Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh

memiliki pengetahuan yang luas mengenai perkembangan anak. Sebaliknya, orang tua dengan latar belakang pendidikan yang rendah cenderung memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai perkembangan anak. Hal ini berdampak pada kurangnya pemahaman orang tua terhadap kebutuhan anak, sehingga orang tua cenderung akan mengarahkan anak sesuai dengan keinginan mereka otoriter. Pernyataan di atas, dibuktikan oleh hasil penelitian Rahman dan Yusuf 2012:33 bahwa latar belakang tingkat pendidikan orang tua yang rendah di desa sekitar pesisir laut kota Medan berdampak terhadap pola asuh anak yang cenderung otoriter dan permisif. Hal ini terlihat dari sikap orang tua yang tidak peduli terhadap pendidikan anak dan lebih memaksakan anak untuk ikut melaut. Selain itu, hasil penelitian Andayani dan Walgito 2002:633-635 menyatakan bahwa perlakuan keras terhadap anak child abuse oleh ayah dan ibu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua yang rendah. Kelompok ibu yang berpendidikan rendah memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan terhadap anak di rumah dibandingkan dengan kelompok ayah. Perbedaan itu disebabkan kesempatan ibu dalam berinteraksi dengan anak lebih banyak dibandingkan dengan ayah, karena mayoritas ibu adalah ibu rumah tangga. Kesalahan dalam mengasuh anak akan menimbulkan masalah pada perkembangan anak, terutama pada usia remaja 10-21 tahun. Pada usia ini, remaja akan mulai membentuk identitasnya. Banyak pertanyaan mengenai hal-hal baru yang akan muncul dari seorang remaja, bila orang tua tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak dengan baik maka akan menimbulkan krisis identitas pada remaja tersebut. Oleh karena itu, orang tua sebagai individu terdekat diharapkan mampu bekerjasama mengarahkan remaja membentuk identitas diri yang baik melalui pola pengasuhan yang baik pula. Berdasarkan teori dan hasil penelitian di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: Ha 1 : Ada perbedaan pola asuh anak ditinjau dari latar belakang tingkat pendidikan ayah. Ha 2 : Ada perbedaan pola asuh anak ditinjau dari latar belakang tingkat pendidikan ibu. 20

BAB III METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap suatu subjek dengan tujuan mengungkapkan secara terperinci dan menyeluruh mengenai subjek yang diteliti. Studi kasus dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul pada siswa dan siswi kelas XI.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kasihan, Jl. Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Bantul, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September 2016.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XI jurusan IPA dan IPS di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan orang tua, sedangkan variabel terikatnya adalah pola asuh anak.