Pendidikan terakhir responden Pekerjaan responden

56 2,04. Responden dalam penelitian ini dapat dikatakan berusia dewasa sehingga dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggungjawab atas keputusan tersebut, dalam hal ini adalah keputusan untuk melakukan tindakan pengobatan mandiri terhadap penyakit batuk. Usia berhubungan dengan banyaknya pengalaman dan informasi yang didapat seseorang.

3. Pendidikan terakhir responden

Tingkat pendidikan responden merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat daya tangkap responden terhadap informasi, pengetahuan, sikap, dan minat responden tehadap suatu tindakan Rachmanti, 2000. Tingkat pendidikan berhubungan dengan kualitas dan kuantitas informasi kesehatan yang diterima oleh masyarakat, dalam hal ini adalah informasi tentang tindakan pengobatan mandiri. Gambar 7. Distribusi Pendidikan Terakhir Responden di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 7 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir responden paling banyak adalah lulusan SMA sebesar 42,86. Responden sebesar 20,41 mempunyai pendidikan terakhir sebagai lulusan SLTP. Responden dengan pendidikan terakhir lulusan SD dan perguruan tinggi mempunyai persentase yang sama yaitu masing- masing sebesar 16,32. Responden yang sama sekali tidak pernah mengenyam 16,32 42,86 4,09 16,32 20,41 tidak ada SD SLTP SMA Perguruan Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 pendidikan sebesar 4,09. Responden dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi adalah lulusan Sarjana S1 dan Diploma D3. Responden dalam penelitian ini mempunyai jenjang pendidikan yang bervariasi sehingga diasumsikan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing responden juga bervariasi.

4. Pekerjaan responden

Jenis pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat, dalam hal ini adalah perilaku pengobatan mandiri. Orang yang mempunyai pekerjaan yang baik misalnya orang yang bekerja pada instansi pemerintahan maupun pusat pelayanan kesehatan akan mempunyai perhatian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya bila dibandingkan dengan orang yang bekerja sebagai buruh maupun pekerja kasar lainnya. Selain itu, jenis pekerjaan juga akan berpengaruh terhadap besarnya pendapatan seseorang dalam 1 bulan. Gambar 8. Distribusi Pekerjaan Responden di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Gambar 8 menunjukkan bahwa pekerjaan responden paling banyak adalah sebagai petani atau buruh sebesar 43,88. Responden sebesar 25,51 mempunyai pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS atau Tentara Negara Indonesia TNI atau POLRI Polisi Republik Indonesia. Responden yang mempunyai pekerjaan 43,88 6,13 25,51 12,24 12,24 PNS atau TNI atau POLRI pegawai swasta wiraswasta atau pedagang petani atau buruh lain-lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 sebagai pegawai swasta dan wiraswasta atau pedagang mempunyai persentase yang sama yaitu masing-masing sebesar 12,24. Responden yang mempunyai pekerjaan lain-lain sebesar 6,13. Responden yang pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil meliputi guru di sekolahan negeri dan pegawai di instansi pemerintahan. Responden yang mengisi pekerjaan lain-lain adalah responden yang berperan sebagai ibu rumah tangga, responden yang baru saja mengundurkan diri dari pekerjaannya yang semula, maupun responden yang telah habis kontrak kerjanya dengan pihak lain. Responden dalam penelitian ini sebagian besar mempunyai pekerjaan sebagai petani atau buruh karena lokasi penelitian sebagian besar merupakan daerah pertanian sehingga secara langsung berpengaruh terhadap jenis pekerjaan masyarakat. Jenis pekerjaan akan mempengaruhi interaksi seseorang dengan orang lain yang berasal dari lingkungan berbeda. Interaksi antara individu dengan individu lain akan menyebabkan terjadinya tukar-menukar informasi, yang dalam hal ini adalah informasi tentang pengobatan mandiri terhadap penyakit batuk.

B. Gambaran Penyakit Batuk yang Dialami atau Ditangani, Langkah,

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 93

PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 12 71

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BAMBU DI DESA SENDARI, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 131

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

Hubungan antara pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENGOBATAN MANDIRI PADA PENYAKIT BATUK DI DESA ARGOMULYO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

0 0 131