69
Januari  1986  setelah  proses  pembangunan  selesai,  maka  bertepatan  dengan  hari raya bertobatnya Santo Paulus, peresmian dan pemberkatan Gereja dilaksanakan.
Pemberkatan dan peresmian Gereja dilakukan oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Yulius  Riyadi  Darmaatmadja,  SJ  dan  Bupati  Kepala  Daerah  Tingkat  II  Bantul
yakni Bapak Murwanto Suprapto. Setelah  memiliki  Gereja  dan  jumlah  umat  semakin  berkembang,  Stasi
Pringgolayan  diangkat  menjadi  Paroki  Administratif  Santo  Paulus  Pringgolayan melalui  Surat  Keputusan  SK  Uskup  Agung  Semarang.  Sejak  berstatus  menjadi
Paroki  Administratif,  maka  semua  kegiatan  administratifnya  berjalan  secara mandiri dan terpisah dari Paroki Santo Yusuf Bintaran.
b. Visi dan Misi Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan
Visi dan misi Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan merupakan pedoman  strategis  untuk  mengembangkan  paroki  yang  berlandaskan  pada
ARDAS  KAS  2011- 2015. Visi Paroki adalah: “Umat Allah Paroki Santo Paulus
Pringgolayan  yang  hidup  di  tengah  pluralitas  masyarakat,  sebagai  persekutuan paguyuban murid-murid Kristus, menjadi pembawa keselamatan dan saudara bagi
sesama.”  Selanjutnya  berdasarkan  visi  tersebut,  maka  masing-masing  bidang karya menjabarkan misinya. Misi tersebut adalah:
1 Bidang  Liturgi:  Mewujudkan  liturgi  yang  baku  dan  peribadatan  yang
berpedoman, memiliki nuansa lokal, merangkul melibatkan, dan menyentuh. 2
Bidang Pewartaan:
Mewujudkan pewartaan
yang menyelamatkan,
menggemakan  firman,  mengembangkan  iman,  menumbuhkan  kesadaran,  dan mengaktifkan umat, serta memberikan keteladanan.
70
3 Bidang  Sosial  dan  Kemasyarakatan:  Mengembangkan  kehidupan  dan
keterlibatan  umat  dalam  pelayanan  pada  masyarakat  plural  demi  terciptanya persaudaraan sejati.
4 Bidang  Paguyuban  dan  Organisasi:  Meningkatkan  kinerja  organisasi  gerejani
dan sinergi paguyuban-paguyuban umat serta peran komunitas-komunitas. 5
Bidang  Sarana  dan  Prasarana:  Menciptakan  Gereja  yang  memadai,  lengkap, bersahabat dengan lingkungan, dan membangkitkan kerinduan.
6 Bidang Penelitian dan Pengembangan: Menyediakan data dan informasi gereja
yang selalu baru untuk mengembangkan Gereja dan mendukung reksa pastoral. Selanjutnya  misi-misi  ini  diturunkan  ke  dalam  berbagai  program  kerja
tahunan  yang  relevan  dengan  kebutuhan  pengembangan  Paroki  Administratif Santo Paulus Pringgolayan.
c. Keadaan Demografis dan Tantangannya
Jumlah  umat  Katolik  dari  ke  tujuh  Kecamatan  yang  tersebar  di  wilayah Kabupaten Sleman hanya sekitar 4  dari total penduduk. Mereka tinggal dalam
lingkungan  yang  sangat  heterogen.  Aktifitas  keagamaan  umat  Katolik  yang minorotas ini di beberapa tempat selama ini dilaksanakan dengan sangat hati-hati
agar tidak menimbulkan konflik, karena pengalaman membuktikan bahwa setahun yang lalu 2013, umat yang meninggal ditolak untuk dimakamkan di pemakaman
setempat.  Paroki  Administratif  Santo  Paulus  Pringgolayan  terletak  di  dusun Pringgolayan RT 01RW 44 kelurahan Banguntapan. Bangunan Gereja terletak di
tengah-tengah  pemukiman  dengan  kepadatan  sedang,  yang  penghuninya  relatif
71
heterogen.  Untuk  menjangkau  tapak  Gereja  ini  dapat  di  tempuh  melalui  empat arah jalan masuk
2. Keadaan Umat di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan
a. Data Keluarga di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan
Paroki  Administratif  Santo  Paulus  Pringgolayan  terus  bertumbuh  dan berkembang  secara  dinamis.  Pertambahan  jumlah  umat  setiap  tahun  terus
meningkat  dan bertambah. Hal  ini terjadi karena  kelahiran bayi,  pendatang baru, dan juga baptis dewasa. Menurut data statistik Paroki Administratif Santo Paulus
Pringgolayan  tahun  2015,  dikatakan  bahwa  jumlah  umat  per-31  Desember  2015 berjumlah 3.070 jiwa Statistik Paroki, 2015: 1 yang didata dari 913 KK Kepala
Keluarga dan 22 Lingkungan yang tersebar di 5 wilayah. Jumlah  keluarga  muda  terus  bertambah,  hal  ini  tentu  memberikan
kelahiran  baru  yang  cukup  besar.  Dengan  bertambahnya  tingkat  kelahiran  yang cukup tinggi sehingga banyak baptisan baru, membuat Paroki Administratif Santo
Paulus Pringgolayan disebut sebagai “Gereja muda”. Hal ini tentu memberi rasa optimisme  yang  tinggi  akan  perkembangan  Paroki  di  masa  depan,  sekaligus
menjadi tantangan untuk karya pastoral bagi “Gereja muda.”
a. Kondisi Iman Umat