kontrol negatif disamping itu bila dipilih dosis yang terlalu besar dikhawatirkan bisa memberi efek toksik pada hewan uji
D. Pengujian Daya Analgesik
Setelah data orientasi diperoleh maka penelitian dilanjutkan dengan pengujian terhadap masing-masing kelompok perlakuan dengan menggunakan
makuto dewo murni, VCO murni serta campuran keduannya dengan perbandingan tertentu. Berdasarkan hasil orientasi, maka zat perangsang nyeri yang digunakan
adalah asam asetat 1 dengan dosis 50 mgkgBB, dan kontrol negatif yang digunakan adalah aquades serta kontrol positif yang digunakan adalah parasetamol
dengan dosis 91 mgkgBB. Volume maksimal makuto dewo murni dan VCO murni serta campuran
keduanya yang diberikan untuk 30 g mencit adalah sebanyak 1 ml. Dengan pemberian maksimal ini diharapkan efek analgesiknya pun akan optimal.
Asam asetat yang digunakan sebagai perangsang nyeri dapat menurunkan pH jaringan akibat pembebasan ion H
+
. Penurunan pH menimbulkan iritasi dan menyebabkan pelepasan asam arakhidonat yang kemudian berubah menjadi
prostaglandin dan leukotrien. Prostaglandin ini tidak akan merangsang secara langsung reseptor nyeri, tetapi akan menurunkan nilai ambang substansi yang
merangsang sehingga akan menimbulkan hyperalgesia. Data rata-rata jumlah geliat, proteksi geliat, perubahan proteksi geliat
dan hasil uji Scheffe dapat dilihat pada tabel XI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XI. Data rata-rata geliat, proteksi geliat, dan perubahan proteksi geliat Perlakuan
Kumulatif geliat X ± SE
proteksi nyeri Perubahan
terhadap kontrol positif
Aquades 63 ± 1,23
0,00
-
100,00 Parasetamol
30 ± 0,31 52,38
+
0,00 Makutodewo murni
27 ± 0,82 57,14
+
9,09 VCO murni
26,4 ± 1,29 58,05
+
10,82 1 : ¼
24 ± 1,11 61,90
+
18,17 1 : ½
27,6 ± 1,25 56,24
+
7,37 1 : 1
23,3 ± 1,04 63,03
+
20,33 1 : 2
25 ± 0,79 60,32
+
15,16 1 : 4
19,7 ± 0,84 68,71
+
31,18 Keterangan :
+ : Terjadi kenaikan penghambatan nyeri dibanding kontrol positif. - : Terjadi penurunan penghambatan nyeri terhadap kontrol positif.
1 : ¼ : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : ¼ 1 : ½ : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : ½
1 : 1 : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 1 1 : 2 : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 2
1 : 4 : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 20
30 40
50 60
70
Proteksi Nyeri
I II
III IV
V VI VII VIII IX
Kelompok perlakuan
proteksi nyeri
Gambar 4. Diagram batang persen proteksi nyeri pada masing-masing kelompok Keterangan :
I : kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades
II : kelompok kontrol positif dengan pemberian parasetamol dosis 91 mgkgBB
III : kelompok makuto dewo murni
IV : kelompok
Virgin Coconut Oil murni V
: kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : ¼ VI
: kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : ½ VII
: kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 1 VIII
: kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 2 IX
: kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 4 Persen penghambatan pada masing-masing kelompok kemudian dianalisis
dengan menggunakan analisis variansi satu arah dengan taraf kepercayaan 95. Data analisisnya sebagai berikut.
Tabel XII. Hasil analisis variansi satu arah persen proteksi nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
Sumber variansi
Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Rata-rata kuadrat
F Hitung probabilitas
Antar perlakuan
23398,494 8
2924,812 Error
percobaan dalam
kelompok 807,313
54 14,950
195,636 0,000
Dari data tersebut terlihat bahwa probabilitasnya 0,000 yang berarti lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada tiap
kelompok. Untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak maka dilanjutkan uji Scheffe. Data analisisnya dapat dilihat pada tabel XIII.
Tabel XIII. Hasil uji Scheffe persen proteksi nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
Kelompok I II
III IV
V VI
VII VIII IX
I - B B B B B B B B
II B - TB TB B TB B TB B
III B TB -
TB TB TB TB TB B IV B
TB TB
- TB TB
TB TB
B V
B B TB TB
- TB TB
TB TB
VI B TB TB TB TB -
TB TB B VII
B B TB TB TB TB - TB TB
VIII B TB TB TB TB TB TB -
TB IX
B B B B TB B TB
TB -
Keterangan : I
: kelompok kontrol negatif dengan pemberian aquades II
: kelompok kontrol positif dengan pemberian parasetamol dosis 91 mgkgBB III
: kelompok makuto dewo murni IV :
kelompok Virgin Coconut Oil murni
V : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : ¼
VI : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : ½
VII : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 1
VIII : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 2
IX : kelompok campuran makuto dewo- Virgin Coconut Oil perbandingan 1 : 4 B
: berbeda bermakna TB
: berbeda tidak bermakna PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI