Mekanisme Etiologi Batuk 1. Definisi

30 benda-benda asing yang mengakibatkan tenggorokan terasa gatal Hidayat, 2001. Batuk menurut Anonim 2003 sebenarnya merupakan refleks fisiologis yang fungsinya mengeluarkan atau membersihkan saluran pernapasan dari benda-benda asing. Hal senada juga dinyatakan oleh Tjay dan Rahardja 2002 bahwa batuk merupakan suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernafasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, dan unsur infeksi. Batuk merupakan penyakit yang umum diderita manusia, Tietze 2000 menyatakan bahwa masyarakat yang menderita batuk umumnya melakukan upaya pengobatan karena batuk membuat mereka terganggu terutama pada saat bekerja dan tidur. Kesadaran akan batuk bervariasi, batuk dapat mengganggu jika timbulnya mendadak terutama jika disertai nyeri dada, sesak nafas atau dahak yang banyak Kuswibawati, 2000. Penderita batuk kronis menahun misalnya pada perokok yang menderita infeksi saluran pernafasan sulit menyadarinya dan mungkin menganggapnya normal Kuswibawati, 2000.

2. Mekanisme

Menurut Tietze 2000, batuk dimulai dengan tarikan nafas yang dalam dan diikuti penutupan glottis katup tenggorokan, relaksasi diafragma dan kontraksi otot- otot yang melawan glottis yang tertutup, sehingga menghasilkan tekanan dalam saluran pernafasan dan dalam dada meningkat maksimal. Tekanan dalam dada yang meningkat maksimal menyebabkan penyempitan tenggorokan. Ketika glottis terbuka terjadi kombinasi perbedaan tekanan yang besar antara saluran pernafasan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 udara luar yang disertai penyempitan tenggorokan yang akan menghasilkan aliran udara yang sangat kuat. Refleks batuk diakibatkan oleh rangsangan dari selaput lendir saluran pernafasan, yang terletak di beberapa bagian dari tenggorokan epiglottis, larynx, trachea, dan bronchi. Mukosa memiliki reseptor yang peka untuk zat-zat perangsang dahak, debu, peradangan yang dapat memutuskan batuk Tjay dan Rahardja, 2002.

3. Etiologi

Batuk dapat disebabkan gangguan cuaca seperti udara dingin, angin kencang, hujan atau perubahan suhu udara, asap atau debu, dahak atau karena radang saluran pernapasan, serta alergi Anonim, 2003. Hal senada juga dinyatakan oleh Hidayat 2001 bahwa batuk juga dapat terjadi karena rangsangan mekanis seperti asap dan debu atau rangsangan kimiawi seperti dahak, gas, dan bau. Radang saluran pernapasan dan alergi juga merupakan penyebab batuk, selain itu batuk juga merupakan salah satu gejala akan timbulnya penyakit lain seperti asma, flu, dan TBC. Tjay dan Raharja 2002 menyatakan bahwa refleks batuk dapat ditimbulkan karena radang infeksi saluran pernafasan, alergi asma, sebab-sebab mekanis asap rokok, debu, tumor paru-paru, perubahan suhu yang mendadak, dan rangsangan kimiawi gas, bau, dan lain-lain. Penyebab umum terjadinya batuk menurut Anonim 1999 adalah sebagai berikut. a. Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernafasan seperti debu, asap, cairan, dan makanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 b. Tetesan cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran pernafasan misalnya alergi rhinitis, batuk, dan pilek. c. Penyempitan saluran pernafasan, misalnya pada asma. d. Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernafasan seperti flu, bronchitis, dan penyakit cukup serius meskipun relatif jarang yaitu pneumonia, TBC, dan kanker paru-paru. Ada dua tipe batuk, pertama adalah batuk produktif yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan dahak ditenggorokan dan dalam pengobatan tidak boleh ditekan, tipe kedua yaitu batuk non produktif nir produktif yang berfungsi mengeluarkan iritan dan dalam pengobatan dapat ditekan. Batuk nir produktif ada dua jenis yaitu batuk nir produktif tersumbat dan nir produktif kering. Batuk nir produktif tersumbat adalah batuk yang mengeluarkan dahak dalam jumlah sedikit sedangkan batuk nir produktif kering tidak mengeluarkan dahak sama sekali Bryant dan Lombardy, 1990.

4. Penatalaksanaan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI SHELTER DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 4 93

PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 12 71

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 7 204

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI PKBM BANGUNMULYO DESA BANGUNKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 234

TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGRAJIN BAMBU DI DESA SENDARI, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 131

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

Hubungan antara pengetahuan dan tingkat ekonomi dengan tindakan pengobatan mandiri pada penyakit batuk di Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 168

Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan perilaku swamedika penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 202

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI OBAT TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PENGOBATAN MANDIRI PADA PENYAKIT BATUK DI DESA ARGOMULYO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

0 0 131