kembali jawaban ataupun pernyataan partisipan apabila ada jawaban ataupun pernyataan yang kurang jelas selama proses wawancara berlangsung.
Setelah wawancara selesai, peneliti meminta izin dan mengucapkan terima kasih kepada partisipan atas kesediaannya menjadi partisipan dan memberikan
informasi yang diperlukan peneliti dalam penelitian ini.
3.6 Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel yang diteliti adalah mengelola konflik kepala ruangan di ruang perawatan intensif di rumah sakit umum pemerintah di kota Medan.
Defenisi operasional dari mengelola konflik kepala ruangan di ruang perawatan intensif di rumah sakit umum pemerintah di kota Medan adalah pengalaman
kepala ruangan dalam mengelola konflik yang terjadi di ruangan perawatan intensif yang mereka pimpin.
3.7 Metode Analisa Data 3.7.1 Pengolahan Data
Pengolahan data yang dilakukan adalah dengan cara mendokumentasikan data hasil wawancara dan catatan lapangan. Pendokumentasian dilakukan
dengan memutar hasil rekaman, kemudian diketik menjadi transkrip. Data tersebut ditata dan disimpan serta dilakukan back-up data di komputer, alat
penyimpan data flash disc untuk menghindari kehilangan data. Data yang terkumpul kemudian diberi kode coding untuk memudahkan
peneliti dalam analisa data, karena kode ini membedakan kata kunci dari
Universitas Sumatera Utara
partisipan satu dengan yang lainnya. Coding dilakukan dengan memberi garis bawah pada transkrip pada kata kunci yang digarisbawahi. Kode untuk partisipan
digunakan P1 pada partisipan kesatu, P2 pada partisipan kedua dan seterusnya. Pemberian tanda khusus pada transkrip akan digunakan untuk membedakan istilah
atau catatan lapangan
3.7.2 Proses Analisis Data
Tahapan proses analisa data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Memiliki gambaran yang jelas tentang fenomena yang diteliti, yaitu pengalaman kepala ruangan dalam mengelola konflik di ruang perawatan
intensif b. Mencatat data yang diperoleh yaitu hasil wawancara dengan partisipan
mengenai pengalaman kepala ruangan dalam mengelola konflik di ruangan perawatan intensif. Transkrip dilakukan dengan cara merubah
dari rekaman suara menjadi bentuk tertulis secara verbatim dan hasil catatan lapangan yang dibuat selama proses wawancara terhadap
partisipan sebagai tambahan untuk analisis selanjutnya. Proses transkripsi dibuat setiap selesai melakukan wawancara dengan partisipan lain
c. Membaca hasil transkrip secara berulang-ulang sebanyak 4 – 5 kali dari semua partisipan agar peneliti lebih memahami pernyataan- pernyataan
partisipan tentang pengalamannya dalam mengelola konflik di ruangan intensif secara mendalam
Universitas Sumatera Utara
d. Membaca transkrip untuk memperoleh ide yang dimaksud partisipan yaitu berupa kata kunci dari setiap pernyataan partisipan yang kemudian diberi
garis bawah pada pernyataan yang penting agar bisa dikelompokkan e. Menentukan arti setiap pernyataan yang penting dari semua partisipan dan
pernyataan yang berhubungan dengan pengalaman kepala ruangan dalam mengelola konflik yang terjadi di ruangan intensif yang dipimpimnya
f. Melakukan pengelompokan data ke dalam berbagai kategori untuk selanjutnya dipahami secara utuh dan menentukan tema-tema utama
secara utuh g. Peneliti mengintegrasikan hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk
deskripsi naratif mendalam dari fenomena yang diteliti h. Sebagai langkah akhir, peneliti kembali ke partisipan untuk klarifikasi
data hasil wawancara berupa transkrip yang telah dibuat kepada partisipan, untuk memastikan apakah sudah sesuai apa yang disampaikan
oleh partisipan.
3.8 Keabsahan Data Trustworthiness
Jaminan keabsahan atau kejujuran dalam pengambilan data merupakan syarat penting melalui prinsip validitas dan reabilitas data yang diperoleh. Prinsip
keabsahan data dalam penelitian kualitatif didasarkan pada kriteria credibility, dependability, confirmability dan transferability Streubert Carpenter, 1994.
Credibility dilakukan pada penelitian ini melalui tehnik perpanjangan pengamatan, hasil rekaman, triangulasi data dan metoda, saturasi data dan
Universitas Sumatera Utara
member checking. Perpanjangan pengamatan dilakukan selama 2 minggu dimana peneliti akan lebih membina kedekatan dengan partisipan sehingga tidak ada lagi
informasi yang ditutupi partisipan. Dependability menunjukkan bahwa data mempunyai kestabilan dari waktu
ke waktu yang bermakna reliabilitas. Untuk mencapai dependability tehnik yang digunakan penelliti dalam penelitian ini adalah dengan melakukan member
checking dan penelaahan data oleh seorang penelaah eksternal. Pada penelitian ini penelaah eksternal yang dilibatkan adalah pembimbing peneliti pada proses
penyusunan tesis. Confirmability mengandung pengertian bahwa sesuatu itu objektif jika
mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak lain terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang Streubert Carpenter, 1994. Hal ini dilakukan peneliti
dengan menunjukkan seluruh transkrip beserta catatan lapangan, tabel pengkategorian tema dan tabel analisis tema pada penelaah eksternal penilaian
auditor yaitu oleh pembimbing penelitian. Transferability atau disebut keteralihan, yaitu suatu bentuk validitas
eksternal yang menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diaplikasikannya suatu hasil penelitian ke dalam populasi dimana sampel diambil. Teknik yang
digunakan untuk menjamin transferability dalam penelitian ini yaitu dengan cara membuat field note yang komprehensif Catatan lapangan yang menyeluruh dan
mengumpulkan data sampai saturasi.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Pertimbangan Etik