Pencegahan Infeksi Nosokomial Kegiatan Pokok Kewaspadaan Universal

juga sering dijumpai jenis handsanitiser yang salah satu kandungan utamanya adalah alkohol. 3. Menggunakan Alat Pelindung Alat pelindung tubuh digunakan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan urin dan semua jenis cairan tubuh, serta kulit yang luka, yang akan mudah terpajan dan potensial terinfeksi. Indikasi pemakaian alat pelindung disesuaikan dengan jenis pelindung tubuh yang dipakai dan tergantung pada jenis tindakan atau kegiatan yang akan dikerjakan. 4. Pengelolaan Alat Kesehatan Kejadian infeksi yang sering di sarana kesehatan salah satu faktor resikonya adalah pengelolaan alat kesehatan atau cara dekontaminasi dan desinfeksi yang kurang tepat. Meskipun tidak semua alat kesehatan yang digunakan dalam pelayanan medis kepada pasien harus disterilkan, tetapi pengelolaannya harus dengan cara yang benar dan tepat. Dalam hal ini harus di identifikasi apakah alat perlu dicuci saja atau didesinfeksi atau perlu disterilkan. 5. Desinfeksi Lokasi tindakan Desinfeksi adalah suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau semua mikroorganisme dari alat kesehatan dan lokasi tindakan kecuali indesfora bakteri.

2.5. Pencegahan Infeksi Nosokomial

Dalam Tietjen 2004 menyatakan bahwa sebagian besar infeksi ini dapat dicegah dengan strategi yang telah tersedia, secara relatif murah yaitu: 1. Mentaati praktek pencegahan infeksi yang dianjurkan, terutama kesehatan dan kebersihan tangan serta pemakaian sarung tangan. Universitas Sumatera Utara 2. Memperhatikan dengan seksama proses yang telah terbukti bermanfaat untuk dekontaminasi dan pencucian peralatan dan benda lain yang kotor, diikuti dengan sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi 3. Meningkatkan keamanan dalam ruang operasi dan area beresiko tinggi lainnya dimana kecelakaan diperlukan yang sangat serius dan paparan pada agen penyebab infeksi sering terjadi. 4. Pencegahan standar merupakan suatu bentuk tindakan pencegahan terhadap infeksi yang umum dilakukan oleh perawat dalam setiap melakukan tindakan keperawatan kepada pasien. Pencegahan ini merupakan teknik mencuci tangan, menggunakan masker, sarung tangan hansdscun, pakaian khusus dan penggunaan benda tajam sekali pakai disposable. Selain itu infeksi nosokomial dapat dicegah dengan memutuskan mata rantai terjadinya infeksi nosokomial, yaitu dengan cara: a. Meningkatkan pengetahuan personil rumah sakit tentang infeksi nosokomial. b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang resiko infeksi nosokomial bagi pasien yang dirawatnya. c. Melakukan semua standar prosedur kerja dengan benar dan sempurna. d. Identifikasi penyebab infeksi nosokomial. e. Pemberian pengobatan yang tepat dan rasional. f. Mengikutsertakan penderita dan keluarga dengan memberikan pengetahuan praktis tentang infeksi nosokomial serta penyakit yang diderita oleh penderita. Universitas Sumatera Utara g. Memberikan petunjuk praktis pada pengunjung tentang hal-hal yang perlu dijagadilakukandihindarkan pada waktu pengunjungan melalui papan pengumuman, kertas petunjuk dipintu dan petugas informasi diruangan. Panjaitan 2006 dalam isolation precaution menulis tentang standar precaution yang harus dilaksanakan untuk semua pasien yang masuk kerumah sakit yaitu: 1. Cuci Tangan a. Melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptik pada cuci tangan prosedur. Melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun biasa pada cuci tangan rutin sosial. Pada kondisi tertentu cuci tangan dapat dilakukan dengan menggunakan “handrubs” menggosok tangan. b. Cuci tangan dilakukan setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi dan peralatan yang terkontaminasi, walaupun menggunakan sarung tangan segera setelah melepas sarung tangan, jika kontak diantara satu pasien dengan pasien lainnya, diantara prosedur berbeda pada pasien yang sama sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum dan sesudah melakukan tindakan, setelah tiba dirumah sakit dan sebelum meninggalkan rumah sakit. 2. Sarung Tangan a. Memakai sarung tangan bersih pada saat menyentuh darah, cairan tubuh dan peralatan yang terkontaminasi dan saat menangani peralatan yang habis dipakai. b. Ganti sarung tangan diantara prosedur pada pasien yang sama. Universitas Sumatera Utara c. Melepaskan sarung tangan segera setelah dipakai, sebelum menyentuh peralatan atau permukaan lingkungan yang tidak terkontaminasi dan sebelum kepasien berikutnya. 3. Masker, Pelindung Mata dan Wajah a. Memakai masker selama melakukan tindakan atau perawatan pasien yang memungkinkan terkena percikan darah atau cairan tubuh pasien. b. Melepaskan masker setelah dipakai dan segera mencuci tangan. 4. Gaun Apron a. Memakai gaun selama melakukan tindakan atau perawatan pasien yang memungkinkan terkena percikan darah atau cairan tubuh pasien. b. Segera melepaskan gaun dan mencuci tangan untuk mencegah berpindahnya mikroorganisme ke pasien dan lingkungan. 5. Peralatan Perawatan Pasien a. Segera melakukan dekontaminasi peralatan yang dipakai setelah dibersihkan dahulu dari noda darah atau cairan tubuh pasien. b. Membersihkan dan memperoses kembali peralatan yang dipakai ulang sesuai prosedur pembuangan limbah. 6. Pengendalian Lingkungan a. Tidak melakukan “pogging” untuk tujuan menurunkan rate infeksi nosokomial pengendalian lingkungan. Universitas Sumatera Utara b. Melakukan pembersihan dengan cairan desinfektan setiap hari atau bila perlu pada semua permukaan lingkungan seperti meja pasien, meja petugas, tempat tidur, tempat tidur pasien, standar infus, pegangan pintu. c. Membersihkan dan mengepel dengan cairan desinfektan dua kali sehari bila perlu. d. Membatasi jumlah pengunjung pada waktu bersamaan. e. Membatasi jumlah personil pada waktu yang sama di ruang perawatan. 7. Linen a. Memisahkan linen ternoda darah atau cairan tubuh dengan linen kotoran tanpa noda. b. Memisahkan linen kotoran pasien terinfeksi dengan pasien non infeksi. c. Tidak meletakkan linen dilantai dengan mengibas-ngibaskan linen. 8. Penanganan Limbah Pemisahan limbah sesuai jenisnya diawali sejak limbah tersebut dihasilkan. a. Limbah padat terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dibuang ketempat sampah kantong plastik kuning. b. Limbah padat tidak terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dibuang ketempat sampah kantong plastik hitam. c. Limbah benda tajam atau jarum dibuang ke kontainer yang berwarna kuning tahan tusuk dan tahan air save cup. 9. Kesehatan Karyawan dan Darah Yang Terinfeksi Pathogen Untuk mencegah luka tusuk benda tajam: Universitas Sumatera Utara a. Berhati-hati saat menangani jarum, scapel, instrument yang tajam atau alat kesehatan lainnya dengan permukaan tajam. b. Jangan pernah menutup kembali jarum bekas pakai atau memanipulasikannya dengan dua tangan. c. Jangan pernah membengkokkan atau mematahkan jarum. d. Buanglah benda tajam atau jarum bekas pakei kedalam wadah yang tahan tusuk dan air, dan tempatkan pada area yang mudah dijangkau dari area tindakan. e. Gunakan mouthpleces, resussitasi bags atau peralatan ventilasi lain sebagai alternatif mulut ke mulut.

2.6. Fasilitas Sanitasi Rumah Sakit Berdasarkan Permenkes RI Nomor

Dokumen yang terkait

Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Deli Serdang

3 59 90

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai

14 122 86

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

1 21 156

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 14

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 6

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 47

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 2

Hygiene Perawat dan Bidan pada Pasien Rawat Inap Serta Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Phlebitis di Rumah Sakit Ibu dan Anak X Medan Tahun 2015

0 0 40

Tindakan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

1 1 13