Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua

pola asuh demokratis, 3 siswa 2.07 menerima pola asuh permisif, dan 1 siswa 0.69 menerima pola asuh otoriter. Oleh sebab itu, pola asuh yang diterima oleh siswa adalah demokratis. Akan tetapi, pola asuh yang diterima oleh 141 siswa hanya cenderung demokratis. Hal ini tercermin pada tabel skor total dari masing-masing pola asuh yang menunjukkan siswa juga memiliki kecenderungan pada pola asuh otoriter dan permisif. Selain itu, sebanyak 3 siswa yang menerima pola asuh permisif juga menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan pada pola asuh otoriter dan demokratis. Begitu pula dengan 1 siswa yang menerima pola asuh otoriter teridentifikasi memiliki kecenderungan pada pola asuh permisif dan demokratis. Kecenderungan ini diduga karena adanya persepsi negatif siswa terhadap pola asuh yang diterimanya. Menurut Dumanauw 2012:13 persepsi terhadap pola asuh orang tua merupakan pandangan anak terhadap orang tua dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing anak. Ada dua jenis persepsi yakni persepsi positif dan negatif. Persepsi positif menggambarkan segala pengetahuan dan tanggapan yang selaras dengan objek, sedangkan persepsi negatif menggambarkan segala pengetahuan dan tanggapan yang tidak selaras dengan objek. Peneliti menduga, jika siswa memiliki pengetahuan atau gambaran yang cukup mengenai pola asuh yang diterimanya, maka anak akan mampu mempresepsikan pola asuh yang diterimanya dengan baik. Sebaliknya, jika siswa kurang memiliki pengetahuan atau gambaran yang mengenai pola asuh yang diterimanya, maka anak tidak akan mampu mempresepsikan pola asuh dengan baik.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tidak ada perbedaan pola asuh anak ditinjau dari latar belakang tingkat pendidikan orang tua atau Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ditunjukkan dengan nilai –Z tabel ≤ Z hitung ≤ Z tabel -1.96 -0.002 1.96 untuk tingkat pendidikan ayah dan nilai –Z tabel ≤ Z hitung ≤ Z tabel -1.96 -1.474 1.96 untuk tingkat pendidikan ibu. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori Hurlock 1997 yang menyatakan bahwa perbedaan pola asuh anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah latar belakang pendidikan orang tua. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan Yusuf 2012:33 yang menyatakan bahwa latar belakang tingkat pendidikan orang tua yang rendah di desa sekitar pesisir laut kota Medan berdampak terhadap pola asuh anak yang cenderung otoriter dan permisif. Penolakan hipotesis dimungkinkan karena beberapa hal yaitu: a. Perlindungan Hukum bagi Anak Menurut Andrayani dan Walgito 2002:624-625 kekerasan atau perlakuan salah terhadap anak adalah segala perlakuan terhadap anak yang menimbulkan ancaman bagi tumbuh kembang anak dan kesejahteraannya. Perlakuan salah terhadap anak dikategorikan ke