Validitas Uji Kesahihan Aitem

cronbach dengan alasan pendekatan alpha memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi karena hanya dilakukan satu kali pengukuran pada kelompok subjek Azwar, 2004.

H. Analisis Data

Oleh karena penelitian ini mengkaji hipotesis tentang adanya perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua diantara remaja desa dan remaja kota, maka dipergunakan analisis uji-t. Semua proses analisis data penelitian ini menggunakan pertolongan program SPSS for Windows versi 13.0. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian pada remaja desa dilakukan pada tanggal 7-10 November 2007 di SMK Diponegoro, kampung Sembego, desa Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 61 orang siswa sekolah tersebut dan telah mencakup siswa dan siswi kelas satu, dua dan tiga. Sedangkan penelitian terhadap remaja kota dilakukan pada tanggal 23 November 2007 di SMA Marsudi Luhur di Jalan Bintaran Kidul 2, kelurahan Bintaran Kidul, Yogyakarta yang terletak di pusat kota. Penentuan subjek penelitian dari sekolah tersebut dilakukan dengan mengambil 61 siswa dan siswi dari kelas satu, dua dan tiga. Skala terdiri dari 60 aitem yang disusun berdasarkan blue print yang tertera pada tabel 1. Selain itu, deskripsi data menyangkut distribusi subjek penelitian remaja desa dan remaja kota tercantum dalam tabel berikut ini. Tabel. 3 Distribusi usia kelompok remaja desa dan remaja kota Kelompok subjek Usia Jumlah Persentase 15 13 10,65 16 26 21,31 17 18 14,75 Remaja Desa 18 4 3,28 15 13 10,65 16 21 17,21 17 20 16,39 Remaja Kota 18 7 5,73 Total 122 100

B. Hasil Penelitian

1. Uji validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi, karena pengujian terhadap isi penelitian tersebut dicapai dengan analisis rasional atau professional judgement. Hal ini terutama dilakukan terutama dilakukan dengan cara membandingkan antara isi aitem dengan indikator. Oleh karena itu peneliti harus membuat skala berdasarkan blue print, yang selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

2. Daya Diskriminasi Aitem

Aitem dalam skala yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik harus disingkirkan sebelum menjadi bagian dari skala. Suatu aitem memiliki kualitas yang baik apabila memiliki koefisien korelasi aitem total r ix ≥ 0,30. Dari 60 aitem yang diujicobakan terdapat 22 aitem yang gugur karena manggunakan r ix 0,30, sehingga jumlah aitem yang sahih menjadi hanya 38 aitem. Hal ini tidak sesuai dengan harapan peneliti karena terlalu banyak aitem yang gugur. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 –menjadi 0,25 misalnya- sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai Azwar, 2000. Menurunkan batasan r ix di bawah 0,20 sangat tidak disarankan, menurut Thorndike, indeks kurang dari 0,20 dapat langsung dibuang, ahli lain, yaitu Ebel menyatakan indeks kurang dari 0,20 termasuk jelek dan harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI