Kesimpulan Tabulasi silang Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Perawat

BAB VI KESIMPULAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik perawat meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, lama bekerja dan pelatihan infeksi nosokomial. bahwa sebagian besar perawat berada pada kelompok umur 21-30 tahun yaitu sebanyak 30 orang 50, sementara perawat yang paling sedikit berada pada kelompok umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 3 orang 5 dan sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 45 orang 75, dengan tingkat pendidikan yang terbanyak adalah Diploma III keperawatan yaitu sebanyak 48 orang 80 dan sebagian besar sudah bekerja antara 1-5 tahun yaitu sebanyak 32 orang 53,33 dan seluruh perawat tidak pernah mengikuti pelatihan resmi tentang infeksi nosokomial. 2. Tingkat pengetahuan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 40 orang 66,66, memiliki pengetahuan sedang sebanyak 12 orang 20 dan memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 8 orang 13,34. Hal ini menunjukkan bahwa perawat sudah memiliki pengetahuan baik. 3. Sikap perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial yang memiliki sikap baik sebanyak 16 orang 26,64, sebagian besar memiliki sikap sedang sebanyak 38 orang 63,34 dan yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 6 orang 10. Hal ini menunjukkan bahwa perawat memiliki sikap sedang. Universitas Sumatera Utara 4. Tindakan perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial yang memiliki tindakan baik sebanyak 12 orang 20, sebagian besar memiliki tindakan sedang yaitu sebanyak 44 orang 73,34 dan yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 4 orang 6,66. Hal ini menunjukkan bahwa perawat memiliki tindakan sedang. 5. Fasilitas sanitasi rumah sakit yang berhubungan dengan pencegahan infeksi nosokomial seperti: a. Pada air bersih tidak pernah dilakukan pemeriksaan bakteriologis dan kimia. b. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis dibakar di atas permukaan tanah karena rumah sakit tidak mempunyai incinerator. c. Tidak dilakukan pengolahan limbah cair. d. Pencucian linen tidak dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius. e. Tidak dilakukan pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya. f. Dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi alat kesehatan tidak selalu menggunakan peralatan autoclave.

6.2. Saran

Dokumen yang terkait

Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Deli Serdang

3 59 90

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai

14 122 86

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

1 21 156

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 14

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 6

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 47

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 40

Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

1 1 13