BAB II
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
pertambangan terhadap PDRB
Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan ESDM Kabupaten Batang Tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB tahun 2015 belum tersedia
namun jika merujuk capaian tahun 2014 sebesar 1,11 maka masih di bawah target tahun 2016 sebesar 1,15.
Dari data sektor ESDM yang berhasil dihimpun adalah potensi bahan galian dan potensi air tanah. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Batang memiliki
potensi bahan galian. Bahan galian yang terdapat di Kabupaten Batang adalah jenis bahan galian batuan dan bahan galian mineral non logam dahulu bahan
galian golongan C. Potensi air tanah yang dimiliki Kabupaten Batang cukup besar. Bagian barat Kabupaten Batang termasuk cekungan air tanah CAT Subah
sedangkan bagian timur termasuk ke dalam CAT Pekalongan.
6. Perdagangan
Kinerja makro urusan Perdagangan antara lain bisa dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.41
Kinerja Makro Urusan Perdagangan Tahun 2016
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
Kontribusi sektor Perdagangan
terhadap PDRB ADHB
16.12
16,00 16,53
103,31
16.12
Kontribusi sektor Perdagangan
terhadap PDRB ADHK
16.71
16,61 17,81
107,22
16.71
Ekspor Bersih Perdagangan
71.997.875.47
54.182.287 205.460.233,80
379,20
71.997.875.47
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Batang Tahun 2016
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB ADHB mencapai 16,53 dan
melebihi target tahun 2016 sebesar 16,09. Untuk indikator Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB ADHK mencapai 17,81 serta indikator Ekspor
Bersih Perdagangan mencapai Rp 205.460.233,80. 7.
Perindustrian
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018
BAB II
Kinerja makro urusan Industri antara lain bisa dilihat dari beberapa indikator yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.42
Kinerja Makro Urusan Industri Tahun 2016
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
Jumlah IKM unit
10.824 10.642
10.654 100,11
10.824
Jumlah Unit usaha sentra industri Unit
255 230
240 104,35
255
Kontribusi sektor Perindustrian
terhadap PDRB ADHB
26,05 25,75
26,24 101,90
26,05
Kontribusi sektor Perindustrian
terhadap PDRB ADHK
27,50 27,23
27,43 100,73
27,50
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Batang Tahun 2016 Data sementara per-semester pertama tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa realisasi kinerja indikator Jumlah IKM mencapai 10.654 unit serta indikator Jumlah Unit usaha sentra industri
mencapai 240 unit atau dibawah target tahun 2016 sebesar 255 unit. Kontribusi sektor Perindustrian terhadap PDRB ADHB selama pada tahun 2015 adalah
mencapai 26,242 atau sedikit diatas target tahun 2016 sebesar 26,05. Untuk Kontribusi sektor Perindustrian terhadap PDRB ADHK mencapai 27,43 dan
masih di bawah target tahun 2016 sebesar 27,50. 8.
Transmigrasi
Dalam bidang ketransmigrasian, berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 195 ayat 1 dinyatakan bahwa
”Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daerah dapat mengadakan kerja sama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan
efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan”. Tahun 2016 dilaksanakan program pengembangan wilayah transmigrasi
dimana realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.43
Realisasi Pelaksanaan Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
No. Kegiatan
Anggaran Kinerja
Target Realisasi
Target Realisasi
1 Peningkatan
Kerjasama antar Wilayah, antar
Pelaku dan antar Sektor dalam
rangka Pengembangan
Kawasan Transmigrasi
80.000.000 60.835.400
76,04 Transmigrasi 5 kk, 10 jiwa
Transmigrasi 4 kk, 11 jiwa
80,00
Sumber: DISNAKERTRANS setelah diolah, 2016
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018
BAB II
Adapun kebijakan bidang ketransmigrasian diarahkan pada memberikan informasi kepada calon transmigran. Sedangkan program dan kegiatan yang
dilaksanakan adalah Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dengan kegiatan peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor
dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi.
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Daya
saing daerah dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomi daerah, potensi unggulan daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan
sumber daya manusia.
2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1. Pertanian
Urusan pertanian dalam Fokus ini dilihat dari Nilai Tukar Petani NTP. Nilai Tukar Petani NTP merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur
tingkat kesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan tukar produk komoditas yang dihasilkandijual petani dibandingkan dengan produk yang
dibutuhkan petani baik untuk proses produksi usaha maupun untuk konsumsi rumah tangga. Jika NTP lebih besar dari 100 maka periode tersebut relatif lebih
baik dibandingkan dengan periode tahun dasar, sebaliknya jika NTP lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan daya beli petani. NTP ini baru mulai
dihitungkan pada tahun 2012. Tahun 2015 belum tersedia data indikator nilai tukar petani, tapi jika melihat capaian tahun 2014 realisasi kinerja indikator nilai
tukar petani adalah 100,27 dan masih di bawah target tahun 2016 sebesar 113,55.
Tabel 2.44
Nilai Tukar Petani NTP Tahun 2016
Indikator Target RPJMD
2012-2017 Capaian Kinerja Tahun 2016
Target Tahun 2017
Target Realisasi
Nilai tukar petani 117.75
109,5 -
- 113.55
Sumber : Dispertanak, 2016
2.1.4.2. Fokus Fasilitasi WilayahInfrastruktur
Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia dan barang antar daerah dan antara Kabupatenkota, yang meliputi fasilitas
transportasi jalan, jembatan, pelabuhan, fasilitas kelistrikan, fasilitas
Rancangan Awal
RKPD
KABUPATEN BATANG Tahun 2018