Terapi dengan obat modern. Dua cara pendekatan dengan terapi obat-obatan

35

2. Terapi dengan obat modern. Dua cara pendekatan dengan terapi obat-obatan

yaitu dengan obat penekan batuk dan obat yang mempermudah ekspektorasi. Ekspektoran akan menambah volume sputum, sedangkan mukolitik mengubah sifat fisik dan kimiawi sputum sehingga akan lebih mudah dibatukkan. Mukolitik dikatakan dapat mengencerkan sputum dan mengurangi viskositasnya sehingga mudah dibatukkan. Sputum terutama terdiri dari air dengan ion-ion, protein, dan protein plasma pada kasus penyakit Walsh, 1997. Penggolongan obat batuk secara garis besar dapat djelaskan dibawah ini. a. Antitusif. Wijoyo 2000 menyatakan bahwa antitusif adalah golongan obat batuk yang bersifat meredakan atau menekan batuk. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan menekan pusat-pusat batuk secara langsung, baik yang berada di sumsum sambungan medulla atau mungkin bekerja terhadap pusat syaraf yang lebih tinggi otak dengan efek menenangkan. Golongan antitusif meliputi kodein, dekstrometorfan, dan difenihidramin. 1. Kodein banyak digunakan sebagai pereda batuk dan penghilang rasa sakit Tjay dan Rahardja, 2002. Kodein diindikasikan untuk menekan batuk yang disebabkan oleh bahan kimia atau mekanik pengiritasi saluran pernafasan, tetapi tidak efektif untuk batuk akut yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan akut Tietze, 2000. Kodein dapat menimbulkan efek samping, antara lain mual, muntah, mengantuk, pening, dan konstipasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 2. Dekstrometorfan HBr diindikasikan untuk menekan batuk yang berhubungan dengan alergi dan infeksi pada orang dewasa dan anak- anak dengan usia diatas 2 tahun. Dekstrometorfan berkhasiat menekan batuk yang sama kuatnya dengan kodein tetapi bertahan lebih lama dan tidak bersifat analgetis, sedatif, sembelit atau adiktif. Efek samping dekstrometorfan hanya ringan dan terbatas pada rasa mengantuk, pusing, nyeri kepala, dan gangguan usus lambung Tjay dan Rahardja, 2002. 3. Difenihidramin HCl diindikasikan untuk batuk karena salesma atau alergi Tietze, 2000. Difenhidramin sebagai zat antihistamin, persenyawaannya bersifat hipnotis-sedatif dan dengan demikian meredakan rangsangan batuk Tjay dan Rahardja, 2002. Difenhidramin menekan efek dari narkotik, analgesik non narkotik, benzodiazepam, transequilizers, dan alkohol pada susunan saraf pusat Tietze, 2000. b. Ekspektoran. Wijoyo 2000 menyatakan bahwa obat golongan ini merangsang pengeluaran dahak dari saluran nafas dan digunakan untuk meringankan batuk berdahak dan batuk produktif. Mekanisme kerjanya diduga berdasar stimulasi mukosa lambung dan selanjutnya secara refleks merangsang sekresi kelenjar saluran nafas. Obat batuk golongan ekspektoransia antara lain amonium klorida, guaiakol, ipeca, dan minyak terbang Tjay dan Rahardja, 2002. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 c. Mukolitik adalah golongan obat batuk yang mekanisme kerjanya hampir sama dengan ekspektoran. Wijoyo 2000 menyatakan bahwa mukolitik bekerja dengan mengencerkan sekret saluran nafas dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida. Mukolitika digunakan secara efektif pada batuk dengan dahak yang kental sekali seperti bronchitis dan mempermudah pengeluaran dahak yang telah menjadi lebih encer. Obat batuk yang termasuk golongan mukolitik antara lain asetilkarbosistein, mesna, bromheksin, dan ambroksol Tjay dan Rahardja, 2002. Jenis-jenis obat yang terdapat dalam sediaan obat batuk dan keterangan dosis baik untuk dewasa dan anak-anak ditampilkan dalam tabel berikut ini Hashim, 1997. Tabel II. Jenis-jenis Obat dalam Sediaan Obat Batuk Meredakan Batuk Nama Obat Dosis Dewasa Dosis Anak-anak Dekstrometofan 10-20mg setiap 4-6 jam 6-12 tahun : 5-10mg setiap 4-6 jam 2-6 tahun : 2,5-5 mg setiap 4-6 jam Difenhidramin 10-20mg setiap 4-6 jam 6-12 tahun : 5-10 mg setiap 4-6 jam atau 15mg setiap 6-8 jam 2-6 tahun : 2,5-5mg setiap 4-6 jam atau 7,5mg setiap 6-8 jam Mengeluarkan dahak Nama Obat Dosis Dewasa Dosis Anak-anak Ammonium Klorida 300mg setiap 2-4 jam 6-12 tahun : 150mg setiap 2-4 jam 2-6 tahun : 75mg setiap 2-4 jam Guaifenesin 200-400mg setiap 4 jam 6-12 tahun : 100-200mg setiap 4 jam 2-6 tahun : 50-100 mg setiap 4 jam Mukolitik Nama Obat Dosis Dewasa Dosis Anak-anak Asetilsistein 200mg setiap 6-8 jam 100 mg setiap 6-8 jam Karbosistein dosis awal 750 mg setiap 6-8 jam, 1,5 ghari dosis terbagi 6-12 tahun : 250mg setiap 6-8 jam 2-6 tahun : 62,5-125 mg setiap 6-8 jam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

E. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 93

PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 12 71

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BAMBU DI DESA SENDARI, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 131

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

Hubungan antara pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENGOBATAN MANDIRI PADA PENYAKIT BATUK DI DESA ARGOMULYO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

0 0 131