Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Dan Iman Anak a. Penanaman Nilai Pada Anak

35

3. Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Dan Iman Anak a. Penanaman Nilai Pada Anak

Mengenai penanaman nilai pada anak, menurut Paus Yohanes Paulus II, sebagaimana dikutip oleh Yoseph Kristianto dalam buku “Semakin Menjadi Manusiawi” Ed, B.A. Rukiyanto dan Sumarah, 2014: 67 menguraikan sebagai berikut: Tugas orang tua untuk mengabdi kehidupan adalah mendidik anak-anak. Pendidikan anak merupakan hak dan kewajiban orangtua. Cinta kasih menjadi sumber yang mendasari mereka dalam mengemban tugas untuk mendampingi anak-anak yang sedang bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baru dalam menghayati hidup manusiawi secara penuh. Orang tua hendaknya mampu menciptakan situasi, relasi dan komunikasi yang penuh cinta kasih dan diliputi semangat cinta kasih kepada Allah dan sesama, sehingga menunjang pendidikan pribadi termasuk pembinaan iman anak. Sedangkan menurut Sri Lestari 2012: 155-158 proses transformasi nilai ini diketahui melalui pesan-pesan yang sering disampaikan oleh orang tua terhadap anak dalam bentuk kegiatan dan sikap, berikut ini: 1 Pertama, rajin beribadah. Pesan untuk rajin beribadah disampaikan oleh orang tua pada anak dengan harapan agar anak menjadi anak yang saleh; 2 Kedua, bersikap jujur. Semua keluarga menyampaikan pesan moral untuk bersikap jujur kepada anak-anaknya; 3 Ketiga, bersikap hormat kepada yang lebih tua. Kata hormat memiliki beragam makna, hormat dimaknai sebagai kesediaan membantu meringankan beban tugas orang tua. Dengan pemaknaan tersebut maka anak yang menghormati 36 orang tua harus bersedia membantu orang tua untuk melakukan tugas-tugas orang tua di rumah yang telah didelegasikan pada anak. Hormat dapat juga dimaknai sebagai menghargai orang yang lebih tua tanpa memandang status sosialnya. Makna lain dari hormat adalah andhap asor, artinya dalam berelasi dengan orang lain menunjukan sikap rendah hati; 4 Keempat, rukun dengan saudara dan masyarakat. Rukun dalam masyarakat diwujudkan dengan bersedia membantu orang lain dan berpartisipasi dalam masyarakat. Dalam keluarga ada pula orang tua yang menyampaikan pesan pada anak agar enthengan ringan tangan dalam kehidupan masyarakat. Maksudnya, anak diminta untuk sering bergaul dengan tetangga, terlibat dalam acara-acara yang berlangsung dalam masyarakat; 5 Kelima, pencapaian pretasi belajar. Pesan untuk rajin bersekolah dan belajar juga merupakan pesan yang umum disampaikan orang tua pada anak. Pada keluarga yang memiliki prioritas terhadap pencapaian prestasi, pesan ini disertai dengan pemantauan orang tua yang cukup intensif terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh anak selama anak berada di rumah, dan disertai dengan pengecekan terhadap perilaku anak selama di sekolah Selanjutnya dalam buku “Psikologi Remaja”, Sri Lestari 2012: 161-163 mengemukakan beberapa metode untuk mendukung transformasi nilai yang digunakan oleh orang tua dalam melakukan sosialisasi nilai yakni: a Memberikan Nasihat. Pemberian nasihat dilakukan dengan cara menyampaikan nilai-nilai yang ingin disosialisasikan pada anak dalam suatu komunikasi yang bersifat searah. Orang tua berperan sebagai komunikator pembawa pesan 37 sedangkan anak sebagai penerima pesan. Pemberian nasihat ini biasanya dilakukan setelah anak melakukan pelanggaran peraturan yang sudah disepakati bersama dalam keluarga. b Memberikan contohteladan. Dalam metode ini, orang tua melakukan terlebih dahulu perilaku-perilaku yang mengandung nilai-nilai moral yang akan disampaikan pada anak. c Berdialog. Dalam metode ini orang tua menyampaikan nilai-nilai pada anak melaui proses interaksi yang bersifat dialogis. Orang tua menyampaikan harapan-harapannya pada anak, kemudian anak diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapannya. d Memberikan instruksi. Dalam memberikan instruksi hendaknya orang tua memperhatikan konsistensi antara perkataan dan tindakan dalam berinteraksi. e Pemberian hukuman. Hukuman yang diberikan oleh orang tua ini sebagai cara untuk mendisiplinkan anak apabila berperilaku kurang sesuai dengan nilai-nilai yang disosialisasikan. Bentuk-bentuk hukuman yang diberikan orang tua kepada anak bentuknya bervariasi tergantung pada tingkat berat-ringan pelanggaran yang dilakukan oleh anak.

b. Pembentukan Karakter Anak

Dokumen yang terkait

TINJAUAN GEREJA KATOLIK LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL.

1 7 20

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS PRINGGOLAYAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL.

1 11 18

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL.

0 3 33

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Pastoral kunjungan keluarga sebagai jalan membantu umat Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan memperkembangkan iman mereka.

1 10 185

Fungsi komunikasi orangtua terhadap pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta

0 13 160

Bimbingan orang tua terhadap perkembangan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 2 132

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik bagi pembentukan karakter remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok, Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Yogyakarta - USD Repository

0 3 159

Peranan sakramen perkawinan untuk membentuk kehidupan keluarga Katolik ideal di Lingkungan Paulus Gatak Paroki Santo Petrus dan Paulus Kelor, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 158