20
g. Berinteraksi dengan orang lain;
h. Terbuka terhadap pemikiran;
Hal yang perlu diingat bahwa segala bentuk berpikirbersikap kritis, tidak mungkin dapat dilakukan tanpa kompeten utama yaitu
pengetahuan. Pengetahuan merupakan sesuatu yang digunakan untuk berpikir dan juga diperoleh sebagai hasil berpikirbersikap kritis.
3. Perencanaan Program Keterampilan Sikap Kritis
Terdapat 3 tahapan pengembangan program keterampilan bersikap kritis:
a. Identifikasi Keterampilan yang tepat Ada beberapa macam keterampilan diantaranya adalah:
1 Bersikap Kritis
Guna menilai posisi yang bertentangan atau klarifikasi gagasan 2
Membuat Keputusan Guna mencapai keputusan yang terinformasikan
3 Pemecahan Masalah
Guna mencapai satu atau lebih solusi masalah yang memadai b. Menerapkan Pengajaran
Agar program
dapat berjalan
dengan efektif,
para pengajar harus menyajikan keterampilan dalam urutan yang jelas
dan bermakna. c. Menilai Program
21
Guna memperoleh informasi keefektifan program, maka langkah penting yang harus dilakukan yaitu menilai program sejak
mulai dirancang, selama implementasi, dan setelah program diterapkan.
4. Indikator Kemampuan Bersikap Kritis
Krathwohl 2002: 53 meyatakan bahwa indikator untuk mengukur berpikirbersikap kritis meliputi: menganalisis, mengevaluasi dan
mengkreasi.
E. Inkuiri
1. Pengertian Inkuiri
Secara bahasa, inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti; penyelidikanmeminta
keterangan;terjemahan bebas untuk konsep ini adalah “siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri”. Dalam konteks penggunaan
inkuiri sebagai strategi belajar mengajar, siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran, yang berarti bahwa siswa memiliki andil besar dalam
menentukan suasana dan strategi pembelajaran. Dalam strategi ini, setiap peserta didik didorong untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar,
salah satunya dengan secara aktif mengajukan pertanyaan yang baik terhadap setiap materi yang disampaikan dan pertanyaan tersebut tidak
harus selalu dijawab oleh guru, karena semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan.