Tabel 4.8. menunjukkan dari 40 orang yang berpengetahuan baik sebagian besar memiliki sikap baik yaitu sebanyak 56,25, diantara 12 orang yang
berpengetahuan sedang sebagian besar memiliki sikap sedang yaitu sebanyak 50 dan diantara 8 yang berpengetahuan kurang sebagian besar memiliki sikap kurang
yaitu sebanyak 50.
4.5.4. Tabulasi silang Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Perawat
Hasil tabulasi silang antara tingkat pengetahuan dengan tindakan dapat dilihat
pada tabel 4.9. dibawah ini. Tabel 4.9. Tabulasi silang Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun Tahun 2012
Tindakan Pengetahuan
Total Baik
Sedang Kurang
Baik 9
22,50 2
16.67 1
12,50 40
Sedang 30
75,50 9
75,50 5
62,50 12
Kurang 1
2,50 1
8,33 2
25,50 8
Total 12
100,00 12
100,00 8
100,00 60
Tabel 4.9. menunjukkan bahwa dari 40 orang yang berpengetahuan baik sebagian besar memiliki tindakan sedang dan masih ada yang memiliki tindakan
kurang sebanyak 2,50, diantara 12 orang yang berpengetahuan sedang sebagian besar memiliki tindakan sedang dan masih ada yang kurang sebesar 8,33 dan
diantara 8 orang yang berpengetahuan sedang dan masih ada yang memiliki tindakan kurang sebanyak 25,50.
4.6. Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun
Adapun fasilitas sanitasi yang diobservasi dalam penelitian ini meliputi penyediaan air bersih, toilet kamar mandi, pengelolaan limbah padat, pengelolaan
Universitas Sumatera Utara
limbah cair, pengelolaan tempat pencucian linen, pengendalian serangga, tikus dan binatang penggangu lainnya, dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi dapat
dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10. Hasil Observasi Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Kabupaten Simalungun
No Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit
Pengamatan Ya
Tidak 1
Penyehatan Air a.
Kuantitas -
Tersedia air bersih 500lhr dan tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan.
√ b.
Kualitas memenuhi syarat -
Bakteriologis -
- Fisik
√ -
Kimia -
c. Sarana
- Sumber PDAM, air tanah diolah
√ -
Distribusi tidak bocor √
- Penampungan tertutup
√ 2
a. Pengelolaan Limbah Padat
- Dilakukan pemilahan dan pengemasan sampah medis dan non medis.
√ -
Limbah padat medis dikumpulkan didalam kontainer yang dilapisi kantong plastik sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkan.
√ -
Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup √
- Jumlah tempat sampah minimal 1satu buah tiap radius 20 m pada ruang
tunggu terbuka √
- Limbah padat diangkut ke TPS 2 kalihr.
√ -
Limbah domestik dibuang ke TPA yang ditetapkan PEMDA. √
- Pengolahan limbah padat dengan menggunakan incenerator
√ 3
a. Pengolahan Limbah Cair
- Dilakukan dengan pengolahan melalui instalasi pengolahan air limbah
√ -
Disalurkan melalui saluran tertutup, kedap air da lancar. √
4 a.
Tempat Pencucian Linen -
Terdapat air bersih dengan kapasitas yang mencukupi √
- Dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius
√ -
Terletak dekat dengan saluran air limbah. √
5 Dilakukan Pengendalian serangg, tikus dan binatang pengganggu lainnya
√ 6
Dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi -
Sterilisasi alat menggunakan autoclave √
- Alat dan perlengkapan medis yang sudah disterilkan disimpan pada tempat
khusus yang steril. √
- Alat dan perlengkapan medis yang sudah disterilkan atau didesinfeksi
terlebih dahulu dari darah, jaringan tubuh, dan sisa bahan lain √
- Ruang operasi yang telah dipakai harus dilakukan desinfeksi sebelum
operasi berikutnya √
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.10. dapat diketahui bahwa fasilitas sanitasi di rumah sakit dapat sudah memenuhi syarat kuantitas yaitu tersedia air bersih 500 lhr dan
sudah memenuhi syarat kualitas fisik yaitu tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, namun berdasarkan kualitas kimia dan bakteriologis tidak diketahui karena
belum dilakukan pemeriksaan. Sarana air bersih yang digunakan berasal dari air tanah, pendistribusian air bersih baik atau tidak bocor dan penampungan air tertutup.
Jumlah tempat sampah sudah mencukupi yaitu telah terserdia 1 tempat sampah dalam radius 20 m di ruangan terbuka namun dalam manajemen pengelolaan
limbah padat di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan belum memenuhi syarat karena tidak dilakukan pemilahan limbah antara limbah medis dan non medis,
pengumpulan limbah padat setiap ruangan dibuat pada tempat sampah yang tidak tertutup dan tidak kedap air, pengangkutan limbah padat ke luar gedung tidak
dikemas pada wadah yang kuat dan hanya dibuang ke tempat pembuangan sampah, pengolahan limbah medis padat dan limbah domestik dibuang langsung ke tempat
pembuangan sampah dan dibakar diatas permukaan tanah karena rumah sakit tidak mempunyai incenerator.
Berdasarkan hasil pengamatan, Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan mempunyai instalasi pengolahan air limbah namun tidak berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga air limbah hanya disalurkan ke septik tank dengan saluran tertutup , kedap air dan lancar.
Pada pencucian linen di rumah sakit tidak dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius, petugas pencucian linen juga tidak memakai pakaian
Universitas Sumatera Utara
kerja khusus dan APD. Hal ini dapat menimbulkan resiko terjadinya penyakit bagi petugas pencucian linen.
Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya tidak dilakukan sehingga sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat memungkinkan
sebagai tempat berkembang biaknya serangga dan tikus. Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan mempunyai alat sterilisasi seperti
sterilisasi dan autoclave namun perawat tidak selalu menggunakannya namun alat kesehatan lebih sering dibersihkan dengan membilas dengan menggunakan air
bersih.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Perawat