Kawasan Hutan Produksi BAB II_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18

BAB II laut, melindungi pantai dari sedimentasi, abrasi dan proses akresi pertambahan pantai dan mencegah terjadinya pencemaran pantai. Lokasi kawasan pantai ini mencakup pantai utara Desa Depok ke arah timur Ujungnegoro sampai Roban. Luasan pantai berhutan bakau mencakup ± 75 ha. 2 Kawasan Terumbu Karang Kawasan Perlindungan terumbu karang ditetapkan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Pesisir Kabupaten Batang, yang menetapkan beberapa titik lokasi di Pantai Laut Jawa sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah KKLD untuk melindungi terumbu karang. Lokasi titik ini berada perairan laut sebelah utara Pantai Ujungnegoro Roban dengan luas ± 6.897,75 ha. 3 Ruang Terbuka Hijau RTH di kawasan Perkotaan Sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, setiap wilayah perkotaan yang ada di Kabupaten Batang diwajibkan memilliki Ruang Terbuka Hijau RTH dengan luas minimal 30 dari luas kota.

2. Kawasan Budidaya

Kawasan Budidaya adalah kawasan di luar kawasan lindung yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan Budidaya di Kabupaten Batang meliputi :

a. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi adalah kawasan hutan yang dibudidayakan dengan tujuan diambil hasil hutannya baik hasil hutan kayu maupun non kayu. Kawasan ini merupakan kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya dan khususnya pembangunan, mendukung pengembangan industri dan ekspor. Kawasan hutan produksi meskipun merupakan kawasan budidaya tetapi juga memiliki fungsi perlindungan sebagai daerah resapan air. Kawasan ini tidak boleh dialihfungsikan untuk kegiatan lain, dan harus dikendalikan secara ketat. Di Jawa Tengah hutan produksi dikelola Perum Perhutani meliputi hutan jati dan hutan rimba. Hutan jati dibudidayakan untuk diambil hasil hutan kayunya, sedangkan hutan rimba dibudidayakan untuk diambil hasil hutan non kayu meliputi : damar, rotan dan hasil hutan lainnya. Rancangan Awal RKPD KABUPATEN BATANG Tahun 2018 BAB II 1 Kawasan Hutan Produksi Terbatas Kawasan hutan produksi terbatas adalah kawasan hutan yang digunakan untuk kegiatan budidaya hasil-hasil hutan secara terbatas dengan tetap memperhatikan fungsinya sebagai hutan untuk melindungi, kawasan di bawahnya. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah memanfaatkan ruang beserta sumberdaya hutan dengan cara tebang pilih dan tanam untuk menghasilkan hasil-hasil hutan bagi kepentingan negara, masyarakat, industri, ekspor dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Sebaran kawasan hutan produksi terbatas ini sebagian besar berada di Kecamatan Blado, Reban, dan Kecamatan Bawang. Selain itu hutan produksi terbatas juga sebagian kecil berada di Kecamatan Bandar, Subah, Tersono dan Kecamatan Limpung. Luas keseluruhan hutan produksi terbatas di Kabupaten Batang adalah 9.853,40 Ha. 2 Kawasan Hutan Produksi Tetap Kawasan hutan produksi tetap adalah kawasan hutan yang karena pertimbangan kebutuhan sosial ekonomi dipertahankan sebagai kawasan hutan produksi yang berfungsi untuk menghasilkan hasil-hasil hutan bagi kepentingan negara, masyarakat, industri dan ekspor. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah memanfaatkan ruang beserta sumber daya hutan, baik dengan cara tebang pilih maupun tebang habis, dan tanam untuk menghasilkan hasil-hasil hutan bagi kepentingan negara, masyarakat, dan industri dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan Sebaran kawasan hutan produksi tetap ini berada di Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, Bawang, Tulis, Pecalungan, Subah, Banyuputih, Gringsing dan Kecamatan Tersono. Selain itu hutan produksi tetap juga sebagian kecil berada di Kecamatan Reban dan Kecamatan Limpung. Luas keseluruhan hutan produksi tetap di Kabupaten Batang adalah 5.812,80 Ha.

b. Kawasan Pertanian