4. Anak Bungsu
Anak bungsu yaitu anak kedua, anak ketiga dan seterusnya yang tidak punya adik lagi Alam, 2002. Anak bungsu tumbuh menjadi sosok yang merasa
serba tidak mampu dalam mengerjakan sesuatu dengan baik. Mereka tergolong anak yang sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model sehingga kerap
merasa inferior rendah diri dan merasa tidak sehebat kakak-kakaknya. Dengan demikian, anak bungsu berupaya membentengi dirinya dengan mengabaikan sikap
kakaknya. Dalam pengasuhan anak bungsu kerap dibantu orang sekitar, sehingga tidak
terlalu sadar dengan potensi dirinya. Anak bungsu cenderung dimanjakan dan mendapat kasih sayang banyak sehingga cenderung tidak dewasa. Mereka hanya
diberi sedikit tanggung jawab dan tugas dalam keluarga. Anak bungsu umumnya lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih bebas dan empatik Alwisol, 2004 ;
Roslina, 2006 Eckstein 2000.
Alfred Adler dalam penelitiannya pada tahun 1920 dalam Sulloway, 2008 mendalilkan pengaruh urutan anak terhadap kepribadiannya. Ia mengamati, anak-anak
sesuai urutan kelahirannya dalam keluarga memegang posisi kekuasaan yang berbeda. Pencarian identitas dan perhatian dipengaruhi oleh posisi urutannya. Perbedaan
lingkungan yang hadir pada anak pertama, tengah, dan bungsu juga bisa membawa mereka pada kepribadian yang berbeda. Dalam dalilnya disebutkan bahwa dalam
pandangan Adler semua anak berusaha menjadi superior dan berjuang demi mendapat perhatian, serta kasih sayang orangtuanya. Mereka umumnya berkompetisi untuk
menarik perhatian. Kondisi ini membentuk kepribadian mereka berbeda dan mencerminkan usaha mencari perhatian.
Menurut peneliti, anak sulung adalah anak yang superior dan dominan dalam keluarga. Anak sulung ingin menjadi pemimpin bagi adik-adiknya dan menjadi
panutan. Kecenderungan ini terkait dengan karakternya yang otoriter. Anak tengah adalah anak yang kurang mendapat kasih sayang seperti anak sulung ataupun anak
bungsu. Situasi ini menjadikannya lebih mandiri, lebih bebas dan kreatif. Sebagai kompensasinya anak tengah menjadi lebih suka bergaul dengan teman seusianya. Anak
bungsu adalah anak yang mendapat kasih sayang dari berbagai pihak. Kadangkala menjadikan anak bungsu terlihat manja. Hal ini menjadikan anak bungsu kurang
mandiri, kurang dewasa dan sedikit mendapat tanggungjawab dari orang yang lebih tua.
Untuk memperjelas pemahaman mengenai karakteristik anak sulung, anak tengah dan anak bungsu kita dapat menyimak pada tabel ciri kepribadian berdasarkan
urutan kelahiran Alwisol, 2004 di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1. Ciri Kepribadian Menurut Urutan Kelahiran
Anak Sulung Anak Tengah Anak
Bungsu Situasi Dasar
Menerima perhatian tidak terpecah dari orang
tua Turun tahta akibat
kelahiran adik dan harus berbagi perhatian
Memiliki model atau perintis, yakni
kakaknya Harus berbagi
perhatian sejak awal Memiliki banyak
model perhatian, walaupun berbagi,
tidak berubah sejak awal
Sering dimanja
Dampak Positif
Bertanggungjawab, melindungi dan
memperhatikan orang lain
Organisator yang baik Motivasinya tinggi
Memiliki interes sosial Lebih mudah
menyesuaikan diri dibandingkan
kakaknya. Kompetisi yang sehat
Sering mengungguli semua saudaranya.
Ambisius yang realistik
Dampak Negatif
Merasa tidak aman, takut tiba-tiba
kehilangan nasib baiknya.
Pemarah, pesimistik konservatif, perhatian
pada aturan dan hukum Berjuang untuk diterima
Tidak kooperatif, sering mengkritik orang lain
Pemberontak dan pengiri permanen,
cenderung berusaha untuk mengalahkan
orang lain kompetitif berlebihan
Mudah kecil hati Sukar berperan
sebagai pengikut Merasa inferior
dengan siapa saja Tergantung pada
orang lain Ambisi yang tidak
realistik Gaya hidup manja
C. Remaja