c. Sikap kurang, bila responden memperoleh skor jawaban 8 40 dari total
skor.
3.5.3. Aspek Pengukuran Tindakan
Untuk mengetahui ukuran tindakan dari responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Untuk pertanyaan 1,
2, 3, 6, pada pilihan jawaban ya Y skornya adalah 1, dan pada pilihan jawaban tidak T skornya adalah 0. Sedangkan untuk pertanyaan nomor 4, 5, 7, 8, 9, 10, pada
pilihan jawaban ya ya skornya adalah 0 dan pada pilhan jawaban tidak T skornya adalah 1. Jumlah pertanyaan pada kuesioner tindakan adalah 10 pertanyaan, maka
didapat total skor tertinggi 10 dan terendah 0. Berdasarkan skor yang diperoleh maka ukuran tindakan dapat dokategorikan berdasarkan skala likert Pratomo, 1990 dalam
Lesnauli, 2008. a.
Tindakan baik, bila responden memperoleh skor jawaban 7 75 dari total skor.
b. Tindakan sedang, bila responden memperoleh skor jawaban 4-7 40 - 75
dari total skor. c.
Tindakan kurang, bila responden memperoleh skor jawaban 4 40 dari total skor.
3.5.4. Aspek Pengukuran Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit
Aspek pengukuran yang dilakukan dengan mengamati fasilitas sanitasi di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun yang diadopsi dari
Permenkes RI No. 1204MenkesSKX2004 sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten
Universitas Sumatera Utara
Simalungun dengan lebih memperhatikan dan memperbaiki cara-cara yang selama ini tidak sesuai dengan Peraturan diatas.
3.6. Analisa Data
Data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, dan dianalisa secara deskriptif disertai dengan bahasan dan kesimpulan. Hasil yang
didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan hasil observasi fasilitas sanitasi yang diperoleh kemudian di analisa dan dibandingkan dengan Permenkes RI
No. 1204 Menkes SK X 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun
Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun, didirikan pada tahun 1996 di Jalan Rajamin Purba Perdagangan. Mengingat Kabupaten
Simalungun sejak 1945-2003 belum memiliki Rumah Sakit kelas C, maka pemerintah Kabupaten Simalungun cq Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
sejak awal 2002 bekerjasama dengan Camat Kecamatan Bandar untuk mensosialisasikan dan mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan
Kabupaten Simalungun. Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan merupakan wilayah yang sangat padat penduduknya dan dikelilingi oleh perkebunan milik
pemerintah, swasta nasional, swasta asing internasional yang sebagian besar penduduknya kurang mampu.
Pada tahun 2002, Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Kelas C dengan pelayanan oleh empat dokter spesialis
dasar, disamping dokter umum dan dokter gigi.
4.1.2. Letak Geografi Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Perdagangan Kabupaten simalungun
Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun secara geografis berlokasi di Bahlias Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten
Simalungun. Kondisi geografi kontur tanah datar. Luas area RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun 3,22 Ha.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun