Tingkat ekonomi Pola Pengobatan Mandiri, Pengetahuan, Tingkat Ekonomi, Tindakan

100 sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang batuk dan pengobatan mandiri terhadap penyakit batuk.

3. Tingkat ekonomi

Tingkat ekonomi ditampilkan dalam bentuk persentase dan pemberian nilai terhadap besarnya pilihan jawaban yang disediakan. Tabel XIV. Tingkat Ekonomi Responden yang Melakukan Pengobatan Mandiri dengan Obat Batuk Tanpa Resep di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. Pernyataan Persentase Skor 1. 2. Penghasilan : a. Rp 300.000,00 b. Rp 300.000,00-Rp 1.000.000,00 c. Rp 1.000.000,00-Rp 1.500.000,00 d. Rp 1.500.000,00-Rp 2.000.000,00 e. Rp 2.000.000,00 Jumlah tanggungan : a. 0-1 orang b. 2 orang c. 3 orang d. 4-5 orang e. 5 orang 33,33 16,67 33,33 16,67 66,67 33,33 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 Tabel XIV menunjukkan bahwa responden yang mempunyai penghasilan kurang Rp 300.000,00 dan Rp 1.000.000,00-Rp 1.500.000,00 masing-masing sebesar 33,33. Responden dengan penghasilan Rp 300.000,00-Rp 1.000.000,00 dan Rp 1.500.000-Rp 2.000.000,00 masing-masing sebesar 16,67. Responden dalam penelitian ini tidak ada yang mempunyai penghasilan lebih dari Rp 2.000.000,00 untuk tiap bulannya. Responden yang mempunyai jumlah tanggungan 2 orang dalam keluarga sebesar 66,67 dan responden sebesar 33,33 mempunyai jumlah tanggungan 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 orang dalam keluarga. Responden dalam penelitian ini tidak ada yang mempunyai jumlah tanggungan dalam keluarga 0-1 orang, 4-5 orang dan lebih dari 5 orang. 4. Tindakan pengobatan mandiri Variabel tindakan pengobatan mandiri dengan menggunakan obat batuk tanpa resep ditampilkan dalam persentase jawaban dan dilihat kecenderungan jawaban responden ke arah setuju SS+S, netral N, atau tidak setuju TS+STS. Tabel XV. Tindakan Pengobatan Mandiri pada Penyakit Batuk dengan Menggunakan Obat Batuk Tanpa Resep Responden di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Persentase No. Pernyataan SS S N TS STS Interpretasi SS+SNSTS+TS 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menggunakan obat batuk tanpa resep bila batuk Memperhatikan kelayakan obat batuk tanpa resep Tidak memperhatikan keterangan obat batuk tanpa resep Memilih obat batuk tanpa resep sesuai keinginan Memilih obat batuk tanpa resep tanpa mempertimbangkan jenis batuk yang diderita Memperhatikan indikasi obat batuk tanpa resep 16,67 16,67 33,33 66,67 83,33 16,67 100,00 16,67 16,67 16,67 83,33 16,67 83,33 16,67 16,67 Setuju Setuju Setuju Tidak setuju Setuju Setuju Catatan : pernyataan yang dicetak hitam merupakan pernyataan favourable pernyataan 1, 2, 6 pernyataan yang dicetak biru merupakan pernyataan unfavourable pernyataan 3, 4, 5 Responden yang menggunakan obat batuk tanpa resep bila sedang menderita batuk sebesar 50,00. Persentase responden yang selalu memperhatikan lebih dahulu kelayakan dari obat batuk tanpa resep yang akan digunakan yaitu 83,34. Semua responden atau 100 responden memperhatikan keterangan pada kemasan obat batuk tanpa resep yang akan digunakan. Responden yang memilih merek obat batuk sesuai dengan keinginan bila sedang menderita batuk besarnya 83,33. Responden sebesar 83,33 memilih menggunakan obat batuk tanpa resep PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 berdasarkan pengalaman di masa lalu dengan mempertimbangkan jenis batuk yang diderita. Responden yang memperhatikan indikasi obat pada waktu menggunakan obat batuk tanpa resep sebesar 100. 5. Korelasi antara pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk Tabel XVI. Uji Korelasi Pearson Pengetahuan dan Tingkat Ekonomi dengan Tindakan Pengobatan Mandiri pada Penyakit Batuk dengan Obat Batuk Tanpa Resep Responden di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Korelasi Harga Korelasi Pearson r Probabilitas p Tingkat Hubungan Pengetahuan dengan tindakan pengobatan mandiri menggunakan obat batuk tanpa resep Tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri menggunakan obat batuk tanpa resep 0,948 0,157 0,004 0,766 sangat kuat sangat rendah Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara variabel pengetahuan dengan variabel tindakan pengobatan mandiri dengan menggunakan obat batuk tanpa resep dengan koefisien korelasi sebesar 0,948. Korelasi antara pengetahuan dengan tindakan pengobatan mandiri menunjukkan korelasi yang positif yang berarti semakin besar pengetahuan semakin besar pula tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk dengan menggunakan obat batuk tanpa resep. Hasil perbandingan menunjukkan r hitung variabel pengetahuan dengan variabel tindakan pengetahuan mandiri dengan nilai 0,948 lebih besar harganya dibanding dengan r tabel yaitu sebesar 0,811 N=6 maka hipotesis H 1 diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Signifikansi dari hasil perhitungan sebesar 0,004 untuk korelasi antara pengetahuan dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk dengan obat batuk tanpa resep p0,05 membuktikan bahwa angka korelasi signifikan atau hipotesis diterima. Berdasarkan ketentuan interpretasi nilai koefisien korelasi yang disusun oleh Sugiyono 2003 dapat diartikan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk dengan menggunakan obat batuk obat batuk tanpa resep mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat. Harga koefisien korelasi antara variabel tingkat ekonomi dengan variabel tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk dengan menggunakan obat batuk tanpa resep sebesar 0,157. Signifikansi dari hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 0,766 untuk korelasi antara tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk dengan menggunakan obat batuk tanpa resep p0,05. Berdasarkan ketentuan interpretasi nilai koefisien korelasi menurut Sugiyono 2003 dapat diartikan bahwa hubungan antara tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk dengan menggunakan obat batuk tanpa resep mempunyai tingkat hubungan yang sangat rendah.

F. Rangkuman Pembahasan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 93

PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 12 71

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BAMBU DI DESA SENDARI, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 131

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

Hubungan antara pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENGOBATAN MANDIRI PADA PENYAKIT BATUK DI DESA ARGOMULYO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

0 0 131