Pengujian Validitas Pengujian Kuesioner

52 Berdasarkan hasil pengujian validitas empiris di atas, diketahui bahwa sebagian besar item instrumen penelitian adalah valid. Terdapat 15 item yang valid sedangkan item yang tidak valid terdiri dari 7 item. Item yang tidak valid adalah item 6, item 7, item 9, item 17, item 19, item 21 dan item 22. Untuk item yang tidak valid,peneliti menghilangkan item tersebut dan memperoleh item instrumen yang valid. Berikut ini ditampilkan output yang baru yaitu: Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Motivasi Belajar 2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Item 1 41.6667 19.412 .557 . .933 Item 2 41.6667 19.412 .557 . .933 Item 3 41.8889 18.340 .821 . .926 Item 4 41.7222 18.448 .684 . .929 Item 5 41.9444 17.938 .822 . .925 Item_8 41.6667 19.294 .594 . .932 Item 10 41.8889 18.928 .646 . .930 Item 11 42.0000 18.235 .669 . .930 Item 12 42.0556 17.703 .745 . .928 Item 13 41.7778 19.712 .799 . .930 Item 14 41.8333 19.206 .704 . .929 Item 15 41.7778 19.712 .799 . .930 Item 16 41.8333 18.382 .679 . .930 Item 18 41.9444 18.408 .695 . .929 Item 20 42.0000 18.353 .641 . .931 53 Setelah melakukan pengolahan kembali dengan menghilangkan item di bawah r tabel maka dapat diambil kesimpulan bahwa item variabel motivasi belajar dapat dikatakan valid. Peneliti menduga bahwa item tersebut tidak valid karena responden penelitian kurang teliti dalam mengisi kuesioner sehingga ada beberapa responden yang terkecoh dalam menjawab pernyataan negatif tersebut. Item yang tidak valid tersebut kemudian dihilangkan agar dapat menghasilkan instrumen yang valid secara empiris. Item-item pernyataan tersebut sudah valid dan dapat digunakan dalam penelitian berikutnya. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar 3 Item Indikator ʳhitung ʳtabel Taraf Signifikan 5 Kategori Item 1 0,557 0,497 Valid Item 2 0,557 O,497 Valid Item 3 0,821 0,497 Valid Item 4 0,684 0,497 Valid Item 5 0,822 0,497 Valid Item 8 0,594 0,497 Valid Item 10 0,646 0,497 Valid Item 11 0,669 0,497 Valid Item 12 0,745 0,497 Valid Item 13 0,799 0,497 Valid Item 14 0,704 0,497 Valid Item 15 0,799 0,497 Valid Item 16 0,679 0,497 Valid Item 18 0,695 0,497 Valid 54 Tabel di atas telah dijelaskan hasil uji motivasi belajar yang telah valid. Dibawah ini disajikan hasil pengujian uji validitas sikap kritis belajar siswa: Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Sikap Kritis Belajar Siswa 1 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Item 1 33.3333 43.882 .872 . .982 Item 2 33.1667 43.088 .916 . .981 Item 3 33.3889 44.487 .800 . .985 Item 4 33.1667 43.441 .983 . .979 Item 5 33.2778 43.624 .913 . .981 Item 6 33.2778 43.624 .913 . .981 Item 7 33.3333 42.824 .892 . .982 Item 8 33.2778 42.565 .930 . .981 Item 9 33.1667 43.441 .983 . .979 Item 10 33.1111 42.928 .963 . .980 Berdasarkan hasil pengujian validitas empiris di atas, diketahui bahwa sebagian besar item instrumen penelitian adalah valid. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Sikap Kritis Belajar Siswa 2 Item Indikator r Hitung r tabel taraf signifikan 5 Kategori Item_1 0,872 0,497 Valid Item_2 0,916 O,497 Valid 55 Item_3 0,800 0,497 Valid Item_4 .0,983 0,497 Valid Item_5 .0,913 0,497 Valid Item_6 0,913 0,497 Valid Item_7 0,892 0,497 Valid Item_8 0,930 0,497 Valid Item_9 0,983 0,497 Valid Item_10 0,963 0,497 Valid Tabel hasil uji validitas di atas, menunjukan data item yang dapat diambil kesimpulan bahwa item variabel sikap kritis belajar siswa dikatakan valid. Hal ini dikarenakan pada setiap item pertanyaan tersebut memiliki r hitung lebih besar dari 0,497. Sehingga item-item pertanyaan tersebut valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian berikutnya.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan adalah indeks untuk mengetahui keajegan atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner, maksudnya adalah apakah alat ukur tersebut akan mendapat pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali Duwi Priyatno, 2012:120. Uji reliabilitas bersifat andal, hal tersebut ditandai dengan jawaban atas pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner akan selalu stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut: 56 Keterangan: r = reliabilitas internal seluruh instrumen rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Sebuah instrumen dikatakan reliable jika memiliki koefisien reliabilitas r11 atau Cronbach’s Alpha 0,6. Sebaliknya nilai Cronbach’s Alpha 0,6 maka penelitian tersebut dikatakan tidak reliable. Untuk pengujian koefisien alpha terdapat klasifikasi besarnya tingkat reliabilitas dapat dilihat dari tabel interpretasi r11, sebagai berikut: Tabel 3.9 Tabel Interpretasi No Koefisien Alpha Interpretasi 1 0,800-1,00 Sangat Tinggi 2 0,600-0,799 Tinggi 3 0,400-0,599 Cukup 4 0,200-0,399 Rendah 5 0,000-0,199 Sangat Rendah Uji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan rumus Alpha Cronbach’s dan dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17. Hasil uji reliabilitas variabel setelah item yang tidak valid dihilangkan adalah sebagai berikut: Tabel 3.10 Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas Variabel r hitung r tabel Status Keterangan Motivasi 0,934 0,6 Reliabel Sangat tinggi Sikap kritis 0,983 0,6 Reliabel Sangat tinggi 57 Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, diketahui terdapat 2 variabel yang terkait dengan penerapan IBL. Variabel pertama adalah motivasi belajar 1 dengan pernyataan 22 item diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach r hitung 0,859 0,6; kemudian variabel motivasi belajar dilakukan pengujian kembali dengan menghilangkan item pernyataan yang tidak valid, maka diperoleh hasil yang baru dengan koefisien Alpha Cronbach r hitung 0,934 0,6. Oleh karena itu, instrumen penelitian motivasi belajar dikatakan reliabel. Variabel kedua adalah sikap kritis belajar siswa. Pada pernyataan 10 item sikap kritis belajar siswa diperoleh hasil koefisien Alpha Cronbach r hitung 0,983 0,6. Oleh karena itu, instrumen penelitian sikap kritis dikatakan reliabel.

I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Data yang diperoleh dari observasi dan pengamatan akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah penguraian data secara deskripsi pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara memberikan suatu informasi yang jelas. Data yang dipaparkan mengenai aktivitas guru, siswa, dan kondisi kelas yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Peneliti mendeskripsikan dalam bentuk cerita narasi berdasarkan catatan peneliti. 58 Data penelitian disajikan melalui tabel, dan diagram perhitungan persentase. Pendeskripsian juga menggunakan PAP II Penilaian Acuan Patokan tipe II. Dalam pendeskripsian ini, peneliti mengelompokkan variabel motivasi dan sikap kritis ke dalam lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi,rendah, dan sangat rendah. Pengelompokan variabel karakter sosial ke dalam lima kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup baik, buruk, dan sangat buruk. Tabel 3.11 Kategorisasi PAP tipe II Tingkat Penguasaan Kategori 0,81 – 1,00 Sangat BaikSangat Tinggi 0,66 – 0,80 BaikTinggi 0,56 – 0,65 Cukup BaikCukup Tinggi 0,46 – 0,55 BurukRendah 0,00 – 0,45 Sangat BurukSangat Rendah

2. Analisis Komparatif

Analisis komparatif adalah analisis yang digunakan untuk membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Data berasal dari hasil kuesioner yang sudah ada kuesioner motivasi dan sikap kritis pada saat pra penelitian, siklus I, dan siklus II. Kriteria meningkatnya variabel setiap siswi adalah lebih dari atau sama dengan target 70 dari rata-rata skor yang terdapat pada kuesinoer. Analisis komparatif dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut: 59 Tabel 3.12 Tabel Komparasi diisi variabel penelitian No Nama Siswa Pra a Siklus I b Siklus II c Peningkatan Kesimpulan a→b a→c b→c Tabel 3.13 Rangkuman Distribusi Frekuensi diisi variable Penelitian No Interval Skor Sebelum Sesudah Persentase Kategori Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

Penerapan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

0 3 308

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

1 15 426

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Penerapan strategi pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap kritis, dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

0 3 265

Rancangan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Sanjaya Pakem

0 0 169