Panduan Wawancara Prosedur Penelitian

sebagai instrumen penelitian. Peneliti melakukan studi fenomenologi dengan menggunakan dirinya untuk mengumpulkan deskripsi yang kaya tentang pengalaman kepala ruangan dalam mengelola konflik di ruang perawatan intensif dan antara peneliti dengan partisipan dikembangkan hubungan melalui wawancara intensif Polit Beck, 2008

a. Panduan Wawancara

Untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan panduan wawancara. Panduan wawancara tersebut telah dilakukan Content Validity dengan 3 expert Lampiran 3.1 , Instrumen dinyatakan valid apabila Content Validity Index CVI berada diatas 0.8 Polit Beck, 2006. Hasil Content Validity Index untuk panduan wawancara adalah 0,95 yang artinya panduan wawancara tersebut telah valid.

b. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Peneliti menulis catatan lapangan field note yang penting untuk melengkapi hasil wawancara agar tidak lupa dan untuk membantu unsur kealamiahan data. Catatan lapangan ditulis ketika wawancara, catatan berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi kata-kata kunci, frasa dan pokok- pokok isi pembicaraan Setelah sampai di rumah hasil wawancara dan catatan lapangan yang telah diperoleh.segera diketik dan digabungkan pada transkrip. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam indepth interview dengan durasi waktu selama 60-90 menit. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh data tentang fenomena manajemen konflik yang dialami oleh partisipan. Wawancara mendalam dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun pertanyaaan terbuka yang memungkinkan partisipan mengungkapkan pengalamannya secara lebih mendetail. Pertanyaan terbuka yang disampaikan kepada partisipan berpedoman kepada panduan wawancara yang sudah divalidasi oleh 3 orang ekspert Lampiran 3.1. Pertanyaan penelitian dikembangkan dengan menggunakan tehnik probling, artinya peneliti menindaklanjuti topik yang terungkap dengan cara menanyakan pertanyaan spesifik, mendorong partisipan untuk menerangkan rincian pengalaman, dan meminta penjelasan lanjut mengenai ucapan partisipan. Peneliti menggunakan alat perekam suara SONY Recorder ICD-UX523F untuk merekam wawancara, kemudian hasil wawancara diketik dalam bentuk transkrip. Sebelum melakukan wawancara mendalam, peneliti melakukan pilot study yang bertujuan sebagai latihan dalam melakukan teknik wawancara mendalam. Pilot study tersebut peneliti lakukan kepada kepala ruangan ICU RSU Herna Medan. Peneliti kemudian mengetik hasil wawancara dari pilot study dalam bentuk transkrip dan melakukan analisa transkrip kemudian dikonsulkan kepada pembimbing. Pembimbing memberikan masukan terhadap analisa transkrip pilot study tersebut dan peneliti melanjutkan wawancara mendalam terhadap partisipan pertama dan seterusnya. Universitas Sumatera Utara

3.5 Prosedur Penelitian

Setelah dinyatakan lulus sidang proposal dan melakukan revisi sesuai saran penguji dan pembimbing, peneliti mengajukan permohonan ethical clearence ke komisi etik penelitian kesehatan Fakultas keperawatan USU. Peneliti kemudian mendapatkan surat keterangan lulus uji etik Ethical clearence dan surat permohonan izin melakukan penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan. Selanjutnya surat tersebut diserahkan kepihak rumah sakit untuk mendapatkan izin penelitian. Berdasarkan surat izin melakukan penelitian yang dikeluarkan oleh bagian Litbang rumah sakit, peneliti mendatangi supervisor dari instalasi perawatan intensif untuk memberi penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Kemudian peneliti meminta bantuan kepada supervisor keperawatan tersebut agar menunjukkan kepala ruangan yang sesuai dengan kriteria insklusi dari penelitian. Supervisor kemudian menghubungi kepala ruangan yang ada di ruangan intensif melalui telepon genggam dan pada akhirnya para kepala ruangan berkumpul di ruangan supervisor. Peneliti memberi penjelasan kepada para kepala ruangan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan meminta kesediaan mereka untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Kepala ruangan perawatan intensif kemudian menyatakan persetujuannya untuk menjadi partisipan dan melakukan kontrak pertemuan untuk pelaksanaan wawancara mendalam. Sebelum wawancara terhadap partisipan pertama dilakukan peneliti terlebih dahulu melakukan pendekatan prolonged engagement selama kurang Universitas Sumatera Utara lebih 2 minggu. Pendekatan prolonged engagement bertujuan untuk membina dan meningkatkan hubungan saling percaya antara peneliti dan partisipan sehingga memudahkan dalam proses wawancara. Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan, serta pengumpulan data yang dilakukan kepada partisipan. Peneliti memberikan lembar persetujuan informed consent untuk mendapatkan persetujuan dalam penelitian ini yang harus ditandatangani oleh partisipan. Setelah itu, peneliti membuat kontrak waktu dan tempat untuk melakukan wawancara. Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada partisipan dengan durasi waktu 60-90 menit sesuai dengan waktu dan tempat yang telah disepakati bersama. Wawancara dilakukan ditempat yang tenang dan nyaman serta terjaga privasi partisipan. Peneliti juga meminta izin kepada partisipan untuk merekam percakapan selama wawancara. Wawancara direkam dengan menggunakan alat bantu voice recorder. Pertanyaan wawancara yang ditanyakan berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun dan dilanjutkan dengan tehnik probing. Pada saat wawancara berlangsung, peneliti memberikan kesempatan kepada partisipan untuk mengingat dan menceritakan kembali pengalaman yang dialaminya terkait mengelola konflik dengan menggunakan tehnik diam silence. Peneliti berupaya untuk tidak mengarahkan jawaban partisipan dengan membiarkan partisipan mengungkapkan pengalamannya secara bebas terkait pertanyaan yang diajukan selama proses wawancara sehingga diperoleh informasi yang alamiah sesuai dengan pengalaman partisipan. Peneliti juga mengklarifikasi Universitas Sumatera Utara kembali jawaban ataupun pernyataan partisipan apabila ada jawaban ataupun pernyataan yang kurang jelas selama proses wawancara berlangsung. Setelah wawancara selesai, peneliti meminta izin dan mengucapkan terima kasih kepada partisipan atas kesediaannya menjadi partisipan dan memberikan informasi yang diperlukan peneliti dalam penelitian ini.

3.6 Variabel dan Defenisi Operasional