maturitas seksual dan menegakkan identitas sebagai individu yang terpisah dari keluarga Atkinson, dkk., 2001.
Menurut Monks 1999 remaja atau adolescent adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja ini
berada diantara masa kanak-kanak dan masa dewasa bukan termasuk golongan anak, tetapi juga bukan termasuk golongan dewasa. Masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena masa remaja belum memperoleh status dewasa tetapi tidak lagi memiliki
status anak-anak Calon dalam Monks, 1999. Menurut Gunarsa 1982 masa remaja adalah masa peralihan dari
masa anak kemasa dewasa yang ditandai oleh berbagai macam perubahan psikis dan fisik. Ia menyebutkan usia 12-22 tahun sebagai masa remaja.
Monks 1999 mengungkapkan bahwa rentang umur pada remaja dibagi lagi menjadi tiga yaitu: 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia
15-18 tahun adalah remaja pertegahan, sedangkan umur 18-21 adalah masa remaja akhir.
Kesimpulannya adalah, masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang berkisar antara 12 sampai dengan
21 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja pertegahan yang berumur 15-18 tahun.
2. Perkembangan Sosial Remaja
Masa remaja merupakan masa yang paling banyak mengalami perubahan dalam segi sosial. Dalam perkembangan sosial remaja dapat
dilihat adanya dua macam gerak yaitu, pertama memisahkan diri dari orang tua. Kedua menuju ke arah teman-teman sebaya. Kedua gerak
tersebut erat kaitannya karena apabila gerak pertama tanpa adanya gerak kedua akan menyebabkan rasa kesepian. Kedua gerak ini merupakan suatu
reaksi terhadap status interim posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan sebagian diperoleh dengan usaha sendiri anak muda Monks,
1999. Remaja banyak bergaul dengan teman sebaya sebagai kelompok,
maka pengaruh teman sebaya sangat besar. Pengaruh tersebut meliputi sikap, pembicaraan, minat, penampilan, sampai pada perilaku. Pengaruh
teman sebaya terhadap perilaku lebih besar daripada pengaruh yang diberikan keluarga Hurlock, 1994.
Disisi lain, remaja mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Umumnya, remaja lebih peka terhadap reaksi-reaksi lingkungan yang ada
disekitarnya. Baik itu dari media massa, televisi, film atau orang-orang disekitarnya Herdiyani, 2004. Informasi-informasi baru selalu menarik
perhatian remaja dan atau teman sebayanya. Dari uraian diatas dapat dapat diketahui bahwa remaja sangat
dipengaruhi oleh teman sebayanya dan disisi lain remaja juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Maka dengan kata lain remaja dalam menentukan
sikapnya terhadap sesuatu dapat dipengaruhi oleh lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui teman sebayanya.
E. Pengertian Kota dan Desa
Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi karakteristik remaja. Dalam penelitian ini lingkungan yang digunakan adalah kota dan
desa. Di bawah ini merupakan uraian mengenai pengertian kedua lingkungan tersebut.
1. Pengertian Kota
Menurut Prof. Drs. R. Bintarto kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial
ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik www.organisasi.org
. Max Weber Nas, 1984 menjelaskan bahwa kota adalah suatu
tempat yang mempunyai sifat kosmopolitan. Di sana terdapat berbagai struktur sosial yang menimbulkan bermacam-macam gaya hidup. Di kota
ada dorongan membentuk suatu kepribadian sosial dan mengadakan perubahan, kota merupakan sarana untuk perubahan sosial.
Simmel Nas, 1984 menganggap bahwa kehidupan dalam kota membawa peningkatan rangsangan syaraf. Dalam kota metropolitan orang
mendapat bermacam-macam kesan yang tak terduga, dan orang harus bereaksi dengan otaknya, bukan dengan hatinya seperti dalam masyarakat
pedesaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI