MANFAAT PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN

c. Buah: merupakan buah batu, berdaging dengan daging buah berserat, permukaan licin dan mengkilat; buah muda berwarna hijau, buah masak berwarna merah cerah, ukuran diameternya lebih dari 1,5 cm, bentuk buah bulat. d. Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulitnya berwarna coklat kehijauan, sementara kayunya berwarna putih. Batangnya bergetah. Diameternya mencapai 15 cm. percabangan batang cukup banyak. Batang ini secara empiris terbukti bisa mengobati penyakit kanker tulang Ning, 2001. e. Biji makuto dewo memiliki bentuk bulat, warna putih, sangat beracun. 2. Nama Daerah Tanaman makuto dewo memiliki berbagai macam nama yang diberikan oleh berbagai masyarakat di dunia. Di Indonesia sendiri, tanaman ini memiliki berbagai nama seperti Makuto dewo Jawa, Makuto rojo Jawa, Makuto ratu Jawa, Raja obat Banten, Simalakama Jawa, Mahkota dewa Indonesia atau Simalakama Sumatera Melayu. Dalam bahasa Cina disebut Pau, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut the crown of god Winarto, 2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Sistematika Kedudukan tanaman makuto dalam sistematika tumbuhan adalah : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiosperma Classis : Dicotyledonae Subclassis : Archichlamydeae Ordo : Thymelaeles Familia : Thymelaceae Genus : Phaleria Species : Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl. Backer Bakhuizen Van De Brink, 1963 4. Kandungan kimia Zat aktif yang terkandung dalam daun dan kulit buah antara lain alkaloid, terpenoid, saponin, dan senyawa resin. Pada daun diketahui terkandung polifenol, sedangkan pada kulit buah terkandung zat flavonoid Winarto, 2005. a. Flavonoid Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dan sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepungsari, nektar, bunga, buah buni, dan biji. Flavonoid berkhasiat sebagai anti-inflamasi, anti alergi, anti-thrombolik, vasoprotektif sebagai penghambat promotor tumor dan untuk proteksi pada mukosa saluran cerna atau gastrik. Efek-efek tersebut berhubungan dengan pengaruh flavonoid pada metabolisme asam arakhidonat Evan, 1989. Kerangka dasar flavonoid dan sistem penomoran untuk turunan flavonoid terlihat pada gambar 1. C C C O A B 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 1a 1b Gambar 1. Kerangka flavonoid 1a dan sistem penomoran turunan flavonoid 1b Robinson, 1995 Efek flavonoid terhadap organisme banyak macamnya, sehingga tumbuhan yang mengandung flavonoid dapat dipakai dalam pengobatan Robinson, 1995. Diantara senyawa flavonoid yang telah lama dikenal dan merupakan suatu kelompok antioksidan yakni, kelompok polifenol memiliki kemampuan sebagai scavenger superoksida, oksigen singlet, dan radikal peroksi lipid. Beberapa penelitian melaporkan bahwa aktivitas antioksidan flavonoid ditentukan oleh gugus tertentu dalam struktur flavonoid tersebut. Karakteristik struktur flavonoid yang mampu memberikan efek antioksidan antara lain karena adanya 1 gugus katekol O-dihidroksi pada cincin B yang mempunyai sifat sebagai donor proton, 2 gugus pirogalol trihidroksi pada cincin B, 3 gugus 4- oxo pada cincin heterosiklik, serta 5 gugus 5-OH dan 7-OH yang potensial pada keadaan tertentu Middleton dkk, 2000 cit Ladoangin, 2004. Ketika senyawa- senyawa ini bereaksi dengan radikal bebas maka terbentuk radikal baru yang distabilisasi oleh efek resonansi inti aromatik.