MATERI POKOK KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

163 Pertemuan 2 Penentuan kuantitas Persediaan Sistem Perpetual Dalam sistem perpetual, untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada tidak perlu menghitung secara fisik terhadap sisa barang yang ada digudang.Persediaan barang pada setiap saat bisa diketahui dari pembukuan, karena setiap transaksi yang mempengaruhi besarnya persediaan langsung dicatat ke dalam akun persediaan sebesar harga pokoknya. Sistem perpetual memiliki karakteristik: a. Akun persediaan menunjukkan nilai persediaan setiap saat b. Setiap transaksi mutasi persediaan langsung mempengaruhi akun persediaan barang dagang. c. Setiap transaksi penjualan barang dagang mempengaruhi akun Harga Pokok Penjualan d. Untuk perusahaan yang memiliki nilai persediaan tinggi tetapijenisnya tidak banyak. Penentuan Nilai Persediaan Sistem Perpetual Dalam sistem ini, setiap jenis persediaan dibuatkan rekening-rekening tersendiri.Rekening ini disebut Buku pembantu persediaan yang sering disebut Buku Kartu Persediaan.Kartu Persediaan digunakan untuk mencatat persediaan sehingga dapat diketahui nilai dan kuantitas setiap jenis persediaan yang dimiliki perusahaan.Kartu persediaan terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan.Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam kartu persediaan.Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kolom kuantitas dan harga perolehan. Untuk dapat menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok persediaan akhir dapat digunakan tiga metode, yaitu: a. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama MPKPFIFO 164 Ciri-ciri:  Harga pokok barang yang dijual dihitung dengan anggapan barang yang masuk pertama adalah barang yang dijual dulu  Persediaan yang masih ada, barang yang dibeli belakangan  Apabila terjadi retur pembelian, harga pokok sesuai dengan harga pokok pembeliannya  Apabila terjadi retur penjualan, harga pokok adalah yang masuk pertama b. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama MTKPLIFO Ciri-ciri:  Harga pokok barang yang dijual dihitung dengan anggapan barang yang masuk teakhir, barang yang dijual dulu  Persediaan yang masih ada, barang yang dibeli pertama  Apabila terjadi retur pembelian, harga pokok sesuai dengan harga pokok pembeliannya  Apabila terjadi retur penjualan, harga pokok adalah yang masuk terakhir c. Metode Rata-rata bergerak Moving Average Ciri-ciri:  Setiap terjadi transaksi pembelian, akan mempengaruhi harga rata-rata per satuan berubah  Harga pokok barang yang dijual memakai harga rata-rata saat terjadi penjualan  Apabila terjadi retur pembelian, harga pokok sesuai dengan harga rata-rata persatuan saat terjadi retur pembelian  Apabila terjadi retur penjualan, harga pokok sesuai harga rata-rata persatuan saat terjadi retur penjualan 165 Contoh Format Kartu Persediaan Barang Dagang PT Rulinanie KARTU PERSEDIAAN Nama Barang : - Kode Barang : - Satuan : unit Metode: FIFO Tanggal Masuk Keluar Saldo Unit Harga Satuan Total Harga Unit Harga satuan Total harga Unit Harga satuan Total harga 166 Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut ini: Contoh 1 : PT Permata menggunakan Sistem Balance permanenperpetual dalam mencatat persediaan barang pada bulan Maret 2013 mempunyai data yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan berupa Gandum Cakra sebagai berikut: Maret 01 Persediaan 4.000 kg Rp 8.000,00 04 Pembelian 3.000 kg Rp 8.500,00 06 Retur Pembelian tanggal 04 Maret sebanyak 200 kg 07 Penjualan 5.000 kg Rp 9.000,00 08 Retur Penjualan tanggal 07 sebanyak 200 unit karena tidak sesuai pesanan 15 Pembelian 2.500 kg Rp 9.000,00 20 Penjualan 2.500 kg Rp 9.000,00 25 Pembelian 5.000 kg RP 8.500,00 Dari data di atas tentukanlah besarnya nilai persediaan barang pada tanggal 31 Maret 2013 berdasarkan metode: a. MPKPFIFO b. MTKPLIFO c. Rata-rata bergerakMoving average 167 Jawab: a. Metode MPKPFIFO dalam ribuan rupiah PT Permata KARTU PERSEDIAAN Nama Barang : - Kode Barang : - Satuan : unit Metode: FIFO Tanggal Masuk Keluar Saldo Unit Harga Satuan Total Harga Unit Harga satuan Total harga Unit Harga satuan Total harga Maret 01 4.000 8.000 32.000 4.000 8.000 32.000 04 3.000 8.500 25.500 4.000 8.000 32.000 3.000 8.500 25.500 7.000 57.500 06 200 8.500 1.700 4.000 8.000 32.000 2.800 8.500 23.800 6.800 55.800 07 4.000 8.000 32.000 1.000 8.500 8.500 1.800 8.500 15.300 08 200 8.000 1.600 200 8.000 1.600 1.800 8.500 15.300 2.000 16.900 15 2.500 9.000 22.500 200 8.000 1.600 1.800 8.500 15.300 2.500 9.000 22.500 168 4.500 39.600 20 200 8.000 1.600 1.800 8.500 15.300 500 9.000 4.500 2.000 9.000 18.000 2.500 21.400 25 5.000 8.500 42.500 2.000 9.000 18.000 5.000 8.500 42.500 7.000 60.500 b. Metode MTKPLIFO PT Permata KARTU PERSEDIAAN Nama Barang : - Kode Barang : - Satuan : unit Metode: LIFO Tanggal Masuk Keluar Saldo Unit Harga Satuan Total Harga Unit Harga satuan Total harga Unit Harga satuan Total harga Maret 01 4.000 8.000 32.000 4.000 8.000 32.000 04 3.000 8.500 25.500 4.000 8.000 32.000 3.000 8.500 25.500 7.000 57.500 06 200 8.500 1.700 4.000 8.000 32.000 2.800 8.500 23.800 169 6.800 55.800 07 2.800 8.500 23.800 2.200 8.000 17.600 1.800 8.000 14.400 5.000 45.000 08 200 8.500 1.700 1.800 8.000 14.400 200 8.500 1.700 2.000 16.100 15 2.500 9.000 22.500 1.800 8.000 14.400 200 8.500 1.700 2.500 9.000 22.500 4.500 38.700 20 2.500 9.000 22.500 1.800 8.000 14.400 200 8.500 1.700 2.000 16.200 25 5.000 8.500 42.500 1.800 8.000 14.400 200 8.500 1.700 5.000 8.500 42.500 7.000 58.700 c. Metode Rata-rata bergerakMoving Average PT Permata KARTU PERSEDIAAN Nama Barang : - Kode Barang : - Satuan : unit Metode: Rata-rata Bergerak 170 Tanggal Masuk Keluar Saldo Unit Harga Satua n Total Harga Unit Har ga satu an Total harga Unit Harga satua n Total harga 2013 Maret 01 4.000 8.000 32.000 4.000 8.000 32.000 04 3.000 8.500 25.500 7.000 8.214 57.500 06 200 8.214 1.642,8 6.800 8.214 55.855,2 07 5.000 8.21 4 41.070 1.800 8.214 14.785,2 08 200 8.21 4 1.642,8 2.000 8.214 16.428 15 2.500 9.000 22.500 4.500 8.651 38.928 20 2.500 8.65 1 21.627,5 2.000 8.651 17.302 25 5.000 8.500 42.500 7.000 8.543 59.802 7.300 61.054,7 7.000 8.543 59.802

E. Metode Pembelajaran

Pertemuan 1 - Ceramah - Tanya Jawab - Penugasan Pertemuan 2 - Ceramah - Tanya Jawab - Inquiry - Penugasan 171

F. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Alat : Papan tulis, spidol, LCD Proyektor, laptop 2. BahanMedia : Buku referensi, Power Point, Media Konvensional kertas 3. Sumber belajar - Jusup, Haryono. Dasar-dasar Akuntansi jilid 2. 1981. Yogyakarta. - Bahan Ajar KD 3 mengelola kartu persediaan. Triswinarti, S.Pd. - Sucipto, Toto. Moelyati. Sumardi. Akuntansi, Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang. 2011. Yudhistira - Jusup, Haryono. Dasar-dasar Akuntansi jilid 1. 2011. Yogyakarta.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 Metode ceramah 1. Kegiatan awal : 10 menit Apersepsi:  Guru memberikan salam  Guru mempersiapkan kesiapan siswa  Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran

2. Kegiatan inti : 160 menit

a. Mengamati  Siswa membaca handout KD 3 indikator 2 tentang mengidentifikasi jumlah mutasi persediaan barang dagangan unit dan nominal b. Menanya  Guru Menjelaskan materi indikator 2 mengenai mengidentifikasi jumlah mutasi persediaan barang dagangan unit dan nominal dengan sistem fisik dan siswa memberikan komentar atau pertanyaan mengenai materi yang disampaikan 172 c. Mengeksplorasi  Siswa membaca referensi dan mengidentifikasi perbedaan metode FIFO dan LIFO d. Mengasosiasi  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok  Guru memberikan soal terkait dengan penilaian persediaan akhir dengan metode identifikasi khusus, FIFO, LIFO dan rata- rata  Siswa mengerjakan soal dalam kelompok mengenai penilaian persediaan akhir dengan metode identifikasi khusus, FIFO, LIFO dan rata-rata e. Mengkomunikasikan  Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan mengenai materi penentuan nilai persediaan, perhitungan harga pokok penjualan dan perbedaan perhitungan dengan metode FIFO dan LIFO  Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kelompok kepada Guru

3. Kegiatan penutup : 10 menit

 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran pada hari itu  Guru memberikan pekerjaan rumah  Guru melakukan salam penutup Pertemuan 2 metode Inquiry A. Orientasi Pada tahap orientasi, guru diminta untuk membina atau mengelola kelas agar pembelajaran lebih kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah: 1. Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa. 173 2. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah- langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan . 3. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi kepada siswa

B. Merumuskan Masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

C. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

D. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang 174 kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya

E. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan

F. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan  Langkah-langkah proses tindakan pembelajaran dengan menggunakann metode Inquiry: 1 Tahap orientasi  Guru memberikan salam pembuka  Menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa  Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan  Guru memberikan penjelasan awal bervariasi dengan menggali pemahaman awal siswa melalui tanya jawab tentang Penentuan Nilai Persediaan Sistem Perpetual

Dokumen yang terkait

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

0 0 428

Penerapan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

0 3 308

Penerapan strategi pembelajaran project based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa , sikap kritis dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

1 15 426

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi.

0 0 196

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI akuntansi SMK Sanjaya Pakem.

1 1 237

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Penerapan strategi pembelajaran inquiry based learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sikap kritis, dan prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

0 3 265

Rancangan strategi pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Sanjaya Pakem

0 0 169