3. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama yang berbentuk
interaksi antar siswa. 4.
Kekohesifan kekompakan kelas sebagai kelompok. 5.
Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam sekolah, dan
6. Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi
siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan sekolahpembelajaran.
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan keaktifan anak didik yang belajar.
Setiap anak
didik pasti aktif dalam
belajar, hanya
yang membedakannya adalah kadarbobot keaktifan anak didik dalam belajar. Ada
keaktifan itu dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Penggunaan strategi dan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode belajar mengajar yang bersifat partisipatoris
yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif karena siswa lebih berperan serta lebih terbuka dan sensitif dalam
kegiatan belajar mengajar.
E. Mata Pelajaran Ekonomi
1. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi
Kata ”ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, “oikos” yang berarti keluarga rumah tangga dan “nomos” yang artinya peraturan, aturan hukum”
dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Ekonomi merupakan ilmu atau seni yang mengkaji
tentang upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui kegiatan
produksi, konsumsi, dan atau distribusi Depdiknas 2006. Suyanto dan Nurhadi 2000:4 menyimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari bagaimana manusia berusaha mencapai kemakmuran atau memenuhi kebutuhannya. Menurut kurikulum
tingkat satuan pendidikan 2006:137, ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan- pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
2. Fungsi Mata Pelajaran Ekonomi
Mata pelajaran
ekonomi berfungsi
membekali siswa
dengan pengetahuan dan ketrampilan dasar agar mampu mengambil keputusan secara rasional tindakan ekonomi dalam menentukan berbagai
pilihan Depdiknas 2006. Selain itu mata pelajaran ekonomi juga berfungsi sebagai pengembang kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara
mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta terlatih dalam memecahkan permasalahan ekonomi yang
terjadi di masyarakat. 3. Tujuan Diberikannya Mata Pelajaran Ekonomi
Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006:138, mata pelajaran ekonomi di SMA memiliki tujuan, yaitu :
a. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari , terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara.
b. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang
diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi. c.
Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan ketrampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan
akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan Negara.
d. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial
ekonomi dalam masyarakat yang majemuk,baik dalam skala nasional maupun internasional.
4. Pendekatan dan Pengorganisasian Materi Pelajaran Ekonomi Pembelajaran ekonomi di SMA menggunakan pendekatan pemecahan
masalah di mana siswa diharapkan mampu menghadapi masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupannya. Untuk itu organisasi materi dimulai
dari pengenalan fakta tentang peristiwa ekonomi, memahami teorikonsep dasar untuk memecahkan masalah ekonomi dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran siswa harus menyentuh inti dari pendidikan ekonomi sekalipun pada tataran yang masih sederhana. Cakupan
dan kedalaman materi pelajaran ekonomi di SMA harus mengacu pada kurikulum yang berlaku, kemampuan awal siswa, dan kondisi lingkungan
sekitar siswa.
F. Kajian Penelitian Yang Relevan