BAB II
tahun 2017 sebesar 100. Pada Angka Putus Sekolah, untuk indikator Angka
Putus Sekolah SDMI mencapai 0,11 atau di bawah target tahun 2017 sebesar 0,10; Indikator Angka Putus Sekolah SMPMTs mencapai 0,38 dan di bawah
target tahun 2016 sebesar 0,01 serta Angka Putus Sekolah SMASMKMA mencapai 0,33 atau di bawah target tahun 2017 sebesar 0,10.
Sedangkan pada Angka Kelulusan, untuk indikator Angka Kelulusan SDMI mencapai 98,87
atau masih di bawah target tahun 2017 sebesar 99,89; indikator Angka Kelulusan SMPMTs mencapai 99,9 dan masih di bawah target tahun 2017
sebesar 100 serta indikator Angka Kelulusan SMASMKMA mencapai 99,98.
2. Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Batang bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.14
Kinerja Makro Urusan Kesehatan Tahun 2016
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
Kasus kematian ibu 16
17 8
212,50 16
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
97,50 97
45,85 47,27
97,50 Cakupan pelayanan
nifas 98
97,5 49,83
51,11 98
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani 100,00
100 69,49
69,49 100,00
Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan
atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
97,50 97
49,88 51,42
97,50
Cakupan peserta aktif KB
83 82,5
74,07 89,78
83 Angka Kematian Bayi
AKB per 1000 Kelahiran Hidup
11,5 12
17,08 70,26
11,5 Angka kematian Balita
per 1000 kelahiran hidup
15,50 16
20,89 76,59
15,50 Cakupan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani
100,00 100
47,07 47,07
100,00 Cakupan kunjungan
bayi 98,50
98 48,55
49,54 98,50
Cakupan pelayanan anak Balita
87 86
36,89 42,90
87 Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan setingkat
100 100
100,00 100
Cakupan Balita gizi buruk mendapat
perawatan 100
100 100
100,00 100
Cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6- 24 bulan keluarga
miskin 100
5,5 19,3
350,91 100
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018
BAB II
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
Cakupan Desa Siaga Aktif
100 100
100 100,00
100 Cakupan
DesaKelurahan Universal Child
Immunization UCI 100
100 74,19
74,19 100
Acute Flacid Paralysis AFP rate per
100.000 penduduk 15 tahun
2 2
112 2
Penemuan kasus TBC BTA positif CDR
80 79
29,11 36,85
80 Kesembuhan
penderita TBC BTA positif CRCure
90 90
41,02 45,58
90 Cakupan balita
dengan pneumonia yang ditangani
55 50
10,12 20,24
55 Incident rate DBD
20 20
69,18 44
20 Penderita DBD yang
ditangani 100
100 100
100,00 100
CFRAngka kematian DBD
1 1
1,6 109
1 Cakupan pelayanan
diare 80
70 32,96
47,09 80
CFRAngka kematian Diare
0,001 0,001
0,17 100
0,001 Kasus Infeksi Menular
Seksual IMS yang diobati
100 100
100 100,00
100 Klien yang
mendapatkan penanganan HIV-AIDS
100 100
100 100,00
100 Prevalensi penderita
kusta 1
1 0,55
185 1
Penderita kusta yang selesai berobat RFT
rate 90
90 94,12
105 90
Penderita malaria yang diobati
100 100
100 100,00
100 Kasus Filariasis yang
ditangani 100
100 100
100,00 100
Cakupan DesaKelurahan
mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi 24 jam
100 100
100 100,00
100
Prevalensi kekurangan gizi Gizi buruk dan
gizi kurang 10,50
10,7 7,99
74,67 10,50
Prevalensi Penderita TBC BTA positif
76,00 77
80 103,90
76,00 Cakupan pelayanan
kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin 55,00
52,00 29,61
56,94 55,00
Cakupan masyarakat miskin yang
mempunyai jaminan pelayanan kesehatan
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00
Cakupan pelayanan pra Usila dan Usila
71,00 70,5
73,61 104,41
71,00 Cakupan Rumah
Tangga yang ber PHBS 88,00
87 86,69
99,64 88,00
Cakupan Posyandu 20,00
19 41,47
218,26 20,00
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018
BAB II
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
mandiri Cakupan Puskesmas
terakreditasi 62,00
62 24
38,71 62,00
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
yang harus diberikan sarana kesehatan RS
di Kabupaten 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
11,00 100
100 100,00
11,00
Rasio dokter spesialis per 100.000
penduduk 2,2
2,1 2,49
118,57 2,2
Rasio dokter umum per 100.000
penduduk 11,5
11 8,42
76,55 11,5
Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk
1,6 1,5
0,97 64,67
1,6 Rasio tenaga perawat
per satuan penduduk 90,00
85 80,64
94,87 90,00
Rasio tenaga bidan per satuan penduduk
77,00 75
65,18 86,91
77,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Tahun 2016 Data sementara per-semester pertama tahun 2016
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa realisasi kinerja beberapa indikator pada semester pertama tahun 2016 yaitu antara lain indikator Kasus
kematian ibu mencapai 8 lebih kecil dari target tahun 2017 sebanyak 17 kasus. Pada indikator Cakupan kunjungan ibu hamil K4 mencapai 45,85 atau di bawah
target tahun 2017 sebesar 97. Pada indikator Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
mencapai 49,88 atau di atas target tahun 2017 sebesar 97. Pada indikator
Angka Kematian Bayi AKB per 1000 Kelahiran Hidup mencapai 17,08 dan masih di bawah target tahun 2017 sebesar 12. Pada indikator
Angka kematian Balita per 1000 kelahiran hidup mencapai 20,89 dan masih sedikit di bawah target tahun
2017 sebesar 16. Pada indikator Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk mencapai 2,49, Rasio dokter umum per 100.000 penduduk mencapai 8,42; Rasio
dokter gigi per 100.000 penduduk mencapai 0,97; Rasio tenaga perawat per satuan penduduk mencapai 80,64 dan Rasio tenaga bidan per satuan penduduk
mencapai 65,18. 3.
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Salah satu infrastruktur pembangunan yang sangat umum adalah penyediaan prasarana transportasi berupa Jalan dan Jembatan, agar pelaksanaan
barang dan jasa berjalan dengan lancar. Hal tersebut dapat terwujud apabila pelaksanaan perbaikan Jalan dan Jembatan dilakukan secara efisien dengan
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018
BAB II
mengutamakan aksesibilitas yang tinggi dan teratur. Indikator kinerja makro urusan pekerjaan umum dan Penataan Ruang dapat dilihat pada tabel berikut :
T
ABEL
2.15
Kinerja Makro Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2016
Indikator Target
RPJMD 2012- 2017
Capaian Kinerja Tahun 2016 Target Tahun
2017 Target
Realisasi
Persentase Luas Irigasi Kabupaten
Kondisi Baik 83,00
83 45,15
54,40 83,00
Luas Irigasi Kabupaten Dalam
Kondisi Baik 18700
18.700 8.231
44,02 18700
Luas Seluruh irigasi Kabupaten
22485 18.231
18.231 100,00
22485 Proporsi panjang
jaringan jalan dalam kondisi baik
95.00 47
59,32 126,21
95.00 Panjang jalan
Kondisi Baik 550.55
550,55 327,681
59,52 550.55
Panjang Jalan Seluruhnya
579.53 552,421
552,421 100,00
579.53 Jumlah Panjang
Jalan 579.53
552,421 552,421
100,00 579.53
Panjang Jalan Kabupaten Dalam
Kondisi Baik 40 KMJam
80.00 59,32
59,32 100,00
80.00
Panjang Jalan Kab. Dalam Kondisi Baik
360 550,55
327,681 59,52
360 Panjang Seluruh
Jalan Kab. Didaerah tsb
450 579,53
552,421 95,32
450 Panjang seluruh
jalan kabupaten 450
579,53 552,421
95,32 450
Rasio Ruang Terbuka Hijau per
Satuan Luas Wilayah ber
HPLHGB 20,48
4,77 3,63
76,10 14,63
Ketaatan terhadap RTRW
100 100
96 96,00
100 Luas wilayah
produktif 86,43
89,92 80,84
89,90 88,16
Luas wilayah industri
1,63 2,07
1,61 77,78
1,63 Luas wilayah
kebanjiran 0,1
0,1 0,1
100,00 0.8
Luas wilayah perkotaan
14,38 16,19
15,88 98,09
15,88 Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten
Batang Tahun 2016 Data sementara per-semester pertama tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas terlihat realisasi kinerja beberapa indikator yaitu antara lain Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik mencapai 8.231 m
2
dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 18.700 m
2
. Indikator Panjang Jalan
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018
BAB II
Kondisi Baik mencapai 327,681 km atau masih sedikit di bawah target tahun 2016 sebesar 550,55 km. Indikator Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas
Wilayah ber HPLHGB mencapai 3,63 atau masih di bawag target tahun 2016 sebesar 4,77. Indikator Ketaatan terhadap RTRW mencapai 96 atau masih
sedikit di bawah target tahun 2016 sebesar 100. Kemudian indikator Luas wilayah kebanjiran sudah mencapai target sebesar 0,1.
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Pembangunan perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman akan mengikutsertakan banyak aspek karena harus dilakukan dalam suatu kerangka
perencanaan pembangunan terpadu dengan sektor-sektor lain. Perubahan sosial ekonomi yang dapat membawa dampak berubahnya kondisi perumahan dimana
perubahan kebutuhan perumahan dan permukiman tidak pernah menurun sementara di sisi lain tidak diikuti dengan bertambahnya persediaan perumahan
dan permukiman secara proporsional. Indikator kinerja makro urusan perumahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
T
ABEL
2.16
Kinerja Makro Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 2016
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
Rumah tangga pengguna air bersih
76 70,96
70 97,22
76
Rumah tangga pengguna listrik
95,74 95,38
97,04 102,12
95,74
Rumah tangga ber- Sanitasi
55 52
55 110,00
55
Lingkungan pemukiman kumuh
0,15 0,55
0,25 80,00
0,15
Rumah layak huni
91,5 91
88,35 98,72
91,5 Sumber : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Batang dan
PDAM Kabupaten Batang Tahun 2016 Data sementara per-semester pertama tahun 2016
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa beberapa indikator dengan realisasi kinerja sebagai berikut yaitu Rumah tangga pengguna air bersih
mencapai 70 dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 70,96. Indikator Rumah tangga pengguna listrik mencapai 97,04 atau sudah diatas target tahun
2016 sebesar 95,38. Indikator Rumah tangga ber-Sanitasi mencapai 55 atau sudah melampaui target tahun 2016 sebesar 52. Sedangkan indikator
lingkungan pemukiman kumuh mencapai 0,25 atau masih diatas target tahun 2016 sebesar 0,55, serta indikator rumah layak huni mencapai 88,35 dan di
atas target target tahun 2016 sebesar 91.
5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat