Prosedur Penelitian Analisis Data

serta huruf yang relatif besar dan mudah dibaca. Dengan demikian diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahan pengerjaan tes karena subjek tidak memahami tes. Sedangkan untuk memperoleh validitas logik yang tinggi suatu tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar hanya berisi aitem yang relevan dan perlu menjadi bagian tes secara keseluruhan Azwar, 2004. Jadi tes haruslah dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan kongkret. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun blue print Tabel.1, karena dengan menyusun blue print akan diperoleh gambaran mengenai isi skala, yang selanjutnya menjadi acuan serta pedoman bagi penulis untuk tetap dalam lingkup ukur yang benar Azwar, 2004.

2. Uji Kesahihan Aitem

Selanjutnya peneliti melakukan analisis dan seleksi aitem untuk menemukan sejumlah aitem yang berkualitas serta patut digunakan. Parameter yang paling penting dalam seleksi aitem adalah daya diskriminasi aitem, yang menunjukan sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2004. Oleh karena skala dalam penelitian ini disusun untuk mengungkap sikap remaja terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua, maka aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yang mampu menunjukan mana remaja yang memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua yang positif dan mana sikap yang negatif. Analisis aitem dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0 dengan melihat korelasi aitem-total corrected item-total correlation sebagai kriteria pemilihan aitem biasanya dengan batasan r ix ≥ 0,30. semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 memiliki daya beda yang memuaskan, sedangkan aitem yang memiliki nilai dibawah 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2005. Akan tetapi, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai Azwar, 2000.

3. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel Azwar, 2004. Reliabilitas hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana hanya memerlukan satu kali pengukuran single trial administration kepada sekelompok subjek penelitian. Estimasi terhadap reliabilitas akan dihitung menggunakan koefisien alpha α. Penggunaan koefisien alpha dari cronbach dengan alasan pendekatan alpha memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi karena hanya dilakukan satu kali pengukuran pada kelompok subjek Azwar, 2004.

H. Analisis Data

Oleh karena penelitian ini mengkaji hipotesis tentang adanya perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua diantara remaja desa dan remaja kota, maka dipergunakan analisis uji-t. Semua proses analisis data penelitian ini menggunakan pertolongan program SPSS for Windows versi 13.0. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian pada remaja desa dilakukan pada tanggal 7-10 November 2007 di SMK Diponegoro, kampung Sembego, desa Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 61 orang siswa sekolah tersebut dan telah mencakup siswa dan siswi kelas satu, dua dan tiga. Sedangkan penelitian terhadap remaja kota dilakukan pada tanggal 23 November 2007 di SMA Marsudi Luhur di Jalan Bintaran Kidul 2, kelurahan Bintaran Kidul, Yogyakarta yang terletak di pusat kota. Penentuan subjek penelitian dari sekolah tersebut dilakukan dengan mengambil 61 siswa dan siswi dari kelas satu, dua dan tiga. Skala terdiri dari 60 aitem yang disusun berdasarkan blue print yang tertera pada tabel 1. Selain itu, deskripsi data menyangkut distribusi subjek penelitian remaja desa dan remaja kota tercantum dalam tabel berikut ini. Tabel. 3 Distribusi usia kelompok remaja desa dan remaja kota Kelompok subjek Usia Jumlah Persentase 15 13 10,65 16 26 21,31 17 18 14,75 Remaja Desa 18 4 3,28 15 13 10,65 16 21 17,21 17 20 16,39 Remaja Kota 18 7 5,73 Total 122 100

B. Hasil Penelitian

1. Uji validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi, karena pengujian terhadap isi penelitian tersebut dicapai dengan analisis rasional atau professional judgement. Hal ini terutama dilakukan terutama dilakukan dengan cara membandingkan antara isi aitem dengan indikator. Oleh karena itu peneliti harus membuat skala berdasarkan blue print, yang selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

2. Daya Diskriminasi Aitem

Aitem dalam skala yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik harus disingkirkan sebelum menjadi bagian dari skala. Suatu aitem memiliki kualitas yang baik apabila memiliki koefisien korelasi aitem total r ix ≥ 0,30. Dari 60 aitem yang diujicobakan terdapat 22 aitem yang gugur karena manggunakan r ix 0,30, sehingga jumlah aitem yang sahih menjadi hanya 38 aitem. Hal ini tidak sesuai dengan harapan peneliti karena terlalu banyak aitem yang gugur. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 –menjadi 0,25 misalnya- sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai Azwar, 2000. Menurunkan batasan r ix di bawah 0,20 sangat tidak disarankan, menurut Thorndike, indeks kurang dari 0,20 dapat langsung dibuang, ahli lain, yaitu Ebel menyatakan indeks kurang dari 0,20 termasuk jelek dan harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibuang Supratiknya, 1999. Maka dari itu peneliti mengambil jalan tengah dengan menurunkan batasan r ix ≥ 0,30 menjadi r ix ≥ 0,25 sehingga terdapat 15 aitem yang gugur dan 45 aitem yang sahih dengan daya diskriminasi aitem berkisar antara 0,028 sampai dengan 0,582. Tabel.4 Proporsi sebaran aitem yang gugur setelah uji coba Aspek sikap Kognitif Afektif Konatif Aspek tata krama favorable Unfavo- rabel favorable Unfavo- rabel favorable Unfavo- rabel Jum lah Tatanan bahasa

1, 5, 18, 19, 30

40, 42, 44, 47, 50 2, 4, 12, 25, 29 60, 55, 51, 41, 33 7, 13, 17, 22, 28 54, 48, 43, 37, 34 9 8 10 27 Gerak tubuh 16, 20, 21,

23, 35 6, 9,

11, 14,

27

32, 24, 38, 39,

45 58, 57,

53, 49,

46

3, 8, 10, 15, 36

26,31, 52,56, 59 6 5 7 18 15 13 17 45 Keterangan : = aitem gugur

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas data hasil uji coba skala terthadap kedua kelompok tersebut dianalisis menggunakan program SPSS for windows versi 13.0 dengan reliability analysis model alpha. Analisis reliabilitas tersebut menghasilkan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,890 untuk 60 aitem. Apabila skala tersebut dikurangi skala yang gugur maka koefisien reliabilitas alpha menjadi sebesar 0,896 untuk 45 aitem. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Uji asumsi analisis data

Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji ini dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang tidak menyimpang dari penelitian. a. Uji normalitas Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas One- Sample Kolmogorov Smirnov Test. Apabila p 0,05, maka tidak ada perbedaan antara sebaran skor partisipan penelitian dengan sebaran skor partisipan pada populasi, sehingga sebaran dikatakan normal. Sebaliknya apabila p0,05, maka sebaran dinyatakan tidak normal. Untuk skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan kota diperoleh p sebesar 0,818. Oleh karena perolehan p 0, 05 maka distribusi skor sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan kota dapat dinyatakan normal. Uji normalitas terhadap skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa menghasilkan p sebesar 0,331 sedangkan skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja kota menghasilkan p sebesar 0,703. Perolehan skor kedua kelompok tersebut menghasilkan p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi skor sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua pada masing-masing kelompok adalah normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI