TUJUAN PEMBELAJARAN KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN
162
Metode LIFO: BUTD
Rp 21.895.000,00 Persediaan akhir
Rp 6.075.000,00 HPP
Rp 15.820.000,00
3. Hasil perhitungan laba:
Metode FIFO Penjualan 20 kw Rp 820.000,00
Rp 16.400.000,00 Harga pokok penjualan
Rp 15.520.000,00 Laba Kotor
Rp 880.000,00
Metode LIFO Penjualan 20 kw Rp 820.000,00
Rp 16.400.000,00 Harga Pokok Penjualan
Rp 15.820.000,00 Laba kotor
Rp 580.000,00
Perbandingan hasil perhitungan: Apabila harga stabil, maka semua penilaian akan menghasilkan angka
yang sama Apabila harga naik turun, setiap cara dapat menghasilkan angka yang
berbeda seperti pada contoh di atas, yaitu: Metode FIFO menghasilkan
Metode LIFO menghasilkan Harga Persediaan akhir tinggi
Harga persediaan akhir rendah HPP rendah
HPP tinggi Laba tinggi
Laba rendah
Untuk keperluan pembukuan perusahaan, pemilihan antara metode FIFO, LIFO
dan rata-rata
tertimbang tergantung
pada kebijakan
manajemen.Peraturan perpajakan di Indonesia hanya membolehkan metode FIFO atau rata-rata tertimbang.
163
Pertemuan 2 Penentuan kuantitas Persediaan Sistem Perpetual
Dalam sistem perpetual, untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada tidak perlu menghitung secara
fisik terhadap sisa barang
yang ada digudang.Persediaan barang pada setiap saat bisa diketahui dari pembukuan,
karena setiap transaksi yang mempengaruhi besarnya persediaan langsung dicatat ke dalam akun persediaan sebesar harga pokoknya.
Sistem perpetual memiliki karakteristik: a.
Akun persediaan menunjukkan nilai persediaan setiap saat b.
Setiap transaksi mutasi persediaan langsung mempengaruhi akun persediaan barang dagang.
c. Setiap transaksi penjualan barang dagang mempengaruhi akun Harga
Pokok Penjualan d.
Untuk perusahaan yang memiliki nilai persediaan tinggi tetapijenisnya tidak banyak.
Penentuan Nilai Persediaan Sistem Perpetual
Dalam sistem ini, setiap jenis persediaan dibuatkan rekening-rekening tersendiri.Rekening ini disebut Buku pembantu persediaan yang sering
disebut Buku Kartu Persediaan.Kartu Persediaan digunakan untuk mencatat persediaan sehingga dapat diketahui nilai dan kuantitas setiap jenis persediaan
yang dimiliki perusahaan.Kartu persediaan terdiri dari beberapa kolom yang dapat
dipakai untuk
mencatat pembelian,
penjualan dan
saldo persediaan.Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan
dalam kartu persediaan.Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kolom kuantitas dan harga perolehan. Untuk dapat menghitung harga pokok
penjualan dan harga pokok persediaan akhir dapat digunakan tiga metode,
yaitu:
a. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama MPKPFIFO