73
pendamping PIA, Remaja dan Mudika sangat diperlukan, baik di tingkat Paroki administratif maupun di lingkungan.
Hal lain yang sangat menggembirakan adalah bahwa sebagian umat mau membuka diri terlibat aktif dan berpartisipasi dalam kepengurusan tingkat RT,
RW dan Kelurahan. Umat yang terlibat dalam kepengurusan ini berjumlah 97 orang. Selain itu umat juga terlibat aktif dalam perkumpulan yang ada di RT di
mana umat tinggal.
2. Penelitian Tentang Model Komunikasi Dalam Rangka Pembentukan
Karakter dan Iman Anak di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan
1. Latar Belakang Penelitian
Dalam keluarga, komunikasi adalah sebuah kegiatan yang sangat penting untuk membangun sebuah relasi yang baik. Tanpa komunikasi tentu kehidupan
keluarga akan terasa sepih dari kegiatan berbicara, berdialog, bertukar pikiran dan sebagainya Syaiful Bahri Djamarah, 2014: 109. Dengan membangun sebuah
komunikasi yang baik maka situasi keluarga akan terasa hidup. Namun sebaliknya jika komunikasi tidak berjalan sesuai harapan maka besar kemungkinan keluarga
akan mengalami berbagai macam konflik dan masalah. Relasi personal antara orang tua dan anak yang dibangun melalui
komunikasi yang baik akan mempengaruhi perkembangan karakter dan kepribadian anak. Anak akan belajar banyak hal dari keluarga khususnya dari
kedua orang tuanya, karena orang tualah yang meletakkan dasar pembentukan kepribadian itu melalui komunikasi yang baik dan benar. Komunikasi ini
74
melibatkan bahasa Verbal yang bermakna yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh anak, tetapi juga melibatkan sikap atau perilaku Non Verbal yang terjadi
berupa pelukan, dekapan yang membuat anak merasa nyaman. Kesaksian hidup orang tua yang tercermin dalam perilakunya akan juga berpengaruh bagi anak,
karena anak akan melihat dan belajar dari apa yang diperlihatkan oleh orang tuanya.
Memang untuk membangun komunikasi yang baik dan benar dalam keluarga, tidaklah mudah. Karena pengalaman membuktikan bahwa banyak orang
tua yang cukup mengalami kesulitan dalam mendidik anak-anak mereka. Situasi dunia saat ini yang ditandai dengan proses perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Tekonologi IPTEK yang cukup mempengaruhi sikap dan cara berpikir seorang anak. Selain itu kesibukan orang tua menjadi sebuah alasan untuk kurang
memberi waktu ada bersama anak di dalam keluarga. Anak akan cenderung mencari hiburan di luar keluarga dan asyik dengan dirinya sendiri.
Situasi umum yang digambarkan di atas, terjadi pula dalam keluarga- keluarga di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan. Tak bisa disangkal
bahwa keluarga-keluarga Katolik di Paroki ini sedang menghadapi tantangan aktual, yang sebagian besar berasal dari masyarakat luas, sedang sebagian yang
lain berasal lingkungan keluarga katolik. Ada beberapa tantangan dan keprihatinan yang sedang terjadi saat ini yakni: pertama, rapuhnya nilai kesetiaan
dan perkawinan, yang diwarnai dengan adanya sebagian keluarga yang mengalami persoalan di dalam menghayati nilai-nilai dasar perkawinan katolik.
Kedua, kurangnya penanaman dan penghayatan nilai religiusitas dalam keluarga
75
akibat perkembangan IPTEK yang membawa pengaruh negatif bagi penananam nilai iman dalam keluarga. Irama hidup keluarga hanya disibukkan dengan
kegiatan yang jauh dari hal-hal rohani. Ketiga, beban ekonomi dan biaya hidup yang tinggi yang menyebabkan orang tua sibuk mencarai nafkah dengan bekerja,
sehingga kurang memberi waktu untuk anak dan keluarga. Menanggapi persoalan tersebut di atas maka tentu ada harapan agar orang tua di paroki ini hendaknya
mengambil tindakan konkrit untuk mengatasinya. Tindakan ini perlu didukung dengan kesadaran penuh sebagai orang tua yang bertanggung jawab atas
perkembangan kepribadian dan iman anak. Orang tua harus menyadari bahwa keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam mengarahkan anak-anak
untuk menghadapi kehidupannya. Atas dasar ini maka peneliti terdorong untuk mencari dan menemukan
masalah-masalah yang dihadapi oleh orang tua di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan dalam membangun komunikasi untuk pembentukan karakter
dan iman anak dalam keluarga. Melalui penelitian ini juga diharapkan agar keluarga-keluarga Katolik di Paroki ini teristimewa orang tua dibantu untuk
mengetahui pola komunikasi yang baik demi kepentingan pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga.
2. Rumusan Permasalahan