjadi pemberi materi atau mentransferkan materi saja.
PMR menuntut guru untuk memberikan motivasi dan mendorong kegiatan siswa dalam setiap pembelajaran. Menurut Daitin Tarigan 2006: 1,
“Dalam PMR guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengalami proses yang mirip dengan penciptaan matematika, yaitu
15 membangun sendiri alat dan gagasan matematika, menemukan sendiri
hasilnya, serta memformalkan pemahaman dan strategi informalnya. Murid didukung untuk mencipta ulang matematika di bawah panduan guru dan
bahan pelajaran. Siswa diarahkan guru bergerak secara bertahap dari penggunaan pengetahuan dan strategi penyelesaian informal, dan konkret
menuju ke yang lebih formal, abstrak dan baku.”
Berarti siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk merekonstruksi sendiri
konsep matematika sehingga pembelajaran akan lebih bermakna, dan siswa paham materi tersebut. PMR merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
matematika. Menurut Treffers Tim MKPBM, 2001: 127, “Secara umum terdapat empat pendekatan pembelajaran matematika yang dikenal yaitu mechanistic,
structuralistic, empiristic dan realistic .” Pendidikan matematika realistik masuk
dalam pendekatan realistic. Menurut Treffers TIM MKPBM, 2001: 128, “Dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan realistic, siswa diberikan tugas-
tugas yang mendekati kenyataan, yaitu yang dari dalam siswa akan memperluas dunia kehidupannya.” Dari pendapat Treffers dalam proses pembelajaran, siswa
diberikan masalah yang biasa dihadapi oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pengetahuan tersebut berasal dari dalam diri siswa atau yang sudah
diketahui oleh siswa sehingga dari masalah tersebut akan dikembangkan menjadi pengetahuan baru dan akan menambah pengetahuan yang baru. Proses
pembelajaran menggunakan pendekatan realistik tersebut sesuai dengan kerangka pendidikan matematika realistik yang diungkapkan oleh Freudenthal Tim
MKPBM, 2001: 128 yang menyatakan bahwa “Pembelajaran matematika berangkat dari aktivitas manusia.” PMR masuk dalam pendekatan realistic karena
mempunyai pengertian yang sama dalam pembelajaran matematika, yaitu bersama-sama memandang bahwa dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan