67
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
Penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT pada kelas XA SMA N 1 Godean ini
dilakukan dalam dua siklus. Atau dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Agustus 2012, dan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis,
30 Agustus 2012. Sebelum penelitian tersebut dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan pra penelitian dan berdiskusi
dengan guru mitra yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas XA tersebut. Berikut adalah uraian hasil observasi
pendahuluan dan penerapan metode pembelajaran kooperatif pada masing- masing siklus:
1. Observasi Pendahuluan
Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Juli 2012, pada pukul 07.10 – 08.20 WIB. Guru mitra pada observasi pendahulan
ini adalah Ibu Tri Ismiyati, S.Pd. Peserta pembelajaran berjumlah 32 siswa. Materi yang diajarkan adalah kebutuhan. Dalam observasi pendahuluan ini,
68
ada 3 aspek yang di amati, yaitu: guru, perilaku siswa, dan kelas. Berikut adalah uraian dari hasil observasi pendahuluan:
a. Observasi guru
Guru memasuki ruangan kelas. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menanyakan apakah sudah
membawa buku ekonomibelum. Guru menjelaskan SKKD, dan peta konsep pembelajaran. Kemudian guru mulai menjelaskan materi
pembelajaran, yaitu “Kebutuhan”. Agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru meminta siswa untuk duduk
secara berkelompok. Kelompok ini dibentuk secara acak, guru yang memilih. Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok.
Setelah selesai mengerjakan, guru memilih kelompok yang maju ke depan untuk memperesentasikan hasil kerja kelompok. Guru juga memberikan
kesempatan tanya jawab antar kelompok. Guru juga selalu memberikan penguatan dan motivasi kepada siswa. Setelah semua kelompok selesai
mempresentasikan hasil kerja mereka, guru membahas poin-poin penting dari hasil presentasi dan menambahkan materi yang belum tercantum di
buku. Untuk menguji pemahaman siswa, guru memberikan pertanyaan perorangan kepada siswa yang dipilih secara acak. Kemudian, sebagai
kegiatan penutup, guru melaksanakan post test. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut, dapat dilihat pada tabel berikut:
69
Tabel 5.1 Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
b. Observasi Perilaku Siswa Perilaku siswa tampak pada catatan anekdotal hasil observasi
kegiatan siswa. Siswa menyiapkan diri untuk pembelajaran. Saat pembelajaran di mulai, siswa memperhatikan penjelasan guru. Dan
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN
YA TIDAK
1. Guru membuka pelajaran
√ 2.
Guru mengabsen menyebut nama √
3. Suara guru jelas
√ 4.
Guru memakai media √
5. Guru memakai alat peraga
√ 6.
Guru sering bertanya kepada siswa √
7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan
√ 8.
Pertanyaan guru diajukan kepada kelas √
9. Guru memanfaatkan penguatan
√ 10.
Guru memberi tugas rumah √
11. Sikap guru serius
√ 12.
Sikap guru santai √
13. Guru menulis di papan tulis
√ 14.
Guru umumnya duduk di kursi √
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping,
dan ke tengah √
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
√ 17.
Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a.
Setiap indikator tujuan pembelajaran
√
b. Sekelompok indikator tujuan
pembelajaran √
70
beberapa siswa ada yang mencatat penjelasan dari guru. Siswa diberi tugas oleh guru untuk dikerjakan dalam kelompok. Dalam kelompok ini,
siswa saling bertukar pendapat dan bekerja sama menyelesaikan tugas. Setelah selesai mengerjakan, kelompok yang dipilih oleh guru,
mempresentasikan hasil kerja mereka. Saat ada kelompok yang presentasi, sebagian siswa memperhatikan dan mengajukan pertanyaan
pada kelompok yang maju. Namun sebagian lagi, ada yang masih sibuk mengerjakan tugas yang belum selesai. Hanya ada beberapa siswa yang
aktif bertanya pada teman kelompoknya yang sedang presentasi. Setelah presentasi kelompok selesai, siswa mengerjakan soal post test yang
diberikan oleh guru. Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tampak dalam tabel
berikut: Tabel 5.2
Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran No
Deskripsi Jumlah
Siswa Persentase
1 Siswa mencatat materi yang
diberikan guru. 15
1532100=46,87 2
Siswa bertanya
pada guru
mengenai materi yang diajarkan. 1
132100=3,125 3
Siswa menjawab
pertanyaan guru.
6 632100=18,75
4 Siswa berpendapat pada waktu
guru menyajikan materi. 3
332100=9,38 5
Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja
kelompok. 12
1232100=37,5
71
No Deskripsi
Jumlah Siswa
Persentase 6
Siswa bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok. 4
432100=12,5 7
Siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan.
4 432100=12,5
8 Siswa mendiskusikan jawaban
yang telah ditulis pada lembar jawaban.
16 1632100=50
Tabel 5.2 di atas menunjukkan partisipasi siswa di kelas selama proses pembelajaran pada observasi pendahuluan. Tampak pada tabel 5.2
bahwa siswa yang mencatat materi yang diberikan oleh guru hanya 46,87, yaitu 15 siswa, sedangkan 17 siswa hanya memperhatikan
penjelasan guru tanpa mencatatnya. Siswa yang bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan hanya 3,12, yaitu 1 siswa, karena
sebagian besar siswa belum menemui kesulitan dalam pembelajaran. Siswa yang menjawab pertanyaan guru ada 18,75, yaitu 6 siswa karena
guru hanya menunjuk 6 siswa untuk menjawab. Siswa yang berpendapat waktu guru menyajikan materi ada 9,38, yaitu 3 siswa. Siswa yang
mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok ada 37,5, yaitu 12 orang, sedangkan 20 siswa lainnya sibuk dengan kegiatan
masing-masing. Siswa yang bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok ada 12,5, yaitu 4 siswa. Siswa yang
membantu teman lain pada waktu kesulitan ada 12,5, yaitu 4 siswa.
72
Siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban ada 50, yaitu 16 siswa. Karena guru hanya menunjuk 4 kelompok yang
maju untuk mendiskusikan jawaban ke depan kelas. c. Observasi Kelas
Secara fisik ruang kelas sudah nyaman digunakan dan bersih untuk mendukung terlaksananya kegiatan belajar dan pembelajaran. Di dalam
kelas terdapat 1 blackboard dan 1 whiteboard, 1 papan data administrasi kelas, 1 meja dan kursi guru, meja dan kursi yang dapat digunakan untuk
32 orang, pencahayaan yang cukup dari jendela-jendela memberikan kelas penerangan yang cukup. Ventilasi yang memadai juga membuat
sirkulasi udara dalam kelas berjalan baik. Selain itu, meja dan kursi masih terlihat baik dan kuat untuk digunakan. Suasana kelas juga cukup tenang
untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Saat itu seluruh siswa hadir, yaitu berjumlah 32 siswa. Suasana serta aktivitas kelas selama proses
pembelajaran tampak dalam catatan anecdotal hasil observasi kegiatan kelas lampiran 7a. Saat guru memasuki kelas, semua siswa sudah duduk
rapi di kursi masing-masing. Kemudian guru memimpin siswa untuk melakukan tadarus alquran. Siswa membaca alquran bersama-sama.
Setelah melakukan tadarus alquran, siswa mulai menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Suasana kelas agak sedikit ribut ketika guru
mulai mengabsen siswa satu persatu. Namun suasana kembali tenang
73
ketika guru mulai masuk ke materi pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi, siswa diminta untuk mengerjakan tugas dalam
kelompok. Dalam mengerjakan tugas ini, siswa harus saling berdiskusi. Namun diskusi kurang berjalan dengan baik, karena diantara siswa masih
kurang terjalin kerjasama yang baik. Sebagian besar siswa memilih untuk berpikir sendiri daripada mendiskusikan dengan teman sekelompoknya.
Pengawasan guru terhadap siswa masih kurang. Guru tidak keliling kelas untuk melihat dan mengecek hasil pekerjaan siswa. Setelah berdiskusi,
guru meminta beberapa kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan kelas. Dari hasil presentasi tersebut, kemudian
guru dan siswa menyimpulkan inti materi dari tugas tersebut. Dari seluruh rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Keadaan Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan 1.
Kondisi kelas mendukung untuk pelaksanaan KBM.
√ Ruang kelas nyaman.
2. Ada sejumlah aturan yang
harus diikuti oleh para siswa.
√ Ada
tata tertib
sekolah. 3.
Siswa mengalami
kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
√ Sebagian besar siswa
memperhatikan dengan
baik penjelasan dari guru.
74
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan 4.
Buku-buku dan
perlengkapan siswa mudah ditemukan
di kelas
lingkungan. √
Sebagian besar siswa mempunyai
buku yang
diperoleh dengan cara membeli
maupun meminjam di perpustakaan.
5. Ada kegaduhan di dalam
kelas sehingga
menghambat jalannya
proses pembelajaran. √
Sebagian besar siswa cukup tenang.
6. Banyak
siswa yang
bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√ Hanya sebagian kecil
saja yang bertanya.
7. Kelas terorganisir dengan
baik. √
Cukup terorganisir
dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa selama
pembelajaran berlangsung guru cenderung menggunakan metode ceramah. Guru menyampaikan materi dengan presentasi dan hanya duduk
di kursi guru, tidak berkeliling kelas untuk memastikan pemahaman tiap siswanya. Dengan metode ceramah ini, siswa akan lebih cepat bosan
sehingga kurang fokus terhadap pembelajaran. Hal ini bisa memicu suasana kelas yang kurang kondusif dan dapat menghambat proses belajar
mengajar. Pada saat latihan soal, guru meminta siswa untuk mendiskusikan jawaban dari soal tersebut. Dan bertanya pada teman
sekelompoknya jika mengalami kesulitan, namun siswa cenderung memilih mengerjakan sendiri atau melakukan kesibukan yang lain.
75
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya partisipasi aktif dari siswa
selama proses
pembelajaran yang
dikhawatirkan juga
akan mempengaruhi prestasi siswa. Hal ini tampak dari hal bertanya,
menjawab, mengajukan pendapat, maupun diskusi. Hanya beberapa siswa yang tampak berpartisipasi dalam pembelajaran. Akar dari permasalahan
tersebut bisa berasal dari metode yang digunakan guru, hubungan guru dan siswa yang kurang terjalin dengan baik, dan dari kurang kepercayaan
diri siswa. Guru menggunakan metode ceramah yang monoton, sehingga siswa mudah merasa jenuh dan hilang konsentrasi. Guru juga kurang
berinteraksi secara satu persatu terhadap siswa, jadi guru kurang mengetahui siswa yang sebenarnya memiliki perhatian khusus karena
pemahaman yang kurang. Selain itu siswa juga masih kurang percaya diri untuk mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan, sehingga siswa
kurang terlatih untuk berani di muka umum. Maka dari itu, diharapkan guru mampu menerapkan suatu metode yang berbeda dan bervariasi. Ada
banyak sekali metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru, dimana masing-masing model memiliki langkah-langkah yang berbeda
dan bervariasi. Dari permasalahan tersebut, selanjutnya guru dan peneliti
berkolaborasi untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih variatif, yaitu metode kooperatif tipe TGT. Dalam metode ini guru hanya
76
bertindak sebagai fasilitator saat siswa berdiskusi dalam kelompok, games, dan turnamen. Sedangkan siswa berperan penuh dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga dapat tercipta suasana kelas yang menyenangkan untuk pembelajaran dan membangkitkan partisipasi siswa di kelas.
Dengan metode TGT ini, siswa diharapkan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena ada unsur permainan dan berlatih kerja sama
dengan siswa lain dalam kelompoknya. Selama diskusi dan games, siswa diharapkan dapat menggali kemampuan dan kreativitas masing-masing
dari diri siswa. Hal ini dikarenakan dalam metode TGT ini setiap siswa berperan penting terhadap kemajuan kelompoknya. Dalam sesi turnamen,
siswa diharapkan juga bisa bekerja sama dengan baik serta dapat menumbuhkan persaingan secara sehat antar kelompok selama jalannya
turnamen. Dengan menerapkan metode ini, siswa lebih berani dan percaya diri
untuk mengajukan pertanyaan, menjawab, maupun mengajukan pendapat. Dengan demikian, siswa akan terdorong untuk menguasai materi yang
diajarkan. Peran guru yang menjadi fasilitator, bertugas untuk mendampingi siswa ketika menghadapi kesulitan dalam pembelajaran.
Dengan metode ini, tidak menutup kemungkinan suasana yang tadinya kurang kondusif dan siswa kurang antusias akan menimbulkan suasana
yang lebih antusias, hidup, aktif, kondusif, dan bervariasi.
77
2. Siklus Pertama
Siklus pertama ini dilaksanakan pada hari Kamis, 09 Agustus 2012, pada jam pertama sampai dengan jam kedua. Waktu yang
digunakan untuk pembelajaran ini 2 x 35 menit 07.10 - 08.20 WIB, karena sedang bulan ramadhan jadi ada pengurangan jam pelajaran.
Standar kompetensi yaitu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen. Kompetensi
dasar yaitu mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi. Materi pembelajarannya yaitu masalah ekonomi dan sistem
ekonomi. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Tri Ismiyati, S.Pd. selaku guru bidang studi ekonomi kelas X. Jumlah siswa
kelas X-A pada tahun ajaran 2012-2013 saat ini adalah 32 siswa. Dari jumlah tersebut, siswa semua hadir pada siklus pertama. Berikut ini
diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: 1
Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa dengan cara merekapitulasi nilai ulangan harian dan kuis
78
siswa dari materi sebelumnya. Berdasarkan rekapitulasi nilai, peneliti dan guru dapat meembagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok yang heterogen. Pembagian kelompok ini berdasar dari prestasi siswa. Siswa diklasifikasikan dalam kategori rangking
tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil klasifikasi tersebut, terbentuk 8 kelompok yang beranggotakan 4 siswa.
2 Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, soal
games dan turnamen. a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber
dan media pembelajaran, serta penilaian. Semua dibuat secara rinci dan sistematis lampiran 1a.
b Lembar Kerja Siswa LKS
LKS meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal latihan. LKS dilengkapi dengan lembar kerja yang dimaksudkan untuk
membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan lampiran 2a
79
c Games
Games pada siklus pertama ini menggunakan teknik permainan yang bernama “Mix and Match”, dimana siswa dalam satu
kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pertanyaan dan jawaban di lembar kerja yang telah disediakan. lampiran
3a d
Soal Turnamen Turnamen pada siklus pertama ini, guru memberikan 8
pertanyaan secara lisan kepada siswa. Kelompok siswa yang ingin menjawab harus menunjukkan bendera kelompoknya.
Kemudian guru memilih siswa dari kelompok tersebut yang harus menjawab pertanyaan.lampiran 4a
3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data meliputi: a
Lembar observasi kegiatan guru catatan anekdotal, lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru pada saat pembelajaran berlangsung lampiran 5b b
Lembar observasi kegiatan siswa catatan anekdotal, lembar ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang
dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran lampiran 6b
80
c Lembar observasi kegiatan kelas catatan anekdotal, lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung lampiran 7b.
d Lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain; ketrampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam pembentukan kelompok, ketrampilan guru dalam mendampingi
siswa belajar kelompok. lampiran 8a e
Lembar observasi kelas yang mencakup kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi siswa. lampiran 9a
f Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok koperatif antara lain: keaktifan siswa
mengikuti kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal: mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat
teman satu kelompok lampiran 10a g
Lembar observasi partisipasi siswa di kelas. Cakupan isi lembar observasi partisipasi siswa di kelas antara lain:
81
partisipasi siswa dalam bertanya, menjawab, mengajukan pendapat, dan kerjasama dalam kelompok.lampiran 11b
h Lembar skor games. Cakupan isi lembar skor dalam games
antara lain: nama kelompok, nomor soal yang dimenangkan, no absen yang memenangkan, dan hasil yang diperoleh lampiran
12a i
Lembar skor turnamen. Cakupan isi lembar skor dalam turnamen antara lain: nama kelompok, nomor soal yang
dimenangkan, no absen yang memenangkan, dan hasil yang diperoleh lampiran 13a
b. Tindakan
Pada tahap
tindakan, peneliti
mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan.
Tindakan penelitian ini dilakukan dalam 1 kali pertemuan 2x35menit. Adapun langkah-langkah tindakan yang diajukan adalah
sebagai berikut: 1
Presentasi kelas Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan melaksanakan presentasi kelas dalam waktu 10 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran
langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa.
82
Pada saat presentasi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas.
2 Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan oleh guru dan peneliti pada tahap awal perencanaan pembelajaran, jumlah kelompok yang
dibentuk adalah 8 kelompok siswa dengan anggota 4 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok
berikut anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing- masing siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera
menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya membagi lembar soal dan lembar kerja siswa untuk
dikerjakan dan didiskusikan dalam kelompok. 3
Permainan games Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru mengadakan
suatu permainan yang bernama “Mix and Match”. Pada permainan ini guru membagikan amplop yang berisi kartu jawaban pada tiap
kelompok. Siswa dalam kelompok, satu persatu mengerjakan soal pada kertas yang telah disediakan, dengan cara menjodohkan soal
dan jawaban. Setelah semua kelompok menyelaraskan jawaban dan pertanyaan tersebut dengan benar, guru dan semua kelompok
membahas soal tersebut secara bersama-sama.
83
4 Turnamen
Turnamen dilakukan setelah games selesai dilaksanakan. Dari perolehan nilai games, ditentukan kelompok baru untuk turnamen.
Dalam turnamen ini, guru membacakan 8 soal yang harus dijawab oleh siswa yang ditunjuk oleh guru. Dari perolehan nilai turnamen
ini, diperoleh kelompok dengan penghargaan sertifikat, Great Team untuk kriteria teratas, Excellent Team kriteria atas, Very Good
Team kriteria tengah, Good Team kriteria bawah. 5
Penghargaan Kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games
dan turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penyusunan rangking. Berdasarkan rangking
ditentukan juara terbaik. Pada siklus pertama ini, kelompok dengan nilai terbaik adalah kelompok 2. Guru selanjutnya memberikan
hadiah bagi semua kelompok sebagai penghargaan berupa bingkisan yang berisi alat tulis berupa buku tulis, bolpoint,
penggaris. c.
Observasi Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
84
1 Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup
pelajaran. Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Guru menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di
kelas. √
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√ 4
Guru ikut
berperan dalam
pembentukan kelompok TGT. √
5 Guru
memberikan dorongan
motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√ 6
Guru memberikan
pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan
lembar kegiatan. √
7 Guru memotivasi siswa agar ada
kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√ 8
Guru mengamati
atau mengobservasi proses pembelajaran
dalam kegiatan diskusi kelompok √
85
No Deskriptor
Ya Tidak
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang
diajukan siswa secara perorangan. √
10 Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memecahkan
masalah dan
mencari sumber
informasi secara mandiri. √
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja
kelompok, tugas
yang harus
dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana
kelas menjadi tidak kondusif. √
13 Guru hanya
berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√ 14 Guru dan siswa sama-sama asyik
dengan pekerjaannya
masing- masing sehingga suasana kelas
menjadi kaku. √
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok
sehingga tidak ada pengawasan √
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran
√ 17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
√ 18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor
terbaik √
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui
pre test dan post test. √
86
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran kooperatif dengan baik. Dalam siklus
pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif
TGT, guru
memberikan materi yang akan dipelajari melalui presentasi, guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok, guru memberikan
motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok, guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan
lembar kegiatan, guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok, guru berinteraksi
dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri, guru hanya
berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan, guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam turnamen, guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik, guru melakukan evaluasi
terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test. 2
Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti mulai dari
awal sampai dengan akhir pembelajaran. Partisipasi siswa di kelas
87
selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini lampiran 11b :
Tabel 5.5 Partisipasi Siswa Siklus I
No Deskripsi
Target Persentase
Catatan 1
Siswa mencatat
materi yang
diberikan guru. 62,5
43,75 14
siswa mencatat
materi yang diberikan
guru.
2 Siswa
bertanya pada
guru mengenai
materi yang diajarkan.
15,62 Tidak
ada siswa
bertanya pada guru
mengenai materi yang
diajarkan.
3 Siswa
menjawab pertanyaan guru.
37,5 40,63
13 siswa
menjawab pertanyaan
guru.
4 Siswa berpendapat
pada waktu guru menyajikan materi.
15,63 Tidak
ada siswa
berpendapat pada
waktu guru
menyajikan materi.
5 Siswa mengerjakan
soal latihan yang diberikan
pada waktu
kerja kelompok.
78,13 100
32 siswa
mengerjakan soal
latihan yang
diberikan pada
waktu kerja
kelompok.
88
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang terlibat sebanyak 32 orang. Pada siklus I ini siswa yang mencatat materi
yang diberikan oleh guru ada 43,7, yaitu 14 siswa. Hasil kurang dari target karena guru tidak memperbolehkan siswa mencatat,
mengingat durasi jam pelajaran yang dipersingkat. Siswa yang bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan hanya 0,
hasil ini kurang memuaskan dan kurang dari target, dikarenakan siswa lebih memperhatikan materi yang diberikan oleh guru
melalui power point. Siswa yang menjawab pertanyaan guru ada No
Deskripsi Target
Persentase Catatan
6 Siswa
bertanya pada teman waktu
mengalami kesulitan
dalam kerja kelompok.
25 31,25
10 siswa
bertanya pada teman waktu
mengalami kesulitan
dalam
kerja kelompok.
7 Siswa
membantu teman lain pada
waktu kesulitan. 25
31,25 10
siswa membantu
teman lain
pada waktu
kesulitan. 8
Siswa mendiskusikan
jawaban yang telah ditulis pada lembar
jawaban. 78,13
100 32
Siswa mendiskusika
n jawaban
yang telah
ditulis pada
lembar jawaban.
89
40,63 yaitu 13 siswa, hasil ini melebihi dari target sebesar 3,13 karena dalam siklus 1 ini siswa sangat ingin untuk menjawab
pertanyaan. Siswa berpendapat pada waktu guru menyajikan materi ada 0, yaitu tidak ada siswa yang berpendapat, hasil ini terlihat
kurang dari target karena guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat. Siswa mengerjakan soal latihan
yang diberikan pada waktu kerja kelompok ada 100, yaitu 32 siswa. Hasil ini meningkat sebesar 21,7 dikarenakan guru
memberi poin pada hasil pekerjaan siswa. Siswa bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok ada
31,25 yaitu 10 siswa, hasil ini meningkat sebesar 6,25 dikarenakan materi yang mereka dapatkan adalah materi baru dan
mereka dituntut untuk saling membantu dalam kelompok. Siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan ada 31,25, yaitu 10
siswa, hasil ini meningkat sebesar 6,25 dikarenakan siswa harus saling membantu anggota kelompok agar hasil kerja kelompok
maksimal. Siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban ada 100, hasil ini melebihi dari target sebesar
21,87, karena
beberapa siswa
sangat antusias
untuk mendiskusikan hasil pekerjaannya.
Dari paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3 indikator partisipasi yang belum mencapai target yang ditentukan, yaitu:
90
siswa mencatat materi yang diberikan guru, siswa bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan,dan siswa berpendapat pada
waktu guru menyajikan materi. Sedangkan 5 indikator lainnya telah melampaui target yang ditentukan, yaitu: siswa menjawab
pertanyaan guru, siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok, siswa bertanya pada teman waktu
mengalami kesulitan dalam kerja kelompok, siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan, siswa mendiskusikan jawaban
yang telah ditulis pada lembar jawaban. 3
Pengamatan terhadap kelas Pengamatan terhadap kelas dilakukan oleh peneliti mulai dari
awal sampai dengan akhir pembelajaran. Keadaan kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini
lampiran 7b: Tabel 5.6
Instrumen Pengamatan Kelas No
Deskriptor Ya
Tidak 1
Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul
yang berbeda-beda. √
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh
para siswa. √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas sekolah. √
91
No Deskriptor
Ya Tidak
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di
dalam kelas. √
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa
lain dalam kerja kelompok. √
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya. √
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran tipe TGT. √
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru
jika mengalami kesulitan. √
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber
referensi yang digunakan. √
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi. √
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak
dapat dipahami dengan jelas. √
13 Kelas terdiri dari berbagai individu yang
tidak mengenal satu sama lain dengan baik. √
14 Sebagian besar siswa menganggap materi
yang diberikan sulit √
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik
√ 16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau
masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-
beda. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan walaupun buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah
ditemukan siswa di kelas. Hal ini menyebabkan beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Sebagian
92
besar siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT dan banyak siswa yang bertanya kepada guru jika mengalami
kesulitan. Kelas kurang terorganisir dengan baik dikarenakan ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi. Refleksi dilakukan di akhir kegiatan
belajar mengajar dan juga sebagai refleksi pada akhir siklus I. Hasil refleksi siklus I dapat dilihat seperti berikut:
1 Refleksi Guru Mitra
Tabel 5.7 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No.
Uraian Komentar
1. Penilaian guru tentang komponen
pembelajaran: a.
Materi ajar a. Terlalu banyak
b. Tes bab
b. Soal
terlalu banyak
c. Soal turnamen
c. Baik d.
Contoh RPP d. Terlalu banyak
e. Kunci soal
e. Baik f.
Suasana kelas f.
Hidup. Siswa
aktif. g.
Cara kerja siswa g. Bisa diajak kerja
cepat.
93
No Uraian
Komentar h.
Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
h. Kerja
sama, komunikasi,
bersaing sehat. 2.
Selama kerja kelompok siswa: a.
Mendegarkan orang lain a. Ya
b. Mengajukan pertanyaan
b. Ya c.
Mengorganisasikan ide-idenya c. Ya
d. Mengorganisaikan kelompok
d. Ya. e.
Mengacaukan kegiatan e. Tidak
f. Melamun
f. Tidak 3.
Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan
dan menerapkan
rencana pembelajaran
dengan menggunakan
perangkat pembelajaran
yang berorientasi
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dapat tercapai
tujuan pembelajaran dan
memacu prestasi
siswa melalui games dan
turnamen dengan
adanya hadiah yang diberikan
jika menjadi pemenang.
4. Hambatan yang mungkin akan
ditemui, jika nanti guru akan merencanakan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Jika melakukan
sendiri. Guru akan kerepotan
dalam memantau
siswa dan
pembagian kelompok
dari games ke turnamen.
5. Apakah
siswa berminat
untuk mengikuti
KBM yang
telah dilakukan dan KBM berikutnya
yang akan dilakukan? Iya. Berminat.
Tabel 5.7 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah
melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara keseluruhan, model
94
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini menarik dan mampu membangkitkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Namun butuh
persiapan yang sangat matang agar pembelajaran ini berhasil diterapkan.
Penilaian guru tentang komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang diberikan dan soal
tes bab terlalu banyak sehingga harus menjelaskan terlalu cepat karena ada pengurangan jam sekolah bulan ramadhan, soal
turnamen sudah baik, contoh RPP sudah baik namun cakupan materi terlalu banyak, kunci soal sudah baik, suasana kelas hidup,
siswa aktif dan bisa diajak bekerja secara cepat, ketrampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berjalan dengan baik dalam hal
kerja sama, komunikasi,serta bersaing sehat. Sedangkan penilaian guru selama kerja kelompok, siswa mau mendengarkan pendapat
orang lain,
mau mengajukan
pertanyaan, mampu
mengorganisasikan ide-idenya
dengan baik,
mampu mengorganisasikan kelompoknya, tidak mengacaukan kegiatan dan
tidak ada siswa yang melamun selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Keuntungan yang
diperoleh guru
melalui penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini adalah dapat tercapainya
95
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan model pembelajaran yang mengaplikasikan games dan turnamen, dapat
memacu meningkatnya partisipasi dan prestasi siswa. Apalagi dengan adanya hadiah yang diberikan jika menjadi pemenang yang
membuat pembelajaran semakin menarik. Namun guru menghadapi hambatan jika harus menerapkan
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT karena guru akan kerepotan
dalam memantau siswa dan pembagian kelompok dari games ke turnamen. Walau begitu, guru melihat siswa berminat untuk
mengikuti KBM yang dilakukan. 2
Refleksi Siswa Tabel 5.8
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No Uraian
Komentar 1
Bagaimana pendapat Anda terhadap komponen pembelajaran dan
penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
Menyenangkan.
2 Bagaimana pendapat Anda tentang
aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
TGT?Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi
Siswa lebih aktif.
96
No Uraian
Komentar 3
Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT
selanjutnya seperti yang telah Anda ikuti?
Berminat.
4 Manfaat apa saja yag diperoleh dari
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Kekompakan dalam bekerja
sama,tidak jenuh.
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda
capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT
tersebut? Berhasil
menjawab soal.
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Waktu.
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Peraturan dalam games dan
turnamen.
Berdasarkan refleksi dari siswa, tampak bahwa siswa merasa senang dengan model pembelajaran kooperatif TGT yang
dterapkan. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan merasa tertarik dengan model yang diterapkan. Sehingga siswa
tidak cepat bosan dan dapat menjawab soal yang diberikan dengan baik. Namun karena metode ini baru pertama kali didapatkan oleh
siswa, ada berbagai hambatan yang ditemui, yaitu waktu yang tidak mencukupi, ada beberapa siswa yang bingung dengan jalannya
proses pembelajaran sehingga menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif saat games dan turnamen. Beberapa siswa merasa belum
jelas dengan peraturan games dan turnamen karena waktu yang
97
tidak memadai bagi guru untuk menjelaskan peraturan tersebut dengan detail.
3. Siklus Kedua Siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Agustus 2012,
pada jam pertama sampai dengan jam kedua. Waktu yang digunakan untuk pembelajaran ini 2 x 45 menit 07.00 - 08.30 WIB. Standar
kompetensi yaitu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen. Kompetensi dasar
yaitu mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi. Materi pembelajaran pada siklus II ini mengulang materi siklus I
dan ada sedikit pengurangan materi, karena di siklus I materi yang disajikan terlalu luas dibanding dengan waktu yang kurang memadai,
sehingga mengakibatkan penguasaan pemahaman dan pelaksanaan pembelajaran menjadi kurang optimal dan prestasi belajar siswa kurang
baik. Dalam siklus 2 ini, materi pembelajaran hanya terbatas pada ”sistem ekonomi”. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Tri
Ismiyati, S.Pd. selaku guru bidang studi ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X-A pada tahun ajaran 2012-2013 saat ini adalah 32 siswa. Dari
jumlah tersebut, siswa semua hadir pada siklus pertama. Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament
TGT pada siklus kedua:
98
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada
siklus kedua adalah sebagai berikut: 1
Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa dengan cara merekapitulasi nilai post test dan pre test siswa dari siklus
I. Berdasarkan rekapitulasi nilai, peneliti dan guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Pembagian
kelompok ini berdasar dari prestasi siswa. Siswa diklasifikasikan dalam kategori rangking tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil
klasifikasi tersebut, terbentuk 8 kelompok yang beranggotakan 4 siswa.
2 Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, soal games dan
turnamen. a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dan
media pembelajaran, serta penilaian. Semua dibuat secara rinci dan sistematis lampiran 1b.
99
b Lembar Kerja Siswa LKS
LKS meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal latihan. LKS dilengkapi dengan lembar kerja yang dimaksudkan untuk
membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan lampiran 2b.
c Games
Games pada siklus pertama ini menggunakan teknik permainan yang bernama “Mix and Match”, dimana siswa dalam satu
kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pertanyaan dan jawaban di lembar kerja yang telah disediakan lampiran 3b.
d Soal Turnamen
Turnamen pada siklus pertama ini, guru memberikan 8 pertanyaan secara lisan kepada siswa. Kelompok siswa yang ingin menjawab
harus menunjukkan bendera kelompoknya. Kemudian guru memilih siswa dari kelompok tersebut yang harus menjawab
pertanyaan lampiran 4b. 3
Peneliti menyiapkan dan menyusun instrument pengumpulan data. Instrument pengumpulan data meliputi:
a Lembar observasi kegiatan guru catatan anecdotal, lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung lampiran 5c
100
b Lembar observasi kegiatan siswa catatan anekdotal, lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran lampiran 6c
c Lembar observasi kegiatan kelas catatan anekdotal, lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung lampiran 7c.
d Lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain; ketrampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam pembentukan kelompok, ketrampilan guru dalam mendampingi siswa belajar
kelompok. lampiran 8b. e
Lembar observasi kelas yang mencakup kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi siswa. lampiran 9b.
f Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal: mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas,
mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok lampiran 10b.
101
g Lembar observasi partisipasi siswa di kelas. Cakupan isi lembar
observasi partisipasi siswa di kelas antara lain: partisipasi siswa dalam bertanya, menjawab, mengajukan pendapat, dan kerjasama
dalam kelompok lampiran 11c. h
Lembar skor games. Cakupan isi lembar skor dalam games antara lain: nama kelompok, nomor soal yang dimenangkan, no absen
yang memenangkan, dan hasil yang diperoleh lampiran 12b i
Lembar skor turnamen. Cakupan isi lembar skor dalam turnamen antara lain: nama kelompok, nomor soal yang dimenangkan, no
absen yang memenangkan, dan hasil yang diperoleh lampiran 13b. b.
Tindakan Pada tahap tindakan, peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Tindakan penelitian ini dilakukan dalam 1 kali pertemuan 2x45menit. Adapun
langkah-langkah tindakan yang diajukan adalah sebagai berikut: 1
Presentasi kelas Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan melaksanakan presentasi kelas dalam waktu 15 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran
langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Pada saat presentasi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas.
102
2 Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan oleh guru dan peneliti pada tahap awal perencanaan pembelajaran. jumlah kelompok yang
dibentuk adalah 8 kelompok siswa dengan anggota 4 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok
berikut anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing- masing siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera
menempati meja yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya membagi lembar soal dan lembar kerja siswa untuk
dikerjakan dan didiskusikan dalam kelompok. 3
Permainan games Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru mengadakan
suatu permainan yang bernama “Mix and Match”. Pada permainan ini guru membagikan amplop yang berisi kartu jawaban dan
pertanyaan yang telah diacak pada tiap kelompok. Siswa dalam kelompok, satu persatu mengerjakan soal pada kertas yang telah
disediakan, dengan cara menjodohkan soal dan jawaban. Setelah semua kelompok menyelaraskan jawaban dan pertanyaan tersebut
dengan benar, guru dan semua kelompok membahas soal tersebut secara bersama-sama.
103
4 Turnamen
Turnamen dilakukan setelah games selesai dilaksanakan. Dari perolehan nilai games, ditentukan kelompok baru untuk turnamen.
Dalam turnamen ini, guru membacakan 8 soal yang harus dijawab oleh siswa yang ditunjuk oleh guru. Dari perolehan nilai turnamen
ini, diperoleh kelompok dengan penghargaan sertifikat, Great Team untuk kriteria teratas, Excellent Team kriteria atas, Very Good
Team kriteria tengah, Good Team kriteria bawah. 5
Penghargaan Kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games
dan turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor jawaban dan penyusunan rangking. Berdasarkan rangking
ditentukan juara terbaik. Pada siklus kedua ini, kelompok dengan nilai terbaik adalah kelompok 1. Guru selanjutnya memberikan
hadiah bagi semua kelompok sebagai penghargaan berupa bingkisan yang berisi makanan ringan.
c. Observasi
Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
104
1 Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran.
Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.9 Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Deskriptor
Ya Tidak
1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe
TGT. √
2. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat
umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami
materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. √
3. Guru memberikan materi yang akan dipelajari
dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√ 4.
Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
√ 5.
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi
kelompok. √
6. Guru memberikan pengarahan kepada siswa
dalam pengerjaan lembar kegiatan. √
7. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama
yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√ 8.
Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok
√ 9.
Guru berinteraksi
dengan siswa,
dan melibatkan
diri dalam
kelompok serta
menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
105
No Deskriptor
Ya Tidak
10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari
sumber informasi secara mandiri. √
11. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang
harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√ 12. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan
di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana
kelas menjadi tidak kondusif. √
13. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami
kesulitan. √
14. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana
kelas menjadi kaku. √
15. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada
pengawasan √
16. Guru tidak
melakukan evaluasi
hasil pembelajaran
√ 17. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
terlibat aktif dalam turnamen √
18. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
√ 19. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan
hasil belajar melalui pre test dan post test. √
Tabel 5.9 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II. Tampak pada tabel
5.9 bahwa guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT, mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok
bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi
106
dalam pembelajaran tipe TGT di kelas, memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas,
berperan dalam pembentukan kelompok TGT, memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok,
memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan, memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar
individu di
dalam kelompok
diskusinya, mengamati
atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok,
berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan,
memberikan kesempatan kepada siswa umtuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri
,
memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
,
memberikan penghargaan bagi kelompokyang memiliki skor terbaik
.
Disamping itu guru juga
melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test, sehingga bisa mengetahui peningkatan
prestasi yang dialami siswa. 2
Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti mulai dari
awal sampai dengan akhir pembelajaran. Partisipasi siswa di kelas
107
selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini lampiran 11c :
Tabel 5.10 Partisipasi Siswa Siklus II
No Deskripsi
Target Persentase
Catatan 1
Siswa mencatat materi yang diberikan guru.
62,5 15,6
5 siswa
mencatat materi yang
diberikan guru.
2 Siswa bertanya pada
guru mengenai materi yang diajarkan.
15,62 6,25
2 siswa
bertanya pada guru
mengenai materi yang
diajarkan.
3 Siswa
menjawab pertanyaan guru.
37,5 56,3
18 siswa
menjawab pertanyaan
guru. 4
Siswa berpendapat
pada waktu
guru menyajikan materi.
15,63 9,38
3 siswa
berpendapat pada
waktu guru
menyajikan materi.
5 Siswa
mengerjakan soal
latihan yang
diberikan pada waktu kerja kelompok.
78,13 100
32 siswa
mengerjakan soal
latihan yang
diberikan pada
waktu kerja
kelompok.
108
No Deskripsi
Target Persentase
Catatan 6
Siswa bertanya pada teman
waktu mengalami kesulitan
dalam kerja
kelompok. 46,86
53,13 17
siswa bertanya pada
teman waktu mengalami
kesulitan dalam kerja
kelompok.
7 Siswa
membantu teman lain pada waktu
kesulitan. 46,86
53,13 13
siswa membantu
teman lain
pada waktu
kesulitan. 8
Siswa mendiskusikan jawaban yang telah
ditulis pada lembar jawaban.
78,13 100
32 siswa
mendiskusika n
jawaban yang
telah ditulis
pada lembar
jawaban.
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang terlibat sebanyak 32 orang. Pada siklus II ini siswa yang mencatat materi yang
diberikan oleh guru ada 15,6, yaitu 5 siswa, hasil ini kurang dari target yang ditentukan, karena sebagian besar siswa sudah memiliki
buku pegangan. Siswa bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan ada 6,25, yaitu 2 orang hasil ini kurang dari target yang
ditentukan karena materi yang diberikan guru sudah pernah diajarkan di siklus I, jadi siswa sudah lebih paham. Siswa yang menjawab
pertanyaan guru ada 56,3, yaitu 18 siswa. Hasil ini melebihi dari target sebesar 18,8, karena guru memberikan pertanyaan kepada
seluruh siswa di kelas secara spontanitas, dan beberapa siswa
109
menjawab secara spontan. Siswa berpendapat pada waktu guru menyajikan materi ada 9,38, yaitu 3 siswa, hasil ini kurang dari
target dikarenakan sebagian besar siswa lebih fokus membaca materi dari power point. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada
waktu kerja kelompok ada 100, yaitu 32 siswa. Hasil ini sangat meningkat sebesar 21,87 dari target dikarenakan semua siswa sangat
ingin berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan dalam kerja kelompok ada
53,13 yaitu 17 siswa, hasil ini melebihi dari target sebesar 6,27, karena siswa merasa ingin lebih memahami materi yang sedang
dipelajari. Siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan ada 53,13 yaitu 17 siswa, hasil ini melebihi dari target sebesar 6,27,
karena para siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal yang diberikan untuk lebih membantu pemahaman siswa. Siswa yang
mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar jawaban ada 100 yaitu 32 siswa, hasil ini meningkat sebesar 21,87 dari target
dikarenakan siswa ingin mendapat nilai terbaik untuk kelompoknya jadi siswa mempersiapkan jawaban terbaik.
Dari paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa ada 3 indikator partisipasi yang belum mencapai target yang ditentukan, yaitu: siswa
mencatat materi yang diberikan guru, siswa bertanya pada guru mengenai materi yang diajarkan,dan siswa berpendapat pada waktu
110
guru menyajikan materi. Sedangkan 5 indikator lainnya telah melampaui target yang ditentukan, yaitu: siswa menjawab pertanyaan
guru, siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan pada waktu kerja kelompok, siswa bertanya pada teman waktu mengalami kesulitan
dalam kerja kelompok, siswa membantu teman lain pada waktu kesulitan, siswa mendiskusikan jawaban yang telah ditulis pada lembar
jawaban. 3
Pengamatan terhadap kelas Tabel 5.11
Instrumen Pengamatan Kelas No
Deskriptor Ya
Tidak 1
Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang
berbeda-beda. √
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh
para siswa. √
3 Siswa
mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√ 4
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah.
√ 5
Kerja di
dalam kelompok
terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut
terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√ 6
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√ 7
Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√ 8
Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√ 9
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan.
√
111
No Deskriptor
Ya Tidak
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber
referensi yang digunakan. √
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
√ 12
Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√ 13
Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√ 14
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit
√ 15
Kelas dapat terorganisir dengan baik √
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung
para siswa saling memberikan pendapat atau masukan
bagi tercapainya
tujuan yang
diharapkan. √
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif untuk proses pembelajaran. Kondisi kelas sudah baik dan mendukung
untuk proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut, terlihat bahwa pada siklus II ini siswa sudah lebih bisa menyesuaikan yang
dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa tidak mengalami kesulitan lagi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Kerja di dalam kelompok tidak terhambat dikarenakan siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya dan para siswa berperan aktif
dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. Kelas dapat terorganisir dengan baik sehingga tujuan pembelajaran di dalam kelas dapat
dipahami dengan jelas. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung
112
para siswa juga saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
b. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi. Refleksi dilakukan di akhir kegiatan
belajar mengajar dan juga sebagai refleksi pada akhir siklus II. Hasil refleksi siklus II dapat dilihat seperti berikut:
1 Refleksi Guru Mitra
Tabel 5.12 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No.
Uraian Komentar
1. Penilaian
guru tentang
komponen pembelajaran:
a. Materi ajar a. Cukup
b. Tes bab b. Soal terlalu
banyak c. Soal turnamen
c. Baik d. Contoh RPP
d. Baik e. Kunci soal
e. Baik f. Suasana kelas
f. Baik, serius, dan semangat.
g. Cara kerja siswa g. Baik, sesuai
prosedur. h. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
h. Kerja sama, menghargai
orang lain,
disiplin. 2.
Selama kerja kelompok siswa: a. Mendegarkan orang lain
a. Ya.Diskusi.
113
Tabel 5.12 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah
melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara keseluruhan, model
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini menarik dan mampu membangkitkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, namun butuh
persiapan yang sangat matang agar pembelajaran ini berhasil diterapkan. No
Uraian Komentar
b. Mengajukan pertanyaan b. Ya. Saling
debattukar pendapat
c. Mengorganisasikan ide-idenya c. Ya
d. Mengorganisasikan kelompok d. Tertib.
e. Mengacaukan kegiatan e. Tertib
f. Melamun f. Tidak ada.
3. Keuntungan
yang diperoleh
dalam merencanakan dan menerapkan rencana
pembelajaran dengan
menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa
senang belajar. Dengan
adanya hadiah, siswa
menjadi termotivasi.
4. Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Kesulitan dalam hal
penilaian games
dan turnamen.
penelitian harus kolaboratif.
5. Apakah siswa berminat untuk mengikuti
KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan?
Berminat.
114
Penilaian guru tentang komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang diberikan cukup dan telah
mencakup semua materi pada bab tersebut. Soal tes bab terlalu banyak untuk siswa SMA, karena kecepatan pemahaman siswa kelas X untuk
masih belum cepat. Siswa masih dalam penyesuaian. Sedangkan untuk soal turnamen sudah baik, contoh RPP sudah baik, kunci soal sudah
baik, suasana kelas baik hidup dan semangat, siswa aktif dan bisa diajak bekerja sesuai prosedur, ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
dapat berjalan dengan baik dalam hal kerja sama, menghargai orang lain,serta disiplin. Sedangkan penilaian guru selama kerja kelompok,
siswa mau mendengarkan pendapat orang lain, mau mengajukan pertanyaan untuk tukar pendapat dengan siswa lain, mampu
mengorganisasikan ide-idenya dengan baik, mampu mengorganisasikan kelompoknya dengan tertib, tidak mengacaukan kegiatan dan tidak ada
siswa yang melamun selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Keuntungan yang diperoleh guru melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini adalah dapat siswa merasa senang dan
termotivasi. Dengan model pembelajaran yang mengaplikasikan games dan turnamen, dapat memacu meningkatnya partisipasi dan prestasi
siswa. Apalagi dengan adanya hadiah yang diberikan jika menjadi pemenang yang membuat pembelajaran semakin menarik.
115
Namun guru menghadapi hambatan jika harus menerapkan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT karena guru merasa kesulitan dalam melakukan penilaian dalam games dan turnamen guru harus memantau
siswa secara satu-persatu, jadi penelitian ini lebih baik dilakukan secara kolaboratif. Walau begitu, guru melihat siswa berminat untuk mengikuti
KBM yang dilakukan. 2 Refleksi Siswa
Tabel 5.13 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No
Uraian Komentar
1. Bagaimana pendapat Anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran
kooperatif yang diterapkan? Menyenangkan
2. Bagaimana pendapat Anda tentang
aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe
TGT?Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi
Aktif dalam mengikuti kegiatan.
3 Apakah Anda berminat mengikuti
pembelajaran kooperartif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah Anda
ikuti? Ya.
4. Manfaat apa saja yang diperoleh dari
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Bisa ikut Aktif.
116
No Uraian
Komentar 5.
Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya
pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Menjawab soal.
6. Hambatan apa yang mungkin ditemui
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Membuka double tape.
7. Hal-hal mana saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Double tapenya dibuka dulu.
Berdasarkan refleksi dari siswa, tampak bahwa siswa merasa senang dengan model pembelajaran kooperatif TGT yang diterapkan.
Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperarif tipe TGT selanjutnya seperti yang
diterapkan. Sehingga siswa bisa lebih berpartisipasi aktif. Metode ini telah didapatkan oleh siswa pada siklus II, sehingga siswa tidak
mengalami hambatan yang cukup besar.
B. Analisis Komparatif Tingkat Prestasi Siswa Sebagai Dampak Penerapan