Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perilaku masyarakat

11

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Perilaku Masyarakat 1. Definisi

Perilaku masyarakat dalam pengobatan mandiri dapat disebut sebagai perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut Dhammesta dan Handoko, 2000.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perilaku masyarakat

Faktor-faktor dalam perilaku yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan yaitu faktor internal yang berasal dari individu itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu. Faktor internal terdiri dari motivasi, pengamatan, belajar, kepribadian dan konsep diri, serta sikap. Faktor eksternal terdiri atas kebudayaan, adanya perbedaan tingkat sosial, keluarga dan individu itu sendiri Dhammesta dan Handoko 2000. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku masyarakat menurut Dhammesta dan Handoko 2000 adalah sebagai berikut. a. Faktor budaya. Perilaku manusia sangat ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau perkembangan zaman dari masyarakat tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 b. Faktor kelas sosial. Masyarakat Indonesia pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tiga kelas sosial, yaitu golongan atas, golongan menengah, dan golongan rendah. Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat berbeda dengan kelas lain karena menyangkut aspek-aspek sikap yang berbeda-beda. c. Faktor kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain. Ada 3 bentuk kelompok sosial yang terjadi di dalam masyarakat yaitu kelompok primer, sekunder, formal dan informal. Kelompok primer adalah keluarga, kelompok teman-teman dekat dan teman sekerja yang selalu melibatkan individu dalam berinteraksi. Kelompok sekunder adalah kelompok besar dari banyak orang dan hubungan diantara anggota tidak perlu saling mengenal secara pribadi. Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya, sedangkan kelompok informal adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu. d. Faktor kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. Kotler 1997 menjelaskan bahwa kelompok referensi adalah kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. e. Faktor keluarga. Keluarga memainkan peran terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia. Menurut Kotler 1997 keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku masyarakat menurut Dhammesta dan Handoko 2000 adalah sebagai berikut. a. Faktor motivasi. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi seseorang akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. b. Faktor pengalaman. Pengalaman merupakan proses ketika manusia menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya. Hasil dari pengalaman individu akan membentuk suatu pandangan tertentu terhadap suatu produk yang akan menciptakan proses pengamatan dan perilaku pembelian yang berbeda-beda. c. Faktor belajar. Belajar didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara manusia yang bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu. Proses belajar pada suatu pembelian terjadi apabila konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya, tidak terjadi apabila konsumen merasa dikecewakan oleh produk yang kurang baik. d. Faktor kepribadian dan konsep diri. Kotler 1997 berpendapat bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten atau bertahan lama terhadap lingkungannya. Kepribadian berkaitan dengan konsep diri atau citra pribadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 Konsep pribadi konsumen berhubungan dengan citra merek suatu produk yang digunakan. e. Faktor sikap. Sikap biasanya memberikan penilaian menerima atau menolak terhadap obyek atau produk yang dihadapinya. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menggantung atau tidak diuntungkan yang bertahan lama dari seseorang terhadap obyek atau gagasan tertentu Kotler, 1997. Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah bentuk-bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan keputusan yang terbaik. Setiap keputusan yang diambil bertumpu pada beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih dimana setiap alternatif membawa konsekuensi Suryani dan Ramdhani, 1998. Intelligence penelusuran masalah Design perancangan penyelesaian masalah Choice pemilihan tindakan Implementation pelaksanaan tindakan Gambar 1. Proses Pengambilan Keputusan Suryani dan Ramdhani, 1998 Keputusan decision berarti pilihan choice yaitu pilihan dari dua atau lebih alternatif kemungkinan. Keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 situasional merupakan yang terbaik. Keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan terhadap satu kemungkinan yang dipilih sementara yang lain dikesampingkan Suryani dan Ramdhani, 1998. Empat faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan secara psikologis seseorang adalah sebagai berikut Ahmadi, 1998. a. Pengalaman pribadi. Keputusan akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional, karena dalam situasi yang demikian, penghayatan pengalaman pribadi akan lebih mendalam dan lebih lama membekas dalam ingatan. b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Seseorang yang dianggap penting dan diharapkan persetujuannya bagi setiap tingkah laku dan pendapat, akan banyak mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan terhadap segala sesuatu. Orang yang dianggap penting bagi individu antara lain orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, dan teman kerja. c. Pengaruh kebudayaan. Kebudayaan tanpa disadari telah menanamkan arah keputusan terhadap berbagai masalah. Hanya kepribadian individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu. d. Pengaruh faktor emosional. Suatu keputusan yang diambil seringkali merupakan pernyataan yang didasari emosi, yang berfungsi sebagai penyaluran perasaan atau ego dalam diri seseorang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

3. Teori aksi Max Weber

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 93

PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 12 71

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BAMBU DI DESA SENDARI, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 131

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

Hubungan antara pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENGOBATAN MANDIRI PADA PENYAKIT BATUK DI DESA ARGOMULYO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

0 0 131