Analisis Komparatif Motivasi Belajar
126
10 Monica Cahya
dewi 37
38 44
2 15
18
11 Odillia Deva
Sandyasari 37
37 42
13 13
12 Pancratia
Hargit Titi Rosari
32 34
43 6
26 34
13 Putri Dina
Lorensa 38
39 43
2 10
13
14 Rimbi Sari
37 39
46 5
17 24
15 Veronika
Venanda Boy D
35 39
43 11
10 22
16 Vincentius
Fajar Oktavia 36
38 45 5
18 25
17 Tri Ratna
Kumala D 36
42 44
16 4
22
18 Yosep Ctur
Cendi Setiawan
37 41
40 10
2 8
Jumlah 675
702 746
28 119
193 Rata-rata
37,5 39
41,4 1,5
2,4 3,9
Dari tabel di atas menunjukkan perubahan sikap kritis siswa dalam mengerjakan dan melaksanakan kegiatan melalui strategi inquiry
based learning. Dalam pelaksanaannya peneliti mengamati proses siswasebelum dan sesudah penelitian. Peningkatan sikap kritis siswa
sangat bervariasi. Pada tabel komparasi sikap kritis siswa saat pra
127
sebelum penelitian menuju siklus 1 terjadi peningkatan yaitu sebesar 28. Pada tabel komparasi sikap kritis siswi saat siklus 1 menuju siklus 2
sebanyak 119. Pada tabel komparasi sikap kritis siswi saat pra sebelum penelitian menuju siklus 2 sebesar 193. Dari hasil analisis terlihat
bahwa sebagian besar siswa sudah sangat bersikap kritis. Berikut ini disajikan rincian skor klasifikasi dari PAP tipe II yang menunjukkan
perbandingan pencapaian motivasi belajar siswa diantaranya sebagai berikut:
Tabel 5.19 Rangkuman Distribusi Frekuensi Sikap Kritis Siswa
No Interval skor Frekuensi
Pra Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi Relatif
Pra Siklus 1 Siklus 2 Kategori
1 42 - 50
1 6 2 18 33 11
Sangat Tinggi
2 36 - 41
15 11 14 46 61 78
Tinggi 3
32 - 35 0 1 2
0 6 11 Cukup Tinggi
4 28 - 31
1 0 0 18 0 0
Rendah 5
0 - 27 1 0 0
18 0 0 Sangat
Rendah 6
Jumlah 18 18 18
100 100 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pra penerapan strategi pembelajaran ada 1 atau 18 siswa yang termasuk kategori sangat tinggi,
128
siklus 1 ada 6 atau 18 siswa, dan pada siklus 2 ada 2 atau 11 . Pada kategori tinggi pada saat pra penerapan ada 15 atau 46, siklus 1 ada 11
atau 61, dan pada siklus 2 ada 14 atau 78. Pada kategori cukup tinggi pada saat pra penerapan ada 0 atau 0, pada siklus 1 ada 1 atau
6, dan pada siklus 2 ada 2 atau 11. Pada kategori rendah pada saat pra penerapan ada 1 atau 18, siklus 1 ada 0 atau 0, dan pada siklus 2
ada 0 atau 0. Pada kategori sangat rendah pada saat pra penerapan ada 1 atau 18, siklus 1 ada 0 atau 0, dan pada siklus 2 ada 0 atau 0.